Tiffany Alvord - Posibility
______________________________________________________________________________
-Rilley Pov-
Sejak hubungan ku dengan Keana membaik, kami semakin dekat dan akrab. Keana mengatakan kalau dia nyaman bersamaku. Bahkan dia sekarang lebih terbuka dengan ku. maksudnya disini terbuka dalam hal perasaan dan tentang curhatan dia ya, bukan terbuka dengan hal lain. Begitu pun dengan ku, terkadang aku tidak sungkan untuk meminta tolong titip di belikan sesuatu di luar sana ketika Keana sedang berada di luar. Aku merasa benar-benar memiliki seorang kakak perempuan sekarang.
Hari ini aku mengikuti mata kuliah hanya satu saja di pagi hari. Dan sekarang aku sendirian di apartemen di temani Tugas yang menumpuk. Derita anak kuliahan.
sabar Rill, semua akan indah pada waktunya.. Semangaaat!! Aku mengepalkan tangan ku ke atas.
Ku regangkan otot-otot ku dengan menggerakan tubuh ku ke kiri dan kekanan, untuk menghilangkan sedikit rasa pegal. Rasanya melelahkan sekali. Andai Keana ada disini, setidaknya aku tidak terlalu bosan, walaupun dia terkadang suka menjahili ku.
Ku lirik jam yang bertengger didinding, ya ampun aku benar-benar tidak menyadari sekarang sudah menunjukkan pukul 7 malam. Pantas saja badan ini terasa sangat pegal. Kira-kira Keana sudah pulang apa belum ya. Tumben dia tidak kesini, biasanya dia mengajak ku makan malam. Atau membawakan ku makanan untuk di makan bersama. apa ku telepon saja ya?
Ku raih ponsel ku yang berada di atas sofa, sedikit mengeceknya. Siapa tau Keana mengirimiku pesan. Tapi ternyata tidak ada. Sebaiknya ku telepon saja, sekalian titip makanan.
Baru dua kali nada telpon ku tersambung, tiba-tiba suara bel berbunyi. Aku langsung mematikan telepon. Mungkin itu Keana.
Aku bergegas menuju pintu depan, baru saja aku membuka pintu. Tiba-tiba tubuh ku di tubruk seseorang yang hampir saja membuat ku jatuh andai saja aku tidak langsung memegang daun pintu mungkin sekarang aku sudah gepeng di tindih oleh orang ini yang ternyata adalah Keana.
"ada apa kak..?" tanya ku sedikit panik saat merasakan tubuhnya bergetar.
Keana hanya menggeleng dan tetap berada dipelukkan ku dan semakin mempererat pelukkannya terhadap ku. aku mengusap-usap punggungnya agar dia sedikit lebih tenang.
"kita kedalam dulu ya kak.." aku memapah tubuh Keana menuju sofa, dan tak lupa menutup pintu terlebih dahulu. Sampai di sofa pun dia masih memeluk ku.
Banyak pertanyaan yang timbul di benak ku, sebenarnya apa yang telah terjadi dengannya..?
Suasana masih hening, hanya suara isakkan Keana yang terdengar samar-samar.
Saat merasa Keana sudah mulai sedikit tenang, aku melepas pelukkan ku dan menatapnya, Dia masih saja menunduk. Ku beranikan diri meraih dagunya dan mengangkatnya. Ku usap rambut Keana yang menghalangi wajahnya, terlihat matanya sembab. Dia langsung menghapus air matanya.
"ssstt..." aku menangkup kedua pipinya dan menghapus sisa air matanya dengan jari ku. ku lihat wajahnya begitu sendu. Aku sedih melihatnya seperti ini. Apa mungkin dia bertengkar lagi dengan beby?
Akhir-akhir ini Keana memang sering curhat tentang beby dan mereka juga sering bertengkar dengan hal-hal yang menurutku sangat spele, dan terkadang ujung-ujungnya aku pun yang ikut disebut dalam pertengkaran mereka. Terkadang Keana sedikit enggan untuk bercerita, namun aku selalu memaksanya agar dia tidak memendam sendiri.
Yang membuat ku bingung, kenapa Keana terus saja mempertahankannya. Padahal sudah jelas dia sering sekali tersakiti oleh beby. Apa hubungan cinta serumit ini? Nasib jadi Tuna asmara yang tidak tau menau tentang percintaan, tapi aku bahagia loh ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FOREVER (gxg)
RandomApakah ini benar-benar berakhir ? Apa hubungan kita benar-benar tidak bisa diperbaiki Keana..? Apa kamu sadar, kamu telah membuat lubang dihati ku. Ku tak tau ini akan berakhir secepat ini. Aku tak ingin semua ini berakhir ,.. Berakhir dengan rasa...