Chapter 12

180 6 0
                                    

***
Biarkanlah rasa ini terus bersemayam dalam hati..
kunikmati..
kujalani..
Tanpa tau akhirnya..
Abadipun aku tak menolak..
karena rasa ini..
bukan aku yang meminta,
tapiii..
Tuhan yg memberikan..
.
.
.
### Masih Di Kantin
" Jadi gimana Prill..?" tanya Rendy lagi, setelah beberapa detik lalu, Pria itu bertanya. Namun gadis di depannya itu tak kunjung menjawab.
Sejenak Rendy melihat Prilly terdiam, entah apa yg di pikirkan gadis itu..
setelah akhirnya gadis itu membuka suara.
.
" Iniii..." Prilly memperlihatkan sesuatu.
mata gadis itu melirik tangan kirinya yg telah terangkat, menunjukkan benda yg melingkar nyaman di jari manisnya pada Rendy.
Pria itu sejenak terpaku. ketika retinanya melihat sebuah cincin di jari Prilly.
di jari manisnya lagi.. !!
Itu berartii kan ........???
.
seketika perasaan gelisah dan resah, menelusup dalam hati Pria itu.
gelisah karena ia merasa takut,
takut kehilangan sahabat yg diam2 ia teramat cintai itu.
resah.. jika apa yg ada di fikirkannya itu benar, maka ia tak akan memiliki kesempatan untuk mencapai ekspektasi merajut kasih dengan gadis itu.
Tetapi Rendy , berusaha menghalau fikirannya itu,
fikiran yang mungkin salah atau belum tentu benar..
sebelum Pria itu mendengar kejelasannya dari mulut Prilly.
.
" Inii adalah cincin tunangan..."
.
.
Degg...
terasa sesuatu yg cukup keras tlah menghantam telak hatinya..
1 kata terakhir itu,
berhasil menghancurkan hati yg utuh menjadi berkeping2,
berhasil menghilangkan semangatnya..
dan berhasil memupuskan ekspektasinya..
.
Apa yg Rendy fikirkan terbukti benar, Cincin yg melingkar di jari manis gadis itu adalah cincin tunangan..
Cincin yg menandakan gadis itu tlah memiliki ikatan dengan seseorang..
Dan cincin itu juga, yg mengharuskan Pria itu mengubur dalam harapannya..
Dadanya kini terasa sesak..
Begituu sakiiiiit... yg ia rasakan..
.
Tapi Rendy berusaha mati2an bertahan, Ia tidak ingin memperlihatkan kedukaan hatinya pada Prilly. Ia harus bisa bersikap sebagaimana mestinya,
meski hatinya kini sedang hancur berantakan.
.
" Seriusss...
gak bercanda kan loe ??
Mana, sini gue lihat !!
kali aja tu cincin kw, atau loe nyomot di tong sampah doang..
karena gue masih gak bisa percaya, kalo cewek pendek dan jelek kayak loe secepat itu lakunya." Remeh Rendy bercanda,
ledekan dusta Pria itu, Hanya untuk menutupi lukanya. lukanya yg kian perih.
karena kini hatinya yg tanpa gadis itu sadari sudah hancur berkeping2.
.
Pria itu tidak bisa menunjukkan ekspresi sebenarnya pada Prilly.
Jika Rendy melakukan itu, sikapnya akan membuat Prilly bingung dan curiga.
Pria itu takut, jika Prilly menghindari atau bahkan sampai meninggalkannya. hanya karena perasaan yg ia punya.
yg tak pernah Prilly harapkan.
karena Prilly hanya menganggapnya sahabat,
hanya sebatas sahabat.
.
Sebagai sahabat yg sudah lama bersama, Rendy tau mengenai seluk beluk pribadi Prilly,
Pria itu kenal betul sifat Prilly..
jika gadis itu tau akan perasaan seseorang terhadapnya, Prilly cenderung menghindari atau bahkan meninggalkannya.
alasannya, jika Prilly tetap dekat, tanpa membalas perasaannya. Prilly tidak mau..
lebih banyak lagi menyakiti org itu,. selain itu juga, Prilly tidak mau memberikan kesempatan, karena kesempatan itu dapat menghadirkan harapan besar .
Dan Prilly juga tidak ingin memberikan harapan palsu.
.
Maka dari itu, Rendy tidak berani mengatakannya.
