Suara riuh tepuk tangan dari pengunjung cafe terdengar seperti biasanya saat lagu yang ku nyanyikan berakhir.
"Selamat malam semuanya,. Ada yang mau nyanyi bareng saya..?? Atau mau nyumbang lagu mungkin..? Ayo silahkan jangan malu.. " seperti biasa aku menyapa para pengunjung cafe.
"Rian.. Rian.. " suara teriakan dari sekumpulan remaja yang berada di meja sebelah kanan panggung.
Laki-laki yang bernama Rian itu hanya menggaruk kepalanya dan berjalan kearah panggung. semua bertepuk tangan saat laki-laki itu mengambil microphone dari tangan ku.
Aku berjalan meninggalkan panggung dan duduk di salah satu meja yang kosong.
"ehem.. lagu ini aku persembahkan untuk gadis yang ada di sebelah sana.." dengan malu-malu Rian menunjuk gadis yang ada di kerumunan meja tempat dia duduk. Teman-temannya langsung menyorakinya.
Pasti mau Nembak nih.
Aku hanya tersenyum sambil meminum air yang di sediakan untuk ku oleh salah seorang pelayan. Ku lirik meja yang di bagian pojok belakang, terlihat seorang perempuan yang ku taksir umurnya lebih tua dari ku, yang sedari tadi menatap ku.
Aku berusaha mengingat-ingat,
apa aku mengenalnya..? atau kita pernah bertemu sebelumnya..?
Alununan music mulai terdengar, membuat ku mengalihkan pandangan ku kearah depan. Dan laki-laki yang bernama Rian itu mulai mengalunkan lagu dari miliknya 'John Legend- All of Me'. Semua pengunjung bertepuk tangan.
"suaranya bagus juga" aku ikut bertepuk tangan.
Ku lirik lagi orang yang berada di meja yang dari tadi menjadi pusat perhatian ku. Saat aku menatapnya dia langsung berpaling ke layar ponselnya, seolah sibuk dengan benda itu. Atau aku-nya yang terlalu kepedean ya mengira dia mencuri pandang kearah ku sedari tadi.
Tapi bagaimana aku tak berpikiran seperti itu, dari awal aku bernyanyi sampai di gantikan oleh Rian tadi dia terus saja menatapku sambil tersenyum. Seingatku pengunjung lain biasanya melihat kearah ku tidak selama itu. Paling hanya ketika aku mulai bernyanyi, ketika aku mengakhiri lagu, menyapa pengunjung, atau ketika pengunjung baru datang. Dan itu pun hanya sepersekian detik saja.
Apa mungkin dia penggemar rahasia ku?
Aku terkekeh geli dengan pemikiran aneh ku sendiri.
Tidak..tidak.. itu tidak mungkin Rilley. Aku kan bukan artis. Tapi apa aku salah berpikiran seperti itu? Atau jangan-jangan dia .....
'Prok...prok..prok..'
Suara tepuk tangan membuyarkan pikiran aneh ku. Aku segera menuju ke depan lagi. Gara-gara memikirkan perempuan itu aku jadi melewatkan adegan 'tembak-menembak' romantis tadi.
"okey.. selamat ya buat pasangan baru kita malam ini, tepuk tangan sekali lagi untuk mereka.." aku tersenyum dan ikut bertepuk tangan.
"ada yang mau bernyanyi lagi? Atau ada yang mau ikut jejak Rian untuk melepas masa jomblonya..?" kuarah kan pandangan ke seluruh pengunjung café.
"atau mungkin kakak yang disebelah sana mau duet dengan saya..?" perempuan yang sedari tadi menatapku sedikit terkesiap.
Rasakan, siapa suruh mandangin aku sepert itu. Aku tersenyum menang.
"sepertinya dari tadi kakak tersenyum terus kearah sini, ayo kak jangan malu-malu, mari duet sama saya.." Dia hanya menggeleng dan menyungging kan senyumnya.
"haah,..baiklah, sepertinya saya harus bernyanyi sendiri.." Suara Alunan musik kembali terdengar dan aku bersiap untuk menyanyikan lagu berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FOREVER (gxg)
RandomApakah ini benar-benar berakhir ? Apa hubungan kita benar-benar tidak bisa diperbaiki Keana..? Apa kamu sadar, kamu telah membuat lubang dihati ku. Ku tak tau ini akan berakhir secepat ini. Aku tak ingin semua ini berakhir ,.. Berakhir dengan rasa...