Rilley Pov
"Rilley.. Tunggu.." langkah ku terhenti saat seseorang memanggilku, dari arah belakang ku lihat Dira berjalan cepat kearah ku.
"aku ikut pulang dengan mu ya Rill.." ucap Dira. Aku mengangguk dan tersenyum menanggapi.
"memangnya pacarmu kemana..?" Tanya ku sedikit basa-basi saat kami melangkah menuju parkiran.
"dia masih ada kelas.. kamu tidak ada kelas lagi kan..?" Tanya dira balik. Aku menggeleng.
Aku baru saja selesai mengikuti kelas terakhir hari ini, dan sekarang aku pulang bersama Dira yang kebetulan Apartemen ku dan rumahnya jalurnya searah.
"Thanks ya Rill.." Dira turun dari motor ku "mampir dulu yuk.." ajaknya.
"tidak usah, ini juga sudah sore.. aku langsung balik ya.." ucapku sambil memberikan senyuman. Setelah itu aku berpamitan padanya.
Aku mengendarai si Imut dengan santai, dan sesekali bersenandung untuk menghilangkan rasa bosan. Sepanjang jalan yang ku lewati beberapa warung tenda mulai menjajakan dagangannya, aroma masakkannya mulai tercium oleh indra penciuman ku, membuat rasa lapar menghampiri ku. aku baru ingat dari tadi siang belum makan, pantas saja cacing di perut ku demo minta jatah. Tadi pas istirahat di kantin aku hanya membeli minuman.
Aku menepikan motorku, ku putuskan untuk membli makanan. Karena di apartemen sepertinya tidak ada stok makanan keculai air mineral. Nasib ya jauh dari rumah.
"enaknya makan apa ya..?" gumam ku. ku lihat di menunya ada pecel lele, hal itu mengingatkan aku akan dirinya. Iya, Keana sangat suka makanan ini. Dulu saat diajak makan di pinggir jalan aku begitu terkejut, bukan karena aku yang tidak biasa makan di pinggir jalan, tapi Karena Keana yang seorang perempuan cantik dan memiliki karir bagus, tidak ku sangka akan menyukai makanan pinggir jalan, terutama pecel lele.
Cantik-cantik suka pecel lele. Aku tersenyum mengingat ucapan ku padanya waktu itu.
"permisi..nona.. mau pesan apa..?" Pertanyaan bapak-bapak pemilik warung membuyarkan lamunan ku.
Aku hanya menggeleng, nafsu makan ku tiba-tiba menghilang begitu saja. aku segera meninggalkan tempat itu. Agar ingatan ku tentangnya tidak semakin menjadi-jadi. Ku dengar bapak-bapak itu menggerutu pada ku.
"cantik-cantik aneh,.."
"maaf.." ucap ku sambil membungkukkan kepala ku.
Aku segera berlalu dari tempat itu, mengendarai si imut menuju salah satu supermarket. Membeli beberapa kebutuhan, dan aku akhirnya membeli roti, buah dan beberapa sayuran. Siapa tau nanti rasa lapar ku datang. Jadi tidak perlu keluar lagi untuk mencari makan.
Setelah membayar belanjaan, aku langsung bergegas menuju Apartemen. Karena hari ini cukup melelahkan bagi ku. rasanya ingin segera berendam air hangat untuk meregangkan otot-otot tubuh dan juga menenangkan pikiran ku.
"Rill, Rilley.." lagi-lagi seseorang memanggil ku. aku menghentikan langkah saat hendak memasuki lift apatemen.
"Karen..?" Aku menatap orang yang sedang berjalan kearah ku.
"hay Rill, apa kabar..?" Karen ikut memasuki lift.
"baik, kamu sedang apa disini..?"
"aku baru saja pindah 2 hari yang lalu, aku tinggal satu lantai di bawah mu.." jawabnya.
"oya..? kenapa kamu tidak memberitau ku..?" tanya ku antusias. Bagaimana aku tidak antusias, sekarang teman lama ku juga ada disini, jadi aku ada teman disini dan tidak kesepian lagi.
"aku masih sibuk untuk pindahan, rencananya aku mau memberitau mu nanti malam sekalian main ke apartemen mu.." Karen menjelaskan.
DING..!!
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU FOREVER (gxg)
RandomApakah ini benar-benar berakhir ? Apa hubungan kita benar-benar tidak bisa diperbaiki Keana..? Apa kamu sadar, kamu telah membuat lubang dihati ku. Ku tak tau ini akan berakhir secepat ini. Aku tak ingin semua ini berakhir ,.. Berakhir dengan rasa...