Us
Hidup adalah indah jika kau dan aku menjadi kita yang saling percaya bahwa masalahku adalah masalahmu juga, sedihku adalah sedihmu juga, dan tangisku adalah tangismu juga, begitu sebaliknya. Waktu hidup tak panjang. Maka, bersahabatlah - Adara✍
❣❣
Author
"Kak, Mami sms aku katanya mereka udah didepan komplek." Ujar Dara sedikit histeris.
"Oh yaudah kalo gitu semuanya siap-siap! Van Van! Lo intipin dari jendela sono." Ujar Saga pada Devan.
"Okeh," Devan mengacungkan jempolnya.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara mesin mobil yang semakin mendekat.
"Guys guys, mereka udah nyampe tuh!"
"Oke, siapin confetti nya, terompetnya juga."
"Satu... dua.. tiga!"
Bumb! Pruttt.. prutt.. prutt..
Suara confetti dan terompet kecil memenuhi ruangan bersamaan dengan masuknya Jo dan Aldi serta kedua orang tua mereka.
"Happy Birthday to you..
Happy Birthday to you...
Happy Birthday, Happy Birthday
Happy Birthday to you!!!""Tiup lilinnya..
Tiup lilinnya...
Tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga...."Si kembar pun meniup lilin dengan haru. Koor membahana menambah kemeriahan acara ulang tahun Jo dan Aldi yang ke 18 tepat pada 17 Agustus 2017.
"Potong kuenya..
Potong kuenya...
potong kuenya sekarang juga..
Sekarang juga..
Sekarang juga...""Bagi kuenya, Bagi kuenya, ba-"
"Halahh, otak Lo makan mulu ya!" Devan meneloyor kepala Kenor cukup kuat membuatnya sedikit terpental.
"Aelahh, kaya Lo engga aja!"
Seisi ruangan tertawa melihat tingkah mereka.
"Sebelumnya gue ngucapin banyak-banyak terimakasih buat kalian yang udah repot-repot ngasih kejutan buat kita berdua, buat temen-temen gue dan Aldi, semuanya. Kue pertama Jo persembahkan buat Mami-Papi." Jo menyerahkan dua potong kue kepada Firman dan Helena. "Makasih Mi, Pi udah ngerawat Jo dari kecil."
Helena dan Firman mengecup kening Jo bergantian.
"Iya nak, sama-sama."
"Gue juga makasih banget sama kalian semua, udah cape-cape buat surprise ini, gue ngga nyangka kalian sepeduli ini sama kita, and over all good job guys! Kalian udah buat gue terharu, jarang-jarang gue kaya gini, gue makasih banget-nget-nget! Terutama buat Mami-Papi, makasih Mi, Pi, udah mau ngerawat aku sampai segede ini, jasa-jasa kalian ngga akan pernah Aldi lupa, and this first cake just for you, Mom, Dad. I love you so much!" Aldi memeluk Firman dan Helena, semua begitu haru, apalagi kalimat Aldi cukup dewasa jika dibanding dengan tingkahnya sehari-hari yang sangat kekanak-kanakan.
"Mami berharap kalian berdua bisa jadi anak yang takut akan Tuhan, selalu sayang Mami, Papi dan Adik kalian, saling sayang satu sama lain, bisa jadi teladan buat Dara juga, dan bisa raih cita-cita setinggi mungkin,"
"Yang Papi mau, jangan pernah sentuh apapun hal yang paling Papi nggak suka, jangan terpengaruh sama pergaulan-pergaulan yang ngga baik, jangan mau terikut dengan arus globalisasi yang nantinya akan membawa kalian pada kehancuran."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendung Jangan Pergi
Fiksi RemajaMendung tak selamanya mendatangkan hujan. Tak selamanya menghadirkan gemuruh yang menggelegar memekakkan. Ia juga tak selamanya terlihat buruk dengan kabut hitam yang menutupinya. Yang perlu kamu tahu, mendung yang selama ini menghantuimu adalah men...