Author POVSuasana di balkon sedikit tegang, terlihat dua orang perempuan sedang berdiri memandang jauh ke depan. Perempuan yang baru saja mengakhiri pembicaraannya lewat telepon itu terlihat lebih resah di bandingkan sebelumnya yang awalnya dia kesal dengan seseorang yang menghubunginya di hari minggu yang seharusnya di jadikan untuk istirahat dan mungkin bangun lebih siang. Sedangkan yang satunya mamandang lurus kedepan entah apa yang di pikirkannya sekarang, yang pasti dia menunggu penjelasan.
Sebuah penjelasan dari pernyataan yang tanpa sengaja di dengar beberapa menit yang lalu, yang melibatkan namanya. Sungguh dia tidak menduganya.
"haaaah.." sebuah helaan nafas terdengar. "apa kamu mendengar semuanya?" akhirnya Keana memberanikan diri mengucapkan kata itu.
"apa maksud semua itu kak?" bukannya menjawab pertanyaan, Rilley justru balik bertanya. Keana hanya bisa menggigit bibir bawahnya. Dia terlihat ragu, takut, bingung, resah bercampur menjadi satu pada dirinya.
Apa yang harus ku katakan. Batinya berkecamuk
"jadi selama ini kakak mengetahui orang yang memata-matai ku?" Rilley menggeleng tak percaya. Keana hanya terdiam menunduk. Dia bingung harus menjawab apa.
"jujur saja aku tidak menyangka, benar-benar tidak menyangka bahwa selama ini yang memata-mataiku adalah pacar kakak." Rilley akhirnya berbalik menghadap Keana yang masih menunduk.
"sebenarnya apa masalahnya dengan ku? jelaskan kak?"
"d-dia, d-dia cemburu dengan kedekatan kita, dia takut perhatian ku beralih ke kamu" jawab Keana terbata
"imposible... aku ini perempuan kak, kan sudah ku katakan sebelumnya, dan aku rasa dia sudah tau, bahkan sangat jelas tau siapa aku mengingat dia sudah berhari-hari menguntit ku.." Rilley mengusap wajah dengan kedua tangannya. "dan aku pikir pasti ada alasan lain di balik semua ini.."
"apa aku lapor saja ke pihak yang berwajib atas ketidak nyamanan ku ini.." pernyataan Rilley membuat Keana mengangkat kepalanya terkejut
"ja-jangan Rill,.."
"kenapa?"
"kita..kita bisa selesaikan ini dengan cara baik-baik " cegah Keana
"baik-baik? Apa bisa?" Rilley meremehkan ucapan Keana "ku rasa tidak, bahkan kakak tidak memberi tau ku bahwa boby yang melakukan ini semua, kalau tadi aku tidak mendengar percakapan kakak, apa aku bisa menjamin kakak akan memberi tau ku semua ini..?"
"bu-bukan seperti itu Rill,.. aku.." Keana menunduk, rasanya lidahnya benar-benar kelu sekarang.
"aku apa kak hmm? Apa kakak bisa menjamin keselamatan ku, sekarang dia masih dalam tahap menguntit ku, kalau besok, lusa, atau beberapa hari kedepan, bisa saja dia mulai menyakitiku secara fisik. Siapa yang bisa menjamin kak,.." Rilley menghela nafas berat "apa jangan-jangan boby itu gila ya..?" lanjutnya.
Suasana kembali hening, Rilley membalikkan tubuhnya kembali menatap lurus ke depan.
"kalau begitu aku ingin bertemu secara langsung dengannya hari ini.."
"untuk apa..?"
"aku ingin mengetahui seperti apa dia, dan membicarakan semua ini.." sampai saat ini Rilley belum pernah bertemu dengan pacar Keana itu "aku bingung, ada masalah apa dia dengan ku sampai nekat melakukan semua ini"
"ja-jangan.. maksud ku jangan sekarang dia.."
"kalau begitu telepon dia, aku ingin berbicara dengannya sekarang.." potong Rilley.
Ucapan Rilley membuat Keana semakin terlihat tegang. Keana menggeleng kuat membuat Rilley semakin bingung dan curiga.
Rilley lagi-lagi menghela nafasnya "Kenapa? Kenapa kakak begitu membelanya yang jelas-jelas berbuat tidak menyenangkan pada ku? apa dia mengancam kakak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FOREVER (gxg)
RandomApakah ini benar-benar berakhir ? Apa hubungan kita benar-benar tidak bisa diperbaiki Keana..? Apa kamu sadar, kamu telah membuat lubang dihati ku. Ku tak tau ini akan berakhir secepat ini. Aku tak ingin semua ini berakhir ,.. Berakhir dengan rasa...