*Joowon pingsan dan akhirnya tergelepak di tempat persembunyian tersebut dengan deras hujan terus mengguyurnya.
Di suatu gudang tua gelap, datang segerombolan gangster untuk melapor kepada bosnya.
" bos pelakunya hilang bos😐 " sahut gangster tersebut.
"Apa?? hilang!!!dasar anak buah tak tahu diri" sahut atasannya.
"Ampun pak!!! Maafkan kami. Kami telat mengejarnya." Sahut anak buahnya satu lagi.
Dan akhirnya satu anggota gengster itu pun meninggal dunia karena penyiksaan yang sangat brutal.*PAGI HARI
Joowon terbangun dari pingsannya, dia masih tetap ada di tempat lokasi persembunyiannya. Perut joowon terdengar keroncongan. Dengan susah payah joowon bangkit dari tidurnya dan berjalan tak tahu kemana arahnya. Berjalan, berjalan, berjalan, sampailah di sebuah desa kecil dengan penghuninya sedikit. Joowon merasa asing dan dilihat terus oleh warga-warga disana. Karena wajahnya kusut badannya sudah biru keunguan, baju layaknya gembel penuh dengan noda darah, bibir putih. Banyak orang yang menyisi karena takut melihat joowon linglung. Tetapia ada seorang nenek-nenek yang membantu joowon karena kelihatannya butuh bantuan.
Nenek:" aiguuu, ada apa cu?? Mwoo kenapa badanmu panas sekali nak??" Saat nenek tersebut memegang dahi joowon. Tiba-tiba joowon pingsan di atas pangkuan nenek tua yang ia tidak kenali.
"Sewooonn, tolong nenek ada pemuda pingsan cu, tolong nenek, pemuda ini berat sekali!!" Sahut nenek tersebut berteriak meminta cucunya yanga ada di dalam gubuk tersebut.
Saat keluar dari gubuk tersebut, cucu dan kakeknya pun membopong joowon masuk ke gubuk tersebut untuk beristirahat sejenak.
Oleh nenek itu joowon di kasih baju dan kedalamannya. Nenek itu membersihkan badan joowon dengan cara di washlap/ di lap oleh sapu tangan yg telah di beri air dan sabun. Setelah itu joowon di berikan selimut hangat.
Sembari memungut pakaian joowon, sewon ( cucu nenek itu, ya usianya beda 1 tahun lebih muda dari joowon )."Nek, itu siapa? Kok wajahnya penuh lebam biru dan penuh luka-luka?" Sahut sewon.
"Tak tahu cu? Tapi nenek merasa dia kasihan sepertinya dia butuh pertolongan. Cu tolong ambilkan daun betadine dan kunyit juga piring kecil dan sendok!".
" untuk apa nek? "
"Untuk membuat racikan obat luka dia ( joowon )".
Sesaat itu joowon tersadar dari tidurnya."Aku ada dimana ini?" Sahut joowon cemas.
" kamu ada di rumah nenekku, jangan cemas hyung! ".
"Kau siapa?" Sambil melirik ke arah Sewon.
"Aku Kim Se Won aku cucu dari nenek itu, senang berkenalan dengan anda" sahut sewon.
" ohh, "arggh sakit" sahut pekikkan joowon.
" mana yang sakit?, sini aku bantu " sahut sewon melihat luka yang ada di perut kanan joowon.
Sewon pun membantu joowon duduk bersandar di tempat tidur reyot tersebut."Mengapa wajah anda sangat kusut? Apa ada masalah sangat besar?! "
" jangan khawatirkan saya, saya tidak ada apa-apa ".sahut joowon menunduk
"bener nih tidak ada apa?".sambil terheran
" sebenarnya saya adalah bandit yang sedang di kejar-kejar oleh para ganster ".
" apa? Kamu seorang bandit, emang pekerjaanmu apa? ".
" saya seorang tentara, tetapi ada salah paham antara aku dan atasan. Atasanku menyiksaku seperti hewan yang tak bersalah. Dan mengirimku ke jaksa agung. Akan tetapi bukan ke jaksa agung melainkan ke daerah jauh dari kota. Sehingga ada mobil jeep yang mengebut dan mengejar mobil yang ada akunya. Sehingga mobil itu tabrakkan ke sebuah pohon, semua orang mati kecuali aku. Aku turun dari mobil itu dan terlihat oleh segerombolan gangster yang tampak kelihatannya akan menangkapku. Aku pun segera lari menghindar dari mereka akan tetapi mereka membawa senjata berupa pistol. Hujan peluru pun menembus badanku dan badanku penuh dengan peluru. Ada bagian yang terkena peluru, kaki sebelah kiri, perut sebelah kanan, dan dada sebelah kiri. Saya pun bersembunyi di sebuah gudang tua dan bermalam disana. Paginya saya ingin pulang ke markas, tetapi saya tidak tahu arahnya, karena saya tidak membawa kompas. Bisa juga para gangster masih ada di sekitar sini. Aslinya saya lapar, haus, dan kedinginan. Tetapi saya masih mampu bertahan hidup, tanpa minum dan makan. Setelah ini saya akan pergi untuk mencari jalan menuju markas " sahut joowon panjang lebar.
" hei tuan muda, kau jangan dulu pulang. Lukamu belum sembuh total. Bahkan katamu, mungkin para gangster yang ingin menangkapmu, masih berkeliaran di sekitar sini. Jadi tetaplah diam dulu sementara, nanti kamu bisa pulang ke markas tanpa, kamu was-was " sahut sewon tersenyum." terima kasih ya, atas tawaranmu itu😊 " sahut joowon tersenyum dengan bibir memucat.
" sama-sama tuan muda " sahut sewon. Joowon membelai wajahnya.
" tuan muda, badanmu anget banget. Kau butuh istirahat total. Nanti kalau sudah ada nenek kita makan dan mengobati lukamu itu ". Sahut sewon
" Baik nyonya muda ".
Joowon pun merebahkan badannya dengan rilek.
Sewon membasahi handuk kecilnya oleh air dan segelas air minum teh hangat, terus menempelkannya di dahi joowon yang hangat, sehingga joowon terlelap dan sedikit tersenyum bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Kisah Seorang Tentara
AksiLETDA JOOWON, LETTU KYU HYUN, LETDA SOONG JOONG KI, LETTU SOONG HYE KYO, LETDA SIWON, PRAJURIT IM SIWAN, SERSAN JIN GOO, SERSAN RYEWOOK, KOMANDAN GEONIL