aku telah menyerah kepada kehidupan, kenapa kehidupan tidak pernah menyerah padaku.
seperti malam yang menghilang saat mentari muncul dan sang siang menuntut balas atas bulan.
kenapa kesempatan terua hadir didepanku, kenapa pilihan selalu ada dalam hidupku. aku ingin menutup buku, aku ingin berhenti, aku inginkan finish, aku JENUH.
deru malam merintih dibalik seringai sang maut, sang anak menarik selimut menutupi dirinya dari cengkraman dingin malam. maut mengikuti tarian angin dalam kebisuan, mencari pendosa gila yang cinta pada terang berlubang.
detik dan detak, waktu memacu jantung, nafas berhutang pada jiwa dan roh lalu lalang dihapan sang hidup. aku akan mendapatkanmu, aku akan menundukkan mu. aku menjerik, tubuh terhentak, nafas memburu roh pergi menjauh. sang bosan menang dan jenuh berpesta padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kata Satu Rasa 2
PoesíaKehidupan yang terus berlanjut walau apapun yang terjadi, begitupun dengan ceritaku yang akan terus menemukan ide baru.