Part 5

485 27 2
                                    

-Jika rasa sakit itu adalah cinta maka aku rela membakar diriku didalamnya- I.G.A

“waktunya bertindak”

Syam dengan segera pergi meninggalkan Lail dikamar kecilnya, dipakainya segala perlengkapan yang ia butuhkan. Dan disanalah terlihat Syam yang begitu gagah berani.

Sebelum berangkat ditatapnya foto ayah dan ibunya

‘ibu ayah, lihatlah. Aku akan mengembalikan nama baik kalian’ ucap Syam dalam hati
==

Disisi lain, Aswa sang penerbit sedang melakukan rapat bersama antar anggota pemegang saham perusaahn penerbitannya.

Tak lama kemudia sekretarisnya datang mengahmpirinya.

"pak Aswa, gawat kasus korupsi itu sudah tersebar dimedia massa" sekretaris

"BODOH!!! Bukanakah sudah ku bilang untuk menghapukan jejaknya. Persiapkan mobil dan tiket pesawat untuk lari" Aswa

"baik pak"

'siapa yang berani membongkar kasusku. Setauku tak ada yang tau kasus ini,  kecuali dia. Jangan-jangan si kecebong anak Ali itu. Ck, sial' batin Aswa

"perketat pengamananku" Aswa

Aswa dan sekretarisnyapun keluar dari rapat itu dan langsung menuju kemobil Aswa

Sesampainya di mobil

"untung saja aku berhasil lari,  sekarang cepat bawa aku ke bandara. Apakah salah aku mengkorupsi uang mereka,  toh dengan kukorupsi atau tidak mereka tetap miskin" ucap Aswa

"baik pak,  pak sopir tolong ke bandara" sekretaris

Setelah itu mobilpun jalan dan Aswa mampu untuk memejamkan matanya sebentar.

"loh ini bukan jalan kebandara" sekretaris

"SIAL! bawa aku kebandara bodoh. Cepat"

"DIAM !!! segampang itukah dirimu untuk lari dari tanggung jawab" Syam

Ternyata Syan menyamar menjadi supir Aswa

'bagaiman bisa kecebong ini masuk, aku harus tenang' batin Aswa

"hem, kau pikir kau dewa.  Jangan hakimi aku atas kasus ini karna ada 100 nama lainnya yang juga terseret dalam kasus ini" Aswa

"tapi kaulah pelopornya, kau tak ingat bukankah kau juga jadi pelopor kerisuhan pada demo sastrawan itu? "

Mata Aswa membulat,  lantas ia menatap sekretaris dan memberi kode untuk mencelakai Syam.

Grep

Bukannya malah celaka, Syam malah berhasil membuat sekretaris itu keluar dari mobil padahal mobil sedang melaju kencang.

Lantas Syampun dihadiahi pukulan dikepalanya oleh Aswa tapi Syam tak goyah sama sekali. Dan dengan kecepatan mobil itu ia membelok-belokkannya hingga membuat kepala Aswa berdarah.

"sial kau,  kau pikir anak buahku akan diam saja.  Berhentilah, kau pasti kalah dengan mereka" Aswa

Ya,  dibelakang Syam ada 4 mobil yang mengikuti Syam.

"kau pikir aku bodoh,  aku sudah tau rencanamu itu" Syam

Tak lama Syam memberhentikan mobilnya dan menyeret lalu membuat Aswa pingsan dan segera membonceng Aswa ke motor sportnya.

Ia melalu gang-gang kecil yang tak bisa dilalui mobil namun mobil-mobil itu tetap mengjar Syam. Syampun melaju sampai kejalann yang luas dan sepi.

'kalianlah yang minta ini,  maaf'batin Syam

Lantas Syampun menekan tombol yang membuat satu per satu mobil itu meledak.

Syair BisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang