keempat

88 0 0
                                    

Tiba-tiba JooWon muntah-muntah darah, ibu JooWon kaget apa yang diderita oleh putranya. Ibu joowon pun meminta tolong kepada dokter yang ada di ruang UGD tersebut sambil menahan muntahan darah joowon di ember. Muntahhan tersebut tiada henti dan terus-terusan muntah, sampai-sampai joowon pingsan dan tekanan suhu tubuhnya pun menurun drastis. Dokter pun memeriksa joowon dengan teliti. Sahut dokter, bahwa Joo Won tersebut mengalami "hipper blooding"artinya tekanan suhu badan menurun secara turun drastis sedangkan darah naik secara hipper, jadi akhirnya mual-mual tiada henti" sahut dokter.  Oleh dokter pun di kasih obat agar cepat sembuh. 21 hari kemudian joowon pun pulang dari rumah sakit, keliatan wajah Joo Won masih puncat dan agak demam. Ibu Joo Won menghangati putranya oleh jaket.  Saat menoleh ke dokter BoA, mata Joo Won berkaca-kaca ( Sepertinya Joo Won ingin kencan oleh dokter BoA ). Dokter pun mengasihi baju tentara Joo Won yang sudah di cuci. Joo Won pun menerimanya. Joo Won pulang bersama tetangga ( pamannya ) ibunya.

Saat didalam mobil, tetangganya Joo Won berkata,
"Nak, kamu berhenti kerja ya dari tentara" sahut tetangganya.
"Tidak ajhussi ( paman ), aku tidak ingin berhenti kerja sebagai tentara" sahut Joo Won membela dirinya.
"Tapi nak, tentara itu pekerjaannya susah sekali melainkan harus jadi korban"sahut ibu.
"Bu,biarkan anakmu jadi korban demi negara bu, melainkan di asrama banyak sekali teman baru disana. Banyak teman-teman ingin sekali menjadi tentara, aku rela kok berkorban jiwa,raga,dan tahta demi negara"sahut Joo Won lagi
"Tapi nak,ibu dan ayah sangat khawatir dengan kondisi kamu"sahut ibu.
"Ibu tau kan kemarin sebelum aku pulang ada telepon dari dinas pusat militer kepadaku"sahut Joo Won.
"Kalau kamu meninggal dunia gimana,nak?"sahut tetangganya sembari menyetir mobil.
"Anggap saja baju tentara itu sebagai kain kafan saat meninggal dimedan perang, dan deretan orang meninggal itu anggap saja sebagai pahlawan perjuangan"Sahut Joo Won.

Tetangganya dan ibu pun kaget saat  mendengar kata-kata joowon seperti itu.
S

aat sampai di rumah, ibu Joo Won pun mengiring Joo Won ke kamarnya dan dibaringkan agar istirahat dengan tenang.

Sebuah Kisah Seorang TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang