Part 5

17.1K 526 7
                                    

18+

CTAR ! alunan cambuk kembali melukai Je jikalau gadis itu tidak menuruti kemauan para tuannya. Sakit pada fisiknya sudah tidak dapat ia rasakan. Badannya sudah kebal dengan segala siksaan yang terjadi padanya. Airmatanya juga sudah mengering. Ia tidak bisa menangis lagi. Tapi jauh dilubuk hatinya dia terluka. Dia mengkhawatirkan nasib sahabatnya. Apakah sahabatnya bernasib sama sepertinya? Apakah sahabatnya masih bernyawa? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang bercokol didalam hatinya.

CTAR ! Alunan cambuk itu melukai Je karena gadis itu malah melamun.

“ Cepat ! Striptease didepan kami sekarang !” perintah Luke yang berdiri tak jauh dari bar yang dibuat khusus untuk tempat bersenang senang. Teman temannya yang lain tampak duduk meminum vodka yang ada di atas meja sambil menyaksikan pertunjukan dari Je

“ kau dengar tidak !” Luke kembali melayangkan cambuknya pada tubuh Je.

Je mulai menjalankan perintah Luke. Ia melangkah menuju stage kecil didepan mereka dan membuka satu persatu kancing baju yang ia pakai dan menyisakan pakaian dalamnya. Je meliuk liukan badannya dan menari se erotis mungkin. Ia mengibas rambut panjangnya mengikuti irama dan liukan tubuhnya. Tangannya bergerak kesana kemari menyentuh setiap lekuk tubuhnya. Makin lama permainan itu makin cepat membuat suasana disana semakin panas dan tatapan lapar sekelompok pria itu sudah biasa baginya.

“ buka lebar pahamu itu Jalang!” tukas Varrel yang dilaksanakan oleh Je tanpa menghentikan aksinya. Kini miliknya terpampang jelas dihadapan para pria itu. Mereka terus terusan memaksa Je melakukan permintaan mereka termasuk memuaskan diri Je sendiri.

“ Ahh..” Je mendesah nikmat sekaligus jijik akan dirinya sendiri. Ia mencapai puncak kenikmatan dan lemas seketika. Tubuhnya yang ambruk tidak disia siakan oleh mereka semua yang sejak tadi sudah lapar menonton tarian Je. Dave melangkah mendekat kearah Je dan mulai menumpahkan cairan vodka pada tubuh Je.

“ Aku punya ide brilian kawan. Bagaimana kalau kita nikmati vodka kita ditubuh jalang ini? Pasti akan terasa lebih nikmat bukan?” Dave mengajak sahabat sahabatnya. Tanpa menunggu sahabatnya, ia sendiri mulai menjilati wajah Je dan bergerak turun hingga keleher jenjangnya. Tidak perlu menunggu lama, para sahabatnya sudah bergabung mengikuti aksi Dave dengan menjilati seluruh tubuh Je dan pastinya berakhir menjadi malam yang panas lagi bagi mereka.

~

Je’s Pov

Aku termenung di sofa kamarku menghadap ke pemandangan malam diluar jendela dengan tatapan kosong sejak percintaan panas tadi. Seperti pelacur mereka, ketika mereka mencapai klimaks aku ditinggalkan begitu saja dalam keadaan mengenaskan. Itu sudah menjadi sebuah kebiasaan selama aku berada ditempat hina ini.  setiap malamnya aku selalu dipaksa melakukan itu tapi entah kenapa malam ini mereka malah meninggalkanku. Biasanya mereka tidak akan berhenti sampai pagi datang. Karena siang itu pasti para pria itu pergi kerja. Dan itu menguntungkanku karena pada siang hari aku jadi  memiliki waktu luang untuk mengistirahatkan tubuhku. Walaupun begitu, aku tetap tidak bisa kabur. Lihat saja dari atas sini aku sudah bisa melihat banyak pengawal dengan pakaian serba hitam berjaga disetiap sudut mansion. Tidak hanya itu, pintu kamarnya pun selalu dikunci dan di jaga ketat oleh dua orang pengawal. Jadi daripada menghabiskan waktu memikirkan cara untuk kabur. Lebih baik nikmati saja bukan.

“ melamun lagi?” suara berat seorang pria dibelakangku membuatku menoleh.

“ Romeo” gumamku pelan.

Romeo mendudukkan dirinya disampingku. Ia mengeluarkan senyum manisnya padaku membuat hatiku berdesir hangat. Selama seminggu ini, hanya dialah yang baik padaku. Ia selalu mengajakku ngobrol ketika ia memiliki waktu senggang dan menemaniku.

Dark Romance ( Mafia Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang