*Perpanjangan ijin menulis Fanfic ini sudah didapatkan (Kazuha Yamato)
Mempunyai murid badung seperti Jung Yunho siapa yang tahan?
Selain mesum, ternyata pria itu juga usil dan manja. Karena nilai-nilainya yang buruk dan jarang...
Yunho tidak pernah tertarik dengan drama picisan. Namun sekarang perhatiannya fokus pada tayangan televisi. Ia mencondongkan pantatnya lebih kedepan sofa. Ruang tamu terasa sunyi. Hanya ada suara yang bersumber dari televisi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yunho menyenderkan tubuhnya saat ia mendengar suara - selain film yang ditontonnya. Ia berkata, "Kau bilang tidak akan meninggalkan ku"
Dua buah koper dan satu tas besar diletakkan dilantai. Jaejoong berdiri diposisinya. Dibelakang sofa. Ikut melihat film yang ditonton Yunho
Hatinya mencelos, "Aku tidak meninggalkan mu selamanya, Yun. Hanya setahun, setelah itu aku milik mu" Jaejoong tetap tidak bergeming ditempatnya. Ia mengambil pegangan kedua koper dan tas besarnya. Dengan susah payah ia membawanya ke depan pintu
"Kau bilang kau mencintai ku. Kita saling mencintai, kenapa harus berpisah?" Yunho mematikan televisi dan menghampiri Jaejoong. Ia melipat kedua tangannya didada dan menyender didinding, "Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku, Jae"
Suara Yunho memelas. Jaejoong tidak pernah mendengar suara Yunho seperti ini sebelumnya. Ini pertama kali. Hati Jaejoong sakit saat melihat pandangan memohon dari pria itu
"Yun......" Jaejoong berbalik dan menerjang tubuh kekasihnya. Ia menangis dan berjanji bahwa perpisahan ini bukan untuk selamanya.
Hanya setahun sampai Yunho lulus sekolah. Lalu mereka dapat berkumpul tanpa ada ancaman dari pihak manapun
Tidak akan ada lagi Yihan, hukum atau Boa yang mengganggu mereka
"Yunho berjanjilah suatu hal pada ku" Jaejoong mencium bibir Yunho. Ia kecup-kecup dan kembali berkata, "Balaskan kebaikan Junsu dan Yoochun. Mereka tidak pantas menderita diatas kebahagiaan kita. Aku ingin kau memberi pelajaran pada Boa. Aku benci ia mencium mu tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa. Tolong bantu aku"
Mata Jaejoong berbinar penuh harap. Dan ini membuat jantung Yunho berdetak cepat. Ya Tuhan dia tidak akan sanggup setahun tanpa melihat senyuman dan doe eyes Jaejoong
"Setiap minggu aku akan mengunjungi mu diam-diam"
"Huh?" Jaejoong melebarkan kedua matanya. Ia tidak percaya, "Tapi Yun, St. Lauren tempat ku bekerja adalah cabang sekolah yang ada di Thailand"
Memang sialan pak tua itu. Dia mengirim Jaejoong ke tempat yang bahkan tidak bisa ditempuh dengan feri Internasional dalam tiga puluh menit. Akan Yunho beri pelajaran juga kepala sekolah butut itu
"Biar saja. Dulu aku sanggup bolak-balik Seoul dan Gwangju dalam seminggu. Apa yang membuat mu tidak percaya kalau aku mampu mengunjungi mu setiap minggu di Thailand?"
Jeajoong tidak dapat berdebat pria ini. Ia terdiam membisu dan menurut saja. Yunho mengambil semua barang-barangnya dan mereka turun ke lobby
Disana sudah ada Junsu, Changmin dan Yoochun yang ikut mengantar kepergian Jaejoong