|||
Hai kenangan~ harus kuanggap apa jika kau datang di hidupku lagi? Sebuah anugerah atau malah bencana?
|||
Pagi hari yg sedikit mendung dan berawan, memberatkan langkah siapapun yg harus keluar rumah walaupun sekedar untuk membuang sampah. Apalagi bagi para penyandang status pelajar di Cheongsu International High School, Seoul Korea Selatan. Setiap langkah seretan terdengar disetiap ujung lorong sekolah. Keluhan dan makian untuk sekolah sayup terdengar seperti lagu bagi siapapun yg berada di lingkungan sekolah. Kenapa masih harus sekolah? Kenapa tidak diliburkan? Apa akan hujan lebat? Bisakah pulangnya lebih cepat? Terlontar dari setiap mulut para pelajarnya
Seretan sepatu juga terdengar pada langkah pria berperawakan tinggi putih ini. tas yg dipakainya pun tak sepenuhnya melingkar pada bahunya, pertanda kedataran di kedatangannya. Wajah tampannya lesu dan tak bersemangat untuk sekedar mengisi otak nya dengan jejalan pengetahuan.
Langkah nya sampai pada kelas yg sudah ramai dengan pembicaraan pelajarnya., Kelas 12-1 telah memasuki minggu kedua pelajaran baru setelah liburan menyenangkan. Segera duduk dan membenamkan wajahnya pada lipatan tangan di meja menjadi sasaran utama hari ini. dia ingin melanjutkan tidurnya yg belum sepenuhnya usai karena harus sekolah.
"Oy, Sehun kau sudah datang" pria jangkung lainnya datang dengan menggebrak meja milik Sehun. mengagetkan empunya, namun hanya dibalas ekspresi datar dari wajahnya
Tak tunggu lama bagi pria jangkung bertelinga besar itu untuk duduk di kursi sebelah Sehun sebagai partner duduk. "semangatlah, meskipun cuaca mendung, kau tidak bisa membiarkan teman mu yg tampan ini bicara sendiri" matanya berbinar hanya karena menyebut dirinya sendiri tampan. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh Park Chanyeol
Sehun menatap datar teman sejak SD nya itu dengan tatapan tajam, "bicara sendiri lebih baik daripada liat kau" celetuk Sehun membuat Chanyeol berflat ria
"guys, Jongin dateng yuhuuu" sebuah suara lain muncul dari ambang pintu kelas, kegiatan para pelajar di kelas terhenti sejenak melihat siapa makhluk yg datang dengan suara kerasnya. Jongin memasang senyum nya dengan tangan kanan yg dia senderkan di sisi pintu dan menampung belakang kepalanya. Hanya butuh beberapa detik bagi semuanya melihat siapa yg datang, mereka melanjutkan lagi aktivitas.
Jongin duduk di depan meja Sehun dan Chanyeol, masih memasang senyum yg menampilkan deretan gigi putihnya. Aset putih terakhir dari tubuh Jongin yg serba hitam. Tapi Jongin selalu membantah jika ada yg bilang dirinya hitam. Dia bilang kulitnya tidak hitam, tapi eksotis. Eksotis yg sexy. Yah, itu menurutnya kan.
"apa ada yg merindukan sosok Jongin disini?" tanya Jongin pada kawan kawannya yg lebih dulu datang.
Chanyeol menatap Jongin tajam, kemudian mengeluarkan buku nya untuk menyalin pr yg belum dikerjakannya. Sedangkan Sehun tida bergeming dengan kedatangan Jongin.
"kalian ini kejam sekali sama teman sendiri" Jongin menarik buku salinan Chanyeol cepat dan menaruhnya di depan meja nya lalu mengeluarkan buku yg sama, untuk menyalinnya tentu. "Yaak! Jongin kau bisa ijin dulu gak kalo mau minjem huh?" Chanyeol beralih duduk ke depan bersama Jongin dengan buku yg dikeluarkannya tadi. bergabung bersama Jongin untuk menyalin tugas itu juga. "ini juga bukan milikmu kan" dengan masih bergulat mata melihat salinan dari buku itu.
Sehun tidak peduli dengan pr itu, yah tentu karena dia sudah mengerjakannya dirumah. Bagi seorang Sehun yg menjadi trendcenter tidak susah mendapatkan contekan dari para pemujanya. Sebenarnya Sehun juga sudah menawari kedua temannya tentang tugas yg baru didapatkannya dari si juara dua kelas saat mereka berdua dirumah Sehun untuk main game, Jongin dan Chanyeol hanya menatap sebentar lalu focus lagi dengan game nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You - Seulhun [END]
FanfictionInspired by Kang Seulgi and Oh Sehun SEULHUN IN YOUR AREA!!!! Couple kesayangan yg jarang kepublish. berawal dari habisnya cerita yg menyangkut Seulhun di perpustakaan aku, jadi lah cerita ini :)