Part 4

18K 518 29
                                    

18+

Je nans’ pov

Aku terjaga saat merasakan ada yang menghisap leherku kuat. Samar samar aku melihat seorang pria yang sangat tampan dan semakin lama semakin jelas. Akal ku seketika kembali dan aku tersentak kaget mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pria yang sedang menindih ku ini. ia pria yang berbeda dari keenam pria yang mengerayangi ku semalam. Bahkan aura gelapnya lebih terasa mematikan

“ sudah bangun sayang?” suara datarnya sukses membuat bulu ku meremang.

“ kamu siapa? Kumohon lepaskan aku” pinta ku dengan hati hati.

“ Axel. Panggil aku Axel. Dan soal melepaskanmu itu jangan harap akan dikabulkan sayang” jawab axel dengan santai dan dalam sekali hentakan Axel memasukkan miliknya kedalam liangku tanpa pemanasan

“ AKHH… sakitt..” jeritku kesakitan mencengkeram erat sprei yang berada didekatnya

“ ini hukuman untukmu karena minta dilepaskan. Jangan pernah memohon untuk itu lagi jika tidak ingin merasakan hukuman yang lebih dari ini sayang”  Axel mulai memompa liangku dengan kasar. Desahan nikmat atau desahan kesakitan sudah tidak dapat dibedakan lagi oleh ku.

“ ahh.. sempitt  jugaa..” salah satu tangan Axel yang menahan kedua tanganku turun dan meremas dada ku yang cukup pas didalam genggamannya.

PLAKK .. Axel menampar paha mulus ku hingga memerah dan menyeringai puas. Tak lama ia mencabut miliknya dan memposisikan ku dalam keadaan menungging dan memasukkan kembali dari belakang. Aku terhanyut oleh permainan Axel. pria itu sangat berbeda. Dengan gaya seperti ini aku dapat merasakan benda itu sepenuhnya masuk kedalam diriku.

“ Dasar Jalang…” Axel mempercepat gerakan memompanya.

“ahhh.. I’m cominggg….” Racau Je seakan lupa akan harga dirinya.

“ ILEYNAAAHHHH..” Axel mencapai orgasmenya dan ambruk disampingku. Dipeluknya pinggang ku erat tanpa melepaskan penyatuan kami. Axel mengecup kening ku lembut dan terlelap lebih dulu tanpa mempedulikan perasaan ku.

Ntah kenapa perasaan ku sangat sesak mengetahui pria dihadapanku ini malah menyebutkan nama orang lain ketika sedang bercinta denganku. Bahkan aku ragu untuk menyebutnya bercinta sebab aku lebih seperti diperkosa dari pada bercinta. Tak ingin berpikir terlalu banyak aku kembali terlelap disamping Axel.

~

Giselle’s pov

Jeruji besi bawah tanah sudah menjadi tempat tinggalku seminggu ini. sepi, gelap, pengap, haus dan lapar sudah menjadi temanku selama berada disini. aku tidak tahu lagi harus bagaimana agar bisa keluar dari sini. Yang ada di pikiranku sekarang hanya Je dan Je. ‘ Je, bagaimana kabarmu disana? Apakah kau baik baik saja. Aku berharap kau masih hidup Je’ aku berdoa dalam hatiku.

Clek.. suara pintu terbuka dan terlihat seorang pria memasuki tempat kumuh ini. pria bermata hijau yang selama ini mengunjungi ku dibalik jeruji besi ini. Fabian, ya dia Fabian. pria itu berjongkok didepan jeruji besi seakan mengasihaniku.

“ bagaimana? Kau terima tawaran itu?” Tanya langsung tanpa basa basi.

“ cuihh.. jangan harap aku akan menerimanya ! sampai mati pun aku tidak akan pernah terima !” aku meludahi mukanya yang kurasa sangat tampan tapi tidak lebih dari sebuah kotoran itu. Dapatku lihat rahangnya mengeras dan seringaiannya menjadi sebuah garis lurus.

“heh,, berani sekali kau. !” tangannya dengan gesit terulur mencekik leherku hingga aku kesulitan bernafas tetapi tetap tidak membuatku melunakkan tatapan tajamku padanya

Dark Romance ( Mafia Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang