Part 8

11.3K 419 1
                                    

Sekelompok orang tiba di Russia setelah menaiki pesawat selama 8 jam. Mereka memakai kacamata hitam, masker serta mantel tebal yang menutupi hampir seluruh tubuh mereka yang membuat mereka terkesan semakin misterius. kelompok itu adalah Black Tiger  yang segera  melesat menuju hotel mengistirahatkan diri sebelum malamnya akan beraksi. Lain halnya dengan Black Eagle yang sudah sampai beberapa jam sebelumnya dan menginap di Villa milik Christopher yang dibeli 5 bulan yang lalu untuk liburan.

" Sean. Aku sudah mendapatkan struktur museum itu" Christopher memasuki ruang dimana teman temannya berada dan membentang sebuah denah diatas meja. Denah museum dan lingkungan sekitarnya terpampang dengan jelas dan rinci.

" kerja yang cepat Christopher." Christian mengacungkan jempolnya memuji Christopher.

" Museum ini ada cctv disetiap sudutnya dan dihalaman luar terdapat 16 orang pengawal yang berjaga disini dan disekelilingnya  " Fabian menunjuk pintu depan dan setiap jendela yang ada pada museum.

" banyak juga. Tapi tidak masalah" Jason terkekeh mendengar penjelasan Fabian.

" kita bagi 2 kelompok. Kelompok pertama lewat arah depan kalian membuat masalah sedangkan kelompok kedua lewat belakang. Kita robohkan para pengawal yang ada dibagian belakang dan masuk lewat sana. setelah itu kita berpencar mencari batu itu dan kelompok pertama akan menyusul belakangan, bagaimana?"

Sean membahas rencana briliannya pada sahabatnya yang langsung disetujui oleh mereka. semua orang tampak serius mendengarkan setiap perkataan Sean kecuali Giselle yang tidak terlalu mengerti dan lebih memilih memainkan jarinya.

" dan Giselle akan ikut bersama kita dalam misi kali ini" Mendengar nama nya yang disebutkan membuat Giselle mendongak kaget

" Apa? Aku ikut merampok?" Giselle melotot kearah mereka

" bukan merampok Giselle. Tapi mengambil yang seharusnya menjadi milik kita" Dylan merangkul bahu Giselle dan mencubit pipi gadis itu gemas

" lepaskan tanganmu Dylan." Sean memperlihatkan tatapan tajamnya yang disambut dengusan kesal Dylan dan anggukan setuju Giselle.

" Jangan pelit Sean. Aku hanya mencubit pipinya bukan membawanya keranj.." BUKK sebuah bantal melayang ke wajah Dylan. Semua yang melihat hanya tertawa kecil melihat Dylan yang kesal terkena serangan bantal dari Sean.

~

" sudah siap?" Tanya Axel yang sedang memakai mantel hitamnya dan menatap kearah Je yang duduk didepan meja rias.

" sudah" Je melangkah mendekat dan mengikuti langkah Axel keluar dan masuk kedalam Van hitam dimana Dave, Luke, Melvin, Michael, Romeo, Varrel dan Gabriel sudah berada didalam.

" Ayo kita berangkat"

mobil van mereka mulai melesat membelah jalanan menuju Museum Anderson yang memakan waktu 45 menit sedangkan  kelompok Sean sudah tiba dilokasi dan memantau keadaan sekitar.

@ 09.00pm

" Tim 2, semua cctv sudah kami amankan" Darren melaporkan keadaan yang ia pantau dari dalam mobil pada Kelompok Sean yang bersembunyi dibalik semak semak.

" Great. Lanjutkan" Sean yang mendengar laporan Darren dari balik earpiece memberi perintah dan mematikan wireless earpiece yang terpasang di telinga kirinya.

Tidak sampai 2 menit, Seorang kakek tua renta berjalan ditemani oleh pria muda melewati Museum dan pria muda itu tiba tiba pingsan di tengah jalanan tepat didepan museum dan menimbulkan kehebohan bagi para pengawal museum.

" Tolongg... tolongi cucu sayaa..." Ucap kakek yang tak lain tak bukan adalah Damian.

Para pengawal datang berbondong bondong membantu mengangkut sang cucu yang merupakan Christian ketepi jalan. Para pengawal  yang bertugas dibelakang mendengar  kehebohan itu dan bergabung melupakan tugas berjaganya membuat Sean,  Jason,  Fabian, Christopher, Dylan dan Giselle keluar dari tempat persembunyian mereka dengan wajah yang sudah disembunyikan dibalik topeng emas. Christopher dengan cekatan melubangi kaca jendela dengan laser dan membiarkan mereka masuk sedangkan dirinya berjaga disana. Tepat mereka masuk kedalam ruang utama mereka disuguhi 4 lorong panjang yang membuat mereka harus berpencar

Dark Romance ( Mafia Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang