Woooo that sounds pretty unbelievable Jack.. who didn't fall in love with someone like you? I mean you're cute and talented. Haha. Okay guys, don't take our interview too serious okay, so this is Why Dont We with their newest single, Trust Fund Baby!
***
"How was it Jack?" Suara Zach menggema dan membuatku langsung berdiri untuk menyambut Daniel. Menyambut?
Daniel berjalan sambil memegang gitarnya, mengarah ke arah Jane sambil tersenyum.
Lalu ia memutar balikkan tubuhnya untuk memberikan aku ekspresi terbaik yang pernah aku liat dari wajahnya. Ya. Tersenyum.
Ia tersenyum dan hampir meletakkan tangannya di pergelangan pinggangku, namun semua itu terhenti karena suara Jack.
"Really dude?" Suara Jack memenuhi ruang ganti. Dari suaranya, aku bisa mengatakan bahwa ia sedang mengeje, menantang, juga cemburu.
Aku dan Daniel menatap satu sama lain kebingungan.
What's going on?
"Hey take it easy dude, what is your problem?" Kaki Daniel melangkah satu langkah lebih maju menuju tubuh Jack.
Aku dapat melihat mata Daniel memberikan tatapan tenang, datar, namun juga mematikan.
Jujur, selama aku berada di LA, aku belum pernah melihat Daniel seperti ini.
Corbyn dan Jonah maju untuk menengahi mereka, sementara Zach memegangi pundak Jack. Aku menduga, mungkin mereka tau sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi.
Daniel tetap menatap Jack sinis, dan sebaliknya.
Tanganku reflek memegang pundak dan pergelangan tangan Daniel. Ia lalu menatapku dan tersenyum. Tak lama setelah itu, ia memundurkan langkah kakinya.
Melihat situasi yang terlihat sedikit aman, Jonah dan Corbyn kembali menuju posisi semula, mengambil baju ganti mereka.
Aku dan Daniel berjalan menuju kursi dimana aku duduk tadi. Aku melepaskan tanganku dari tubuhnya dan memintanya untuk duduk. Ia mengangguk.
Namun, belum sempat ia duduk, Jack melepas tangan Zach lalu berjalan dengan cepat menuju posisi dimana Daniel sedang berdiri.
Daniel yang kaget, terdorong oleh dorongan Jack yang membuat tubuhnya terhempas ke tembok ruang ganti radio. Aku bisa mendengar suara tubuh Daniel yang bersentuhan secara kasar dengan tembok itu.
"Jangan sampai kau patahkan hatinya seperti bagaimana kau mematahkan hati Ana dulu! Jangan sok bersikap baik didepannya. Just tell her you're a bastard." Kata Jack dengan nada tinggi sambil menarik kerah kemeja Daniel.
"What the fuck are you doing bud?" Tangan Daniel melepas tangan Jack yang berada di kerahnya. Ia melepas topi yang ia kenakan dan balik mendorong Jack kearah berlawanan.
"Kita berdua lelaki. Selesaikan dengan cara jantan, pecundang."
Jonah dan Corbyn kembali menjadi penengah sebelum mereka melakukan hal yang tidak diinginkan. Jack mundur kebelakang, juga Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
Fanfiction"Oh- okay. I thought it was Dan." - Daniel Seavey. Known as "Should We Meet".