PROLOG

293 12 0
                                    

"AL! JANGAN LARI-LARIAN, NANTI JATUH."

"Iya Ma!", sahut Al sambil terus berlari.

"Al! Tungguin dong!", teriak anak laki-laki tersebut.

"Payah! Masa kakak nggak bisa ngejar aku sih?", Al memeletkan lidahnya.

"Awas ya kalo ketangkep!", anak laki-laki itu kembali mengejar Al.

Cahaya mentari menyengat, dibawah langit biru yang luas itu banyak anak-anak sedang bermain bahagia, begitupun Al. Ia sangat bahagia, senyum mengembang terus-menurus saat Ia bermain sepanjang hari hingga langit biru itu tiba-tiba saja berubah warna menjadi jingga.

"Al, ayo pulang sayang.", Mama meraih tangan Alana yang duduk di salah satu kursi di taman itu.

Al cemberut. "Al mau disini!"

"Udah sore sayang, Papa nanti marah.", bujuk Mama.

"Iya Al, mendingan kamu pulang, nanti kita bisa main sama-sama lagi.", kata anak laki-laki itu.

Al menatap anak laki-laki di depannya. "Janji ya kak."

Anak laki-laki itu mengangguk sambil tersenyum. "Janji."

Dan Kamu Tidak Akan Pernah Tahu / And You'll Never Know (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang