The SPY

4.4K 258 19
                                    

Sudah hampir satu bulan Aku dan Keana dekat. Kita sering menghabiskan waktu bersama, hang out, belanja, makan, olah raga di waktu luang, menghabiskan akhir pekan, bermalas-malasan, ketawa, nonton, perawatan, dan kami pun sudah mulai curhat-curhatan mulai dari masalah seputar perkuliahan ku, pekerjaannya sampai masalah peribadi.

Kita seperti dua orang yang telah lama kenal dan baru bertemu kembali. Sudah ku katakan kan kalau aku tipe yang susah bergaul dengan orang baru. Tapi entah bagiamana, aku merasa nyaman dengan Keana. Berbeda hal nya dengan teman-teman kuliah ku. Mungkin karena dia lebih dewasa dari ku, dan aku dari dulu menginginkan seorang saudara terutama perempuan.

Sejak insiden si 'Imut' mogok beberapa hari setelah perkenalan kami, Aku dan Keana sering berangkat bareng. Terkadang aku yang mengantar jemput ke kantornya atau sebaliknya, menggunakan motor ku atau ikut mobil Keana. Seperti hari ini, aku di antar Keana menggunakan mobilnya, karena aku ada jadwal kuliah pagi ini.

"Bagaimana kalau nanti kita makan siang bersama" Ajak Keana memulai pembicaraan. Aku sedikit berpikir dengan ajakan Keana "jam 12 aku jemput, dan jam 1 aku antar lagi" lanjutnya.

Aku langsung mengangguk, lagi pula jadwal perkuliahan siangnya di mulai jam 2. Dari pada bosan menunggu di perpustakaan mending makan siang sama Keana.

"lagi pula tempatnya tak jauh dari kampus kamu, tenang saja" Lagi-lagi aku mengangguk menanggapi perkataan Keana.

Tak terasa kami sudah sampai di area kampus ku. Aku pun langsung turun.

"thanks ya kak atas tumpangannya"

"sama-sama, semangat ya belajarnya biar cepat lulus" Keana tersemyum "ingat nanti aku jemput jam 12 di sini ya"

"okay" aku mengangkat tangan ku membentuk hormat "hati-hati kak" tak lupa aku melambaikan tangan.

Aku berjalan melintasi taman menuju ruang kelas dengan hati riang. Entah karena apa aku pun tidak mengerti dengan perasaan ini. Tapi aku lebih menikmatinya dari pada harus memusingkan hal yang lebih tepatnya tidak terlalu merugikan ku.

"ciyee, yang lagi happy" seseorang merangkul ku dari belakang saat aku hendak memasuki kelas.

"siapa pangeran berkuda putih yang beruntung itu?" Tanya seseorang di sebelahnya.

Mereka berdua adalah Mila dan Via teman satu jurusan ku di Desain grafis. Ya aku menggambil jurusan itu karena ingin meneruskan perusahaan yang di bangun Daddy yang bergerak di bidang Advertising .

"pangeran..? berkuda putih..? Memangnya ada di jaman serba canggih ini?" Tanya ku bingung. Sebenarnya mereka lagi membicarakan apa? Apa jangan-jangan mereka baru selesai nonton dongeng ?

"ya ampun lemotnya kumat" Mila tepok jidat. Aku hanya mendengus, lagi-lagi aku di katai lemot. Selalu seperti itu, kalau bukan lemot ya polos.

"hay..hay girl's .." tiba- tiba dari arah depan kami di sambut seorang laki-laki namun bergaya sedikit emm.. 'gemulai'.

"kalian sedang bahas apa sih, ikutan dong.. atau jangan-jangan kalian lagi bahas aku ya?" lanjutnya percaya diri sambil berjalan kearah kami bertiga. Dia adalah Tomy atau dia sering menyebut dirinya 'Toming – Tomy Charming' salah satu teman ku, yang sering ikut kumpul dengan kami bertiga, entah sejak kapan dia mulai mengekori kami.

"ya ampun, si kutil kuda datang" ledek Mila yang membuat Tomy cemberut.

"helloww.. tampan gini di katai kutil kuda, dasar badak betina" balas Tomy tak terima. Dan sudah di pastikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka selalu seperti ini setiap kali bertemu.

"sudah..sudah, kalian ini suka sekali bertengkar, hati-hati loh nanti malah jodoh" ucap Via yang selalu menjadi penengah di antara dua orang itu. Mereka berdua bergidik ngeri dan langsung terdiam.

LOVE YOU FOREVER (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang