sembilanbelas

83 6 1
                                    

- Vania -
Sometimes what i say "IM OKAY" , i need someone to look me in the eyes, hug me tight and say I KNOW U ARE NOT.

Bella tiba didepan rumah sakit.
"Kamu mau temenin aku yank?" Kata bella pada belio.
Belio hanya menggeleng dan tersenyum "aku tunggu disini aja".
"Oh, yaudah" balas bella tersenyum pada belio.

"Sus, maaf pasien yng namanya bellvania jasmin ruangannya dimana yah?" Tanya bella pada salah satu suster yng berada dibagian administrasi.
"Sebentar saya cek yah mbak".
Bella mengangguk mengerti.
"Diruang cempaka mbak, dari sini mbak jalan aja terus belok kiri" jelas suster.
"Oke sus thanks yah" bella berjalan menuju kearah yng dijelaskan oleh suster.

"Bellvania kuu!!!" Teriak bella setelah membuka pintu ruang inap vania. Bella berlari mendekati vania lalu memeluk vania.
"Kok lo bisa masuk rumah sakit lagi sih van?".
"Kepala gua ah".
"Hm terus pacar lo ga ngejenguk?".
"Pacar yng mana sih".
"Aldo lah siapa lagi".
Seketika vania teringat apa yng dikatakan belio.

"Bel, lo kenal sama belio?".
"Iya van, kenapa emang?".
"Lo apanya dia?".
"Emm, mantan dah eh ya gitu deh".
"Oh gitu".
"Emang kenapa van? Lo kenal sama dia?".
"Iya kenal dia sahabat gue banget tapi sekarang udah ga lagi".
"Loh kenapa?".
"Gini bel, gue dulu sahabatan banget sama lio tapi dia nembak gue. Gue yah nerima aja sih terus gue nyaman banget tapi diotak gue tuh yah, kenapa sih sahabat kok dijadiin pacar van kayak gitulah pokonya jadi gue putusin eh taunya malah jadi kayak gini ancur banget gua dah sumpah bel".

Bella tersentak kaget mendengar curhatan vania. "Jadi cewek yng bikin belio nolak gue dulu, vania?" Batin bella.

"Serius lo van?".
"Iya bel, gue nyesel sumpah bel" air mata vania kembali menetes.
Bella berdiri dari tempat duduknya dan langsung memeluk vania.
"Ga usah nangis van gapapa" kata bella.

Ponsel bella berdering. Terdapat sebuah panggilan dari belio disana.
"Halo?".
"Bel masih lama?".
"Aku kesana sekarang" jawab bella singkat.

Vania menatap kearah bella.
"Siapa bel?".
"Biasa mbok van gue disuruh pulang".
"Oh yaudah, lo besok kesini lagi kan?".
"Iya van pasti, gue cabut yah lo cepet sembuh. Bye" bella melambaikan tangannya.

*
Pintu ruang vania kembali dibuka.
"Maaf kakek baru bisa datang sekarang".
"Kakek dari mana sih?".
"Kakek masih ada urusan nak, mama kamu dimana?".
"Oh iya kek gapapa, udahlah kek ga usah bicara tentang mama lagi".
"Vania tidak boleh seperti itu, mama vania sayang sama vania".
Vania mendengus kesal "kek udahlah".
Kakek vania tersenyum mengerti "yasudah. Vania sudah makan?".
"Belum kek, vania mau makan gudekkk!!" Vania bersemangat.
"Yasudah cucu kakek tidur dulu nanti kakek bawakan gudek jogja spesial untuk vania".
"Cepet yah kek, vania tunggu".
Kakek vania tersenyum kecil dan berlalu dari ruang vania.

Vania meraih ponselnya dan membuka grup whats app.
"Buset! 897 pesan? Gila banget ni orang - orang" gumam vania pelan.

Vania: ribut ah
Ghia: orang sakit diem
Caca: orang sakit diem (2)
Ghea: orang sakit diem (3)
Anggita: orang sakit diem (4)
Rezi: orang sakit diem (5)
Cito: orang sakit diem (6)
Vania: eh buset😂
Belio: orang sakit diem (7)
Anggita: ehemm
Vania: paan sih
Farhan: eahh
Vania: resek ah
Rey: ga usah pura pura lah van
Vania: pura pura apaan sih
Anggita: vania drama ah
Vania: eh diem lu kampret. Lo sama rezi yng ga usah pura pura.
Rezi: eh van kenapa gue sih😣
Ghea: ehem pura pura begok ah
Caca: emang begok beneren
Ghia: vania sama belio, riko sama ghea, rizki sama caca, rezi sama anggita, terus ghia sama siapa? :(
Vania: apaan sih ghi tuh ama pak satpam aja wuahahahah.

Vania kembali menutup grup whats app dan meletakkan ponselnya disampingnya. Vania membaringkan dirinya diatas kasur rumah sakit. Ia kembali mengingat belio.
"Gue harus ngelepas lo li, biar lo bahagia" batinnya. Air matanya kembali menderas.

Beberapa menit kemudian, kakek vania muncul membawa gudek jogja pesanan vania.
"Ini untuk cucu kakek. Cepat sembuh cucuku" kakek vania mengecup jidat vania.
"Iya kek makasih yah. Vania makan dulu laper banget".
Kakek vania mengangguk tersenyum.

Vania melahap seleper gudek.
"Vania, kakek malam ini tidak bisa tidur disini. Kakek pulang yah? Ada yng harus kakek kerjakan. Vania mau ditemani mama?".
"Ga kek vania sendiri aja besok pagi kakek jemput vania yah. Vania pasti udah bisa pulang besok".
"Yasudah, tapi tanya dokter dulu".
"Iya kek".
Kakek vania berjalan keluar mengikuti pintu ruang vania.

Vania mendengus "kenapa gue hidup dirumah sakit mulu sih". Vania kembali menyantap gudeknya.

*
23.56
Vania tertidur pulas.
Tiba - tiba ada seseorang membuka pintu ruang inap vania.
"Kali ini lo mati ditangan gue" gumam pelan viori.

Viori mendekatkan pisau diatas perut vania.
"Maafin gue vania".

Vania membuka matanya, "viori?" Gumam vania.
Tiba - tiba mata vania terbelalak. Sebuah pisau menancap diperutnya.

Viori keluar dari ruang inap vania lalu berlari keluar dari rumah sakit.

Alhamdulillah, part 19 selesai😊
Semoga suka y!!
Jangan lupa divote & comment.
Jangan bosan2 ngebacanya yah😁
Tetap setia sampe akhir😊😂 eah

Maaf ( completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang