Ku Tau jalinan itu belum putus, ku tau ikatan itu belum lepas, ku tau rasa itu belum hilang, ku tau kamu masih menanti. Jauh,,,, memang terasa jauh... egooo... semua terkalahkan oleh ego, terhapuskan oleh harga diri, terbenamkan oleh emosi. Saling mengetahui, saling menjaga harga diri, saling membenamkan rasa diatas segala emosi dan ego diri.
Dalam perjalanan hidupmu, terlintaskah mengetuk dan sekedar singgah tuh menyatakan kehadiran dalam rumah penuh duka itu? terlintaskah mencari empunya tanah tuk menyatakan duka apa yang menyelimuti peneduhmu ini?
Tempat itu masih terkunci, rapat dan tak akan terbuka untuk kesekian kalinya. Pagar berkarat, sumur yang kering hingga atap yang hampir roboh, sama sekali tidak dapat menguak rahasia apakah yang tersembunyi didalamnya.
Bau bangkai tercium dari luar, aura kematian terasa hingga luar jangkauan. Seperti apakah gerangan penghuni tempat menjijikan ini. Kenalkah engkau dengan empunya lubang hitam itu? Tau kah engkau rupa apa yang terlukis diwajahnya?
Cari kuncinya dan bongkarlah pintunya, keluarkan bangkainya dan terangi kesuraman auranya. Rawatlah tamannya, bersihkan perkarangannya, kuatkan pagarnya, nyalakan lampunya, hiasi rumahnya, terangi setiap ruangannya, penuhi kamar-kamarnya dengan ribuan cerita, beri lukisan pada setipa dindingnya, tutup dan kunci pintu sepantasnya, peliharalah penghuninya dan penuhi dengan cinta hidupnya. Penat ia menanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kata Satu Rasa 2
PoesíaKehidupan yang terus berlanjut walau apapun yang terjadi, begitupun dengan ceritaku yang akan terus menemukan ide baru.