karena memang yg Rendy tau, hati dan perasaan Prilly, hanya untuk satu Lelaki, yaitu Ali.
Maka biarlah, cukup Rendy sekarang tetap dekat,
tetap bisa menikmati senyum gadis itu secara dekat,
dan tetap bisa melihat gadis itu merajuk karnanya.
Pria itu tidak ingin menghancurkan hubungan persahabatannya yg sudah lama terjalin baik. hanya karena perasaannya.
cukup.. hanya dia sendiri dan Tuhan yg tau, bagaimana perasaannya.
.
" Rendyyy... ihh,
guee seriusssss....
gue gak bercanda yaa.. !!
emang muka gue kelihatan lagi bercanda apa ??" Ucap Prilly
merasa kesal akan tanggapan sahabatnya itu yg malah meledeknya.
tadi aja, Pria itu maksa minta gadis itu menjawab.
setelah Prilly jawab, sahabatnya itu malah gak percaya, pakek ngeledek segala lagi,
kan kamprett...
.
"Iyaaa..
siapa tau aja kan,
loe cuma ngarang cerita palsu.."
" Kalo gue emang ngarang, terus tujuan gue bo'ongin loe..
apaa..?? gak ada kan,
dan untuk apa juga gue bo'ongin loe,
gak ada untungnya juga.." ujar Prilly yg tensi darahnya mulai naik.
"Iyaa.. gue gak tau..
tapi, kali aja.. loe berangkat pagi2 dan bela2in ninggalin gue sampai gak ngasih kabar, karena loe pengen nyomot tuh cincin, di toko orang." Tuduh Rendy, yg terdengar makin ngeselin.
" Jadiii.. loe nuduh cincin ini belii,
loe gak percaya,
sama apa yg gue bilang..
ihh..
Rendyyyy....
hari ini loe ngeselin banget tau gak.. ?!"
" hahaha...
sengaja...!! " Ucap Rendy santai.
Mata Prilly melotot, dengan wajah galak.
" Ehh.. hehe,
gue bercanda aja kali..
gak usah di masukin ke perut..
dan itu natapnya, slow aja bukk..
udah kayak mau perang aja.." Ucap Rendy yg masih betah dengan candaannya.
Prilly tidak menjawab, gadis itu mendengus, dengan memutar kedua bola matanya malas.
tak ingin menanggapi candaan sahabatnya lagi, yg hanya membuat tensi darahnya naik.
.
" Jadi siapa nih..
tunangan loe,??
Apa gue kenal ??" Rendy bertanya, dengan wajah serius. setelah beberapa detik hanya hening yg tercipta.
Prilly hanya diam, tanpa berniat menjawab.
Mengerti akan sikap keterdiaman Prilly. Rendy langsung meminta maaf.
" Ok.. gue minta maaf..
tadii gw yg salah..
sekarang gue seriuss..
janjii.." Ucap Rendy meyakinkan,
terdengar oleh Rendy gadis di depannya itu menghembuskan nafas panjang.
mungkin agar dapat mengurangi rasa kesalnya.
" Jadi siapa,??" desak Rendy penasaran.
"Loe tau orangnya, Dia satu sekolah sama kita.
Diaaa...
adalah.." Gadis itu memberi jeda sebentar.
"Alii.." Ucap Prilly pelan.
.
Deggggg,
.
Sempurna sudah kehancuran hatinya,
makin tak ada harapan untuk mengumpulkan kepingan untuk di benahi.
Hari ini, selain Pria itu harus mengetahui fakta gadis yg ia cintai tlah memiliki ikatan dengan Pria lain,
ia juga harus mengetahui fakta, bahwa Pria yg sudah terikat dengan gadis yg di cintainya adalah Ali.
Ali adalah sosok yg memang tak pernah bisa pergi dari hati Prilly.
sosok yg tlah memenuhi ruang hati Prilly.
sosok yg dengan mudahnya masuk dan menguasai hati gadis yg di cintainya.
sedangkan dirinya, Ia tlah sabar menunggu kesempatan itu datang.
Tapi kesempatan itu tak penah berpihak padanya.
sampai sekarang, apa yg ia dapatkan..
kehancuran.., hanya kehancuran..
.
rasanya kini tubuhnya lemas, tak bertenaga.
semangatnya pun hilang..
.
" A.apa !!
yaang bener Prill..
kok bisa ??"
kaget Rendy,
Suaranya yg sedikit bergetar.. karena berusaha menahan sesak.

Bersambung

Katakan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang