duapuluhsatu

73 5 2
                                    

- Vania -
Kulepaskan bayangku dari ragaku, ku ikuti kemanapun arah jalan kakimu, ku buka pelukku agar kau tetap merasa teduh. Jangan khawatir, bayangku akan selalu bersamamu, Li.

Sabtu malam, malam dimana anak - anak remaja hangout bersama kawanan - kawanan.

Kali ini, teman - teman vania berkumpul dirumah sakit. Mereka duduk melantai beralaskan karpet berukuran besar berwarna pink, kesukaan vania.

Ruang inap vania serba pink, mulai dari kasur rumah sakit yng seharusnya dibungkus dengan sprai berwarna putih, kini diubah menjadi sprai berwarna pink bercampur dengan biru serta bergambar hello kitty.

"Kamu harus sembuh putri mama" ucap mama vania memegang tangan vania.

Ghia berjalan mendekati vania.
"Lo harus sembuh van. Kita semua tau lo kuat".

"Tante, maaf sebelumnya. Tapi biasanya orang koma kayak vania roh nya bejalan sana sini. Kalo roh nya lama balik, biasanya dia udah ga tau balik kayak gimana" ucap cito.

"Apaan sih lu gaje" protes rezi.

"Yaelah lu kayak ga tau cito aja zi" balas farhan.

"Udah diem, rs nih bukan kelas" sambung anggita.

"Iya beb maap ah" kata rezi sembari merangkul anggita.

"Jangan pacaran dirumah sakit!" Celetus belio dari balik pintu.

Semua mata tertuju pada kedatangan belio. Belio kali ini dengan jaket abu - abunya serta celana jins dan setangkai bunga mawar merah ditangannya.

"Darimana lo friend?" Tanya rezi memecahkan keheningan.

"Nyariin bunga buat bellvania gue lah".

Seketika mata rizki tertuju diarah belakang belio.

"Gue salah liat!" Ucap rizki menepuk - nepuk pipinya.

"Apaan lo?" Tanya cito.

"Gue liat vania dibelakang belio" jawab rizki spontan.

"Eh curut entuh vania lagi koma, ngapain coba dia dibelakang belio? Mikirrr!!" Farhan.

"Mungkin gue salah liat".

"Kayaknya bener deh yng dibilang cito tadi. Soalnya feeling gue ga enak" sambung caca.

"Apaan sih jangan gitu ah rese banget kalian udah malem nih" ucap ghea.

Ghea memang cewek yng paling penakut diantara vania, ghia, caca dan anggita.

"Ye dasar lu penakut! Tuh dibelakang lo ada.." ghia meremehkan ghea.

"Aaaa!! Gue mau pulang rese lo sumpah rese banget!" Ghea mengambil tasnya dan berdiri.

"Eh mau kemana? Becanda ah" bujuk rezi.

"Udahlah ghe, becanda lagian ga ada apa - apa kok. Vania lagi tidur, tuh liat deh" belio menunjuk kearah vania dengan dagunya.

Mama dan kakek vania hanya tertawa melihat tingkah laku teman - teman vania.

Belio berjalan mendekati vania. Dibelainya rambut vania,
"Bangun van gue mohon" ucap belio meletakkan setangkai bunga mawar disamping vania.

Rezi berjalan mendekati belio.
"Banyakin doa friend, in shaa Allah dia bakal cepet sadar".

Tiiitttt...
Ventilator berbunyi dan kembali menggambarkan garis lurus.

"Vania! Vania bangun vania!" Ucap belio.

"Panggilin dokter zi!".

Mama vania tak henti menangis.

Maaf ( completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang