-Jangan pernah mengharapkan perlakuan baik dari orang lain jika kau tak pernah tau alasan mereka memperlakukanmu dengan buruk- I.G.A
Sudah seminggu lebih Lail diculik oleh 3 orang tampan itu tapi tak kunjung ada yang menyadarinya dan mencari Lail. Memang Lail tak punya kerabat ataupun teman karna takdir dan sikap tertutup Lail. Tapi walau begitu setidaknya harusnya ada orang yang mencari Lail.
Mungkin ada, yakni seorang pria tua yang sedang mendekam dipenjara. Pria itu adalah ayah Lail, ia bernama Howard.
“apahkah putriku tidak datang minggu ini ?” tanya Howard dalam sel
“maaf pak, saya rasa tidak “ kata petugas penjara
‘dimana kamu nak, tumben sekali tak menjenguk ayah. Ayah merindukanmu. Apa Lail mulai malu memiliki ayah sepertiku. Oh tidak Lail, Lailku, Laillllllll’ batin Howard
“Lail, Laill, Lailll” teriak Howard dalam sel
Petugas penjara dengan sigap menghampiri Howard dan memberikan Howard obat penenang. Memang sudah kebiasaan Howard untuk bertingkah aneh seperti ini. Biasanya Lail akan datang dan menggenggam tangan ayahnya.
Disisi lain
‘ayah aku merindukanmu’ batin Lail
==
Lail sekarang sudah terbiasa dengan sikap 3 orang penculiknya yang malah lebih tampak seperti majikannya itu. Setiap hari mereka akan makan 3 kali dan 2 kali untuk Syam. Mereka akan bangung jam 8 dan jam 7 untuk Syam. Mereka benci tempat yang kotor tapi mereka hobi membuat kotor rumah. Dan masih banyak lagi lainnya.Saat ini Lail sedang menyapu ruang kerja mereka bertiga, ada syarat bahwasannya Lail tidak boleh masuk keruang kerja diatas jam 10. Tapi hari ini Lail telat karna cucian baju yang begitu banyak.
‘lebih baik kubersihkan saja sekarang walau sudah jam 10 daripada aku dihukum untuk tidak makan lagi’ batin Lail
Gumpalan darah dalam jiwa
Mendidih menunjuk amarah
Tersayat oleh perihnya fakta
Dan kejamnya sistem duniaSudah seperempat jam Lail membersihkan ruang kerja tiga orang itu, dan saat Lail sedang mencoba membersihkan sebuah laci tiba-tiba terdengar suara sepatu. Karna takut akhirnya Lail memutuskan untuk bersembunyi dibalik sofa.
“apa keberadaan Asawa si penerbit gila itu sudah ditemukan ?” Syam
“ya, sudah. oh ya kurasa dalam kasus ini masih ada 3 sampai 4 orang lainnya. Kurasa ini akan susah”
'jangan-jangan mereka sedang membahas soal dendam itu. Gawat, jika mereka tau aku ada disini pasti aku akan dihukum berat' batin Lail
“cih, banyak sekali. Sesusah apapun itu, aku pasti menangkapanya. Aku ingin mereka merasakan apa yang aku dan ibu rasakan dulu” syam
“Lail, apakah kita terus menahan Lail ? sepertinya dia tidak tahu apa-apa”
“dia hanya berpura-pura, aku yakin dia tau semuanya. Si bisu itu benar-benar” syam
“yah stidaknya dia berguna juga disini, liat kita makan enak terus, rumah juga bersih “
“tapi apa kou tak merasa aneh, sedari kemarin tidak ada yang mencarinya “
“kurasa takkan ada yang mencarinya. tak akan ada. Sudahlah yang jelas aku ingin sekali membunuh ayahnya." Syam
Saat Syam sedang menuju meja kerjanya tiba-tiba ia melihat sebuah kain lap milik Laik disana
"Tunggu, sejak kapan ada lap kain disini.” kata Syam
‘jangan-jangan’ batin Syam
Lantas Syampun menundukkan wajahnya kedaerah belakanga laci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syair Bisu
RomanceKetika tangan tak mampu meraih halus rambutmu maka ketika itu pulalah sepasang tangan akan berubah menjadi sepasang mata, dalam diam , mengamati dan mencoba memahami. 'aku. Bahkan untuk mengungkapkan perasaanku, aku tak mampu' Qamari Al-Laili Memang...