Mood Kevin kurang baik hari ini. Seorang sopir armada transportasinya membawa kabur sebuah mobil yang selama ini dikendarai. Sejak kabar menghilangnya sopir itu semalam sampai pagi ini anak buah Kevin sudah mencoba mencari dan melaporkan ke polisi, sayang masih belum ada hasil. Yang semakin mengganggu dan membuat Kevin jengah, wartawan sudah tahu dan kabar tentang kaburnya sopir itu dengan cepat menyebar. Beberapa pemegang saham menanyakan tentang hal itu kepada Kevin dan Kevin menjanjikan bahwa hal ini akan diatasi dengan cepat tanpa mempengaruhi fluktuasi saham.
Tapi nyatanya tidak semudah itu bukan? Bisnis transportasi Kevin memang hanya mencakup wilayah Daegu, Busan dan Ilsan tapi itu sudah cukup terkenal di tiga kota itu. Sekali berita ini diekspose di internet yang mengomentari tentang kasus ini bukan hanya penduduk tiga wilayah itu tapi penduduk dari wilayah lain juga. Kevin pusing ketika keprofesionalan perusahaannya mulai dipertanyakan. Apalagi netter mulai berimajinasi jauh dengan menceritakan ketakutan mereka kalau-kalau salah satu sopir armada perusahaan transportasi Kevin berani melakukan hal macam-macam kepada penumpang.
"Menurut mama aku harus bagaimana?" tanya Kevin.
"Tenangkan publik Kev, meminta maaf dan berjanji untuk menangani masalah ini secepatnya."
"Apa aku perlu mengadakan jumpa pers?" Kevin menghela nafas dalam, "Mereka bahkan takut akan ada sopir yang merampok atau menipu penumpang suatu hari nanti."
"Yakinkan bahwa itu tidak akan terjadi."
"Apa perlu jumpa pers?" tanya Kevin sekali lagi, lelaki itu benar-benar tidak mampu berpikir jernih di saat terdesak seperti sekarang. Belakangan ini pikirannya masih berkutat tentang Kris, Kris dan Kris. Sampai-sampai ketenangan yang dia bangun selama ini terkikis perlahan dan masalah seperti ini bisa membuatnya kehilangan kendali.
"Di bawah, mama rasa masih ada beberapa wartawan. Kau sampaikan saja di sana," jawab Merlyn sambil mendekat dan mengusap kepala putranya. Mereka tengah berada di ruangan Kevin sekarang. Terlepas dari fakta Merlyn adalah salah satu pemegang saham terbesar di sana, dia hanya khawatir pada kondisi putranya saat ini.
"Kau kedinginan Kev?" tanya Merlyn.
Kevin menggeleng, sebenarnya dia bahkan tidak merasakan apa-apa lagi selain kebingungan.
"Pergilah sekarang," ujar Merlyn. "Semua akan baik-baik saja Kev, ini bukan pertama kalinya kau mengatasi masalah perusahaan."
Ini memang bukan pertama kalinya perusahaannya terkena masalah, tapi ini pertama kalinya dia mendapat masalah pekerjaan sejak dia tahu bahwa dia memiliki saudara kembar.
Sekali lagi Kevin menghela nafas dan bangkit dari duduknya. Dia berjalan keluar dari ruang kerjanya, menuju ke lantai bawah tempat beberapa wartawan menunggu konfirmasinya secara langsung sejak pagi tadi.
*
5 bulan kemudian...
Banyak hal yang menyibukkan Kevin lima bulan ini. Yang paling utama, tentu pekerjaannya. Meeting dengan kolega, pengajuan kerjasama dengan berbagai tempat, survey pendapat dan lainnya. Bersyukur itu dapat membantunya melupakan Kris, kadang-kadang. Meskipun ada beberapa malam dimana dia berbaring dan menatap langit-langit kamarnya lalu dia teringat pada Kris. Pada sosok saudara kembar yang pernah hadir dalam mimpinya. Terkadang Kevin berpikir, kenapa baru sekarang dia bermimpi tentang Kris? Kenapa tidak sejak bertahun-tahun lalu. Kenapa sosok Kris baru muncul saat ini? Kenapa kebenaran bahwa dirinya kembar baru terungkap sekarang? Dan seringkali Kevin akan jatuh tertidur karena pertanyaan dalam otaknya itu tidak kunjung terjawab.
Pintu kamar Kevin diketuk beberapa kali. Sepertinya itu salah satu maidnya. Merlyn menyewa dua orang pembantu dan seorang sopir sejak Kevin collapse lima bulan lalu, Merlyn takut kalau Kevin kembali kambuh saat dia tidak ada di rumah dan hal seperti lima bulan lalu terulang lagi. Sebenarnya Kevin sudah menolak, dia kurang nyaman dengan orang lain di sekitarnya ketika berada di rumah. Bagi Kevin, rumah adalah tempatnya bebas berekspresi dan kehadiran orang lain terasa mengganggunya. Meskipun para maid itu tidak akan melihatinya 24 jam, tetap saja Kevin merasa terganggu. Itu sebabnya sejak dia lulus Elementary School tidak ada pembantu di rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side of Life (Completed)
FanfictionKevin tidak pernah menyangka bahwa dia memiliki saudara kembar. Dan sayangnya ketika dia tahu dan timbul keinginan besar dalam hatinya untuk bertemu dengan sosok itu, Kevin justru harus rela menerima kenyataan bahwa Kris -- sang kakak kembarnya -- s...