Chapter 01

731 24 0
                                    


***
" Ali.. " Panggil seorang gadis dari arah belakang dgn jarak yang sedikit jauh.di koridor sekolah yg hanya terdapat beberapa siswa di sekitarnya. dengan kegiatannya masing2.
seseorang yang di panggil pun memutar tubuh.
Gadis itupun mendekat, dan kini tepat berada di hadapan pria itu.
" Ada apa,?" tanyanya dingin.
dengan kedua tangan terlipat di dada.
"A..ku, akuu mau..." kata gadis itu gugup.
dengan bibir yg di gigit, ia takut dan juga ragu. karena pria di depannya ini bukan pria sembarangan.
semua siswa siswi di sekolahnya pun pada tau,tidak hanya di sekolahnya, di sekolah lain pun tau,siapa yg pria di depannya ini.
cerdas, juga pintar, dan ia tau, pria di depannya ini.sudah mendapat berbagai macam penghargaan atas prestasinya.
bukan hanya cerdas, tapi pria itu memiliki tubuh yg sempurna dan wajah yg tampan.
yang pasti pria itu sudah menjadi incaran para gadis.
termasuk dirinya.
" Mau apa? ngomong yg jelas doOng.
kalau gak penting, mending gak usah.
karena gue gak punya banyak waktu, untuk ngedengerin omongan gak penting loe" ucap pria itu sinis. dengan nada dingin.
orang di depannya hanya menunduk,takut.
tapiii ia sudah bertekad, untuk tetap mengatakannya.
apapun yg terjadi. ia sudah pasrah.
"Aku.. aku mau ngomong sesuatu ama kamu. Boleh??" pintanya lirih. takut2 ia mendapat penolakan. dia memejamkan matanya dengan kepala tertunduk.
Diam, pria di depannya hanya memutar bola matanya.
"Ok. to the poin. mau ngomong apa? 5 menit !!"
dengan tangan gemetar, dengan wajah di beranikan mendongak menatap wajah pria didepannya.
ia menghela nafas,
" Akuu... cin..ta ama kamu?" akunya tanpa basa basi.hembusan nafas lirih,seperti lega mengkhiri di ujung kalimatnya.
Iyaa, gadis itu cukup lega. karena selama ini ia hanya bisa mengaguminya dan mentapnya dalam diam. dan perasaan itu kadang menyiksanya.
rindu tapi yang di rindukan tak pernah menyadari bahkan tak pernah merasa.
rasa sakit juga terkadang hinggap di hatinya. karna melihat pria yg di cintainya bersama yg lain.
tapi ia harus bagaimana, ia tidak punya hak untuk melarangnya dekat dengan siapapun.
ia hanya mampu berdiam diri. menikmati rasa sakit yg ia tanggung sendiri.
dan itu memang sudah menjadi resiko untuk dirinya.
saat ini, ia sudah mengatakannya.karena tak tahan akan perasaannya. yg semakin hari semakin menggebu.dan itu di lakukan hanya dengan berdiam diri, menikmati rasa itu sendiri.tanpa berani mengatakannya.
meski nasibnya nanti akan sama dengan yg lain ia sudah pasrah.
yg penting perasaan itu tersampaikan meski tanpa balasan.
Ali yg menderngar itu, hanya memutar bola matanya malas.
Itu udah hal biasa baginya, di tembak seorang gadis. tapi ia tidak pernah mau menanggapinya.
cewek menembaknya pasti karena kelebihan yg ia miliki. dan itu pasti.
" Gue udah hampir budek mendengar kalimat itu, kalimat yg selama ini memang gak pernah gue tanggapi. dan loe adalah orang yg ke sekian kalinya, mengucapkan kalimat itu yg udah hampir buat gue jengah. dan loe pasti tau itu.
Jadi kesimpulannya, loe pasti udah tau, akan jawaban gue apa.!! karena loe bukan org bodoh.
jadi dari pada loe tambah malu mending loe pergi dari sini, sekarang !" Ucapnya sarkastik.
Gadis di depannya pun. hanya terdiam menunduk. menggigit bibir menahan rasa sesak dan sakit di hatinya.
tapi ia harus terima. karena memang sebelumnya itu sudah menjadi kehendaknya.
meski tekad yg di ambilnya mungkin sia2, tak apa. yg penting ia berhasil mengatakannya.meski rasa sesak dan sakit yg ia dapatkan kini.
Perlahan tubuh gadis itu pun bergerak dan berbalik,melangkah menuju kelas.
Tanpa pria dan gadis itu sadari,ternyata ada sepasang mata yang sedari tadi menatap mereka sendu.




#Bersambung

Katakan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang