Brothaa!

464 53 1
                                    

Jonah • Why Dont We

Yooo! whats the problem?

****

Suara notifikasi balasan dm Twitter dari Jonah membuat tidurku terganggu. Aku segera menyalakan lampu kamar dan mengambil ponselku untuk melihat isi dm yang dikirim Jonah.

Aku sangat bingung untuk memberitahunya apa yang terjadi. Seperti rasanya sulit untuk memberitahunya. Aku takut, dia mengkhawatirkan aku dan malah membuat karirnya terganggu.

Setelah berfikir cukup lama, aku mengatakan padanya tentang kejadian kejadian yang telah terjadi dirumah. Aku sangat berharap dia tidak terlalu mengkhawatirkan aku karena aku adik satu satunya Jonah, dan mungkin dia sedikit protective.

Jonah • Why Dont We

Oh my gosh. That sounds really horrible. Why didn't you tell me about this before?

Dia membalas dm ku begitu cepat. Rasanya, ingin sekali aku mengatakan kepada Jonah semuanya. Menangis sambil memeluknya dan merasakan aroma tubuhnya.

I really want to talk. We should meet. I miss you. I couldn't take this anymore.

Sent.

Mataku memanas. Aku tidak bisa menahannya. Bayangkan saja, ditinggal kakak satu satunya dalam kondisi seperti ini. Maksudku, aku sangat mendukung karir Jonah. Tapi mengapa aku harus ditinggalkan dalam kondisi seperti ini?

****

Aku terbangun karena terangnya sinar matahari yang masuk ke kamarku.

Sial. Sudah jam 2 siang.

Segera aku membuka ponselku untuk melihat balasan dm dari Jonah.

Jonah • Why Dont We

Alright !. i'll pick you up tomorrow! Already have two tickets for our new journey to LA :)

Aku tidak percaya. Aku dan Jonah akan bertemu lagi setelah 4 bulan tidak bertemu. Yes!

Segera aku berlari ke toilet, mengganti baju piyama ku dan mulai mandi.

***

Sekitar jam 4 sore, aku mendengar suara Mom ku yang memanggilku dari bawah. Aku merapihkan rambut dan membuat bun, lalu pergi menuruni tangga untuk menemui Mama.

"Yo Mom." sapaku sambil membuka kulkas mencari minuman dingin.

"Apa benar Jonah mau kesini?" Tanya Mom to the point yang membuatku tersedak.

"Uh- iy-" belum sempat aku menyelesaikan kata kataku, Mom sudah duduk di ruang tengah sambil setengah berteriak.

"Aku sudah tau itu. Dia akan tiba disini pukul 8!"

WHAT? HE DIDN'T EVEN TELL ME THAT HE MAYBE GET HOME EARLIER.

Aku berlari kekamar sambil menarik kabel charger-an ku dari ponselku.

Jonah • Why Dont We

DUDE CANT WAIT TO SEEE YOU AT 8

Aku sangatlah senang mendengar dia akan datang jam 8. Tapi. Lain sisi aku ingin sekali tetap disini bersama Mom karena aku tahu kondisi rumah saat ini sedang tidak baik.

Tiba tiba, aku mendengar ketukan pintu dari luar sambil terdengar suara Mom memanggil namaku.

"Maddie?"
"Mad?"

Aku segera membukakan pintu kamar untuk Mom.

Rasanya sedikit canggung untuk berbicara dengannya karena aku dan dia sudah hampir 1 minggu tidak berbicara kepadanya.

"Aku ingin mengatakan hal serius denganmu kali ini." Mom berkata begitu sambil membuka jendela kamarku yang sengaja kututup.

Jantungku berdegup sangat kencang. Aku takut dia tidak akan mengizinkan aku pergi bersama Jonah ke LA.

"Jonah mengatakan akan membawamu ke LA bersama dia dan teman temannya. Betul?" Matanya menatap tepat dimataku.

"Uhm." jawabku singkat.

"Seperti yang kamu tahu, Mom dan Dad sedang dalam kondisi yang tidak baik. Namun, Mom pikir kita berdua sudah kelewatan. Kupikir Mom tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan anak kesayangan Mom saat mendengarkan kata kata kasar yang terlontar dari mulut kita berdua. Mom ingin kamu juga menemukan kebahagianmu." jelas mama panjang lebar kepadaku sambil mengusap rambutku.

"Jonah akan tiba disini pukul 8. Dan besok paginya kalian akan pergi ke LA untuk memulai perjalanan baru kalian. Ini memang sangat menyakitkan. Tapi kebahagiaan kalian lah yang terpenting." ucap Mom sambil sedikit menahan air mata yang bisa dilihat sudah berada diujung matanya.

"Tapi bagaimana dengan Dad? Dengan siapa Mom akan tinggal? Aku tidak bisa meninggalkan Mom sendirian." tanyaku sambil memegang tangannya.

"Dad sedang pergi ke San Francisco untuk bertemu orang tuanya. Kami berdua tahu kamu kemarin menangis bukan? Lalu kami pikir mungkin jalan terbaik adalah mengambil break. Jadi, Dad akan berada di San Fransisco untuk menjernihkan fikiran sambil melanjutkan pekerjaannya disana. Dan Mom akan ditemani oleh Aunt Mel selama beberapa bulan kedepan." Jawab mom sambil tersenyum dan menghapus air matanya.

Aku memeluknya dengan erat lalu mengatakan padanya bahwa aku minta maaf telah membuatnya harus melewati masa masa sulit sendirian.

***

Aku sedang merapihkan beberapa bajuku untuk kubawa ke LA. Aku pikir aku akan hidup cukup lama disana, sampai kedua orang tuaku menemukan jalan keluar masalah mereka.

Pukul 7 malam, semua barang barangku sudah siap! Aku membawa 2 koper ukuran sedang dan satu tas Jansport yang aku gendong.

Aku mengganti pakaianku bersiap untuk menjemput Jonah. Lalu aku membaringkan tubuhku diatas kasur sambil menunggu jam 8 untuk menjemputnya ke Bandara.

***

Mataku terbuka karena suara ribut dari lantai bawah.

SHOOOT! SUDAH PUKUL 7 PAGI! BAGAIMANA DENGAN JONAH? AKU KETIDURAN!

Dengan mata yang baru sedikit terbuka, aku berlari ke bawah sambil mencari cari kunci mobil.

Aku memakai sweater dan celana pendekku dan langsung membuka pintu.

"Maddie, mau pergi kemana pagi pagi seperti ini?" tanya Mom dari dapur sedang membuat sarapan.

"AKU MAU JEMPUT JONAH.
AKU KETIDURAN MOM. HARUSNYA KAU MEMBANGUNKANKU!" teriakku dari arah luar sambil membuka garasi mobil tempat mobil keluargaku terparkir.

--

"Kau cari aku?"

HALOOO SEMUAA! HEHEH TERUS VOTE YAA! Vote dari kalian itu bnr bnr bangkitin semangat aku buat nulis trs! ❤ seee ya at next chapter

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang