10. Our Story, Continued

1K 146 16
                                    

Recomen song : When i Was Your Man - Bruno Mars and If Its You - Jung Seung Hwan

|||
Apakah itu kau?

Yang menaruh benih itu dihatiku

Kemudian kau biarkan itu tumbuh sendiri?
|||

Satu tegukan diikuti tegukan lainnya pada frappucino di gelas putihnya. Beberapa kali suara kliningan lonceng di pintu terdengar, menandakan café yg dikunjunginya memang sangat ramai dan laris. Matanya mengarah pada jalan raya Seoul di siang hari yg panas. Dia menunggu dengan sabar. Menunggu….

“ekhm” suara deheman wanita membangunkan konsentrasi Sehun melihati jalan dan balik melihati seseorang yg duduk didepannya. Matanya melebar. Gadis itu benar menepati janjinya. Janji untuk bertemu dengan dirinya dan mengijinkannya untuk menjelaskan

“Seulgi? kau benar kesini. Kukira kau tidak akan datang” Sehun menelisik pada wajah Seulgi untuk menyadarkannya apa yg dilihatnya memang benar Seulgi atau hantu

Seulgi terkekeh pelan. Sangat pelan “aku seorang Kang Seulgi” katanya dengan lembut. Seulgi menaruh tas nya di kursi, lalu beranjak memesan minuman. Ice mocchacino menjadi pilihan Seulgi setelah akhirnya dia duduk lagi di kursi berhadapan dengan Sehun. Sehun masih tidak sadar dengan Seulgi yg ada di depannya.

“kau lama lama membuatku gila Seul” Sehun tersenyum miris pada Seulgