Tak pernah berharap kebahagian itu datang kembali dan mengulang masanya padaku. Tak pernah terfikir mimpi itu akan hadir kembali dan menemani malamku. Tak terbayangkan rasa itu muncul kembali dan menuliskan kisahnya lagi. Tak terelakkan semua menjadi sebuah kisah.Mencoba menempuh kembali jalanku, jalan yang selalu kuyakini dengan segenap jiwaku. Setia pada penantian tanpa akhir dan tanpa sebuah kisah. Hanya menjadi kenangan pudar tersudut dalam kotak penuh tambalan.
Entah darimana datangnya, mantra itu terngiang kembali, mantra yang telah bertahun-tahun hilang dari muka bumi kini kudengar kembali.
“keluarlah… buka pintunya, aku akan masuk, tempatku disitu, buka pintunya sekarang juga, maka aku akan masuk dan menghuninya disana.”
Berharap bayangan akan menelanku keperut bumi dan membaringkan raga dalam damai.
Tiada maksud menghujami dengan badai rasa dan maaf yang bertubi-tubi. Ia hadir dalam keheningan, mencekam setiap makhluk didekatnya, menarikku dalam kesunyiannya makin dalam. Menghempaskan sang waktu tuk sementara menikmati ketakukan hakiki yang merajai dunia.
Hanya suara waktu yang berkuasa, memecah segala keheningan tak berdasar. Memori terpendam berlari-lari indah dipelupuk mata. Menghantam dalam kelembutan ingatan sang kasih kembali pada pemiliknya.
Biarlah cinta membunuh dunia dan menggantinya dengan harapan yang hangat. Menumbuhkan ilalang keindahan dipagari harapan dan selalu dipupuk dengan kerinduan. Menanti dan merawat dalam kesabaran emosi.
Menunggu tuk memetik dan menikmati buah cinta pahit yang tak pernah berbuah. Akankah keajaiban datang yang menerangi kebun jiwaku. Membawa kembali hatiku yang tlah direnggut pergi. Mengembalikan kenyamanan ratap dalam pelukanku.
Akankan cinta kembali hadir menyemai gersang hati yang tlah melupakan kekasihnya.
Akankah kerinduan kembali menang dan menceritakan kembali kisahnya.
Akankah milikku dapat kugenggam lagi.
Tataplah walau disudut matamu, ingatlah walau diujung hatimu, rengkuhlah walau dengan kepalan tanganmu. Kekerasan dalam cinta yang selalu kunantikan. Tak akan pernah terucap tuk terus menanti. Membiarkannya tuk dimiliki kembali dalam ego mentari yang tak akan pernah terbit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kata Satu Rasa 2
PoesiaKehidupan yang terus berlanjut walau apapun yang terjadi, begitupun dengan ceritaku yang akan terus menemukan ide baru.