Part 10

10.5K 392 4
                                    

Giselle’s pov

Sudah tiga hari ini Sean mendiami dan menghindariku. Bahkan dia mengacuhkan segala bentuk perhatian dari ku. Ia lebih memilih sibuk dengan segala pekerjaannya hingga hampir seluruh penghuni rumah ini bertanya tanya pada ku yang hanya ku balas dengan mengedikkan bahu.

Tok Tok Tok

“ masuk” Aku mempersilahkan siapa saja yang mengetuk pintu kamarku itu masuk. Aku menyudahi kegiatan menyisir rambutku dan bangkit dari meja rias ketika melihat Christian yang masuk kedalam kamarku dengan beberapa orang pelayan.

“ Ada apa, Christian?” tanyaku sambil melihat peralatan yang dibawa masing masing pelayan.

“ begini, hari ini kau akan ikut kami kepesta penggalangan dana jadi kami sudah mencarikan beberapa rancangan gaun dari desainer terkenal yang bisa kau pilih mana yang kau suka dan orang orang ini yang akan membantumu untuk bersiap siap. Ingat jam 7 nanti kau harus sudah siap. Aku pergi dulu Giselle. Masih banyak pekerjaan yang harus ku urus.” sebelum keluar dari kamar, Christian menyempatkan diri untuk mengecup pipiku. Dasar tukang cari kesempatan.

“ mari kami bantu mempersiapkan diri nona” ucap salah satunya yang mungkin adalah kepala pelayan. Aku tidak terlalu mengingat wajah mereka karena menurutku wajah para pelayan disini hampir sama semua. Mereka langsung menggiringiku kekamar mandi yang sudah mereka isi dengan aromaterapi dan membantuku membersihkan diri.

~

“ Iley” Michael mengetuk pintu Je. Je membukakan pintu dan mempersilahkan Mikail untuk masuk kedalam kamarnya. Ia terpana melihat Je dalam balutan gaun hitam panjang backless yang memperlihatkan punggung putih mulus gadis itu. Rambut ikal coklat panjang Je yang disanggul keatas semakin menampilkan sosok anggun Je. Untaian anak rambut yang berjatuhan di sekitar leher jenjang gadis itu juga semakin menambah kesan sexy. Ia tampak semakin berkilau bagai permata yang akan retak jika tidak hati hati disentuh. Michael akhirnya tersadar setelah beberapa detik terpana oleh sosok bidadari tanpa sayap itu dan melontarkan pujian dari bibir manisnya.

“ wow.. kau tampak luar biasa, Sweety. Aku yakin Axel dan lainnya akan terpana juga sepertiku” Michael bertepuk tangan dan tertawa sendiri dengan kata katanya. Je hanya mengerutkan dahinya sebelum melewati Michael dan melangkah keluar dari kamarnya dengan risih karena jarang memakai heels yang setinggi 15cm ini. Ia sungguh tidak terbiasa dan jadi sulit berjalan.

Ketika ia mencapai bibir tangga, ia melihat semua pandangan tertuju padanya dan hening. Tidak ada yang berbicara dan hanya melihat kearahnya dengan sorot pandang kekaguman.

“ Apa aku baru melihat seorang bidadari?” Dave berseru seraya memegang kedua pipinya. Oh ekspresinya sungguh lucu. Bagaimana mungkin seorang Dave yang begitu tampan bisa melakukan ekspresi imut seperti itu. Benar benar tidak bisa dibayangkan.

“ kali ini aku setuju denganmu Dave” Luke menyandarkan lengannya pada pundak Dave sambil bersiul menggoda Je.

“ ehemm.. kemarilah jika kau sudah selesai.” Axel berdehem sebelum kemudian berseru sambil berjalan menuju cermin dinding yang ada ditengah ruangan.

Je mendekat kearah Axel dan mereka berdiri disebuah cermin besar yang menampilkan seluruh badan mereka. Axel merapikan anak rambut Je yang berjatuhan dan mengeluarkan satu kotak beludru dari saku jas Armani nya. Ia buka kotak beludru yang ada ditangannya dan sebuah kalung diamond berbentuk teardrop terlihat didalam kotak beludru itu. Je sampai ternganga karena untuk pertama kalinya ia melihat secara langsung sebuah perhiasan mahal itu dari balik kaca. Axel memakaikan liontin itu ke leher jenjang Je. Je meraba liontin yang sudah terpasang di lehernya itu dengan hati hati takut ia akan merusak liontin berharga fantastis tersebut.

Dark Romance ( Mafia Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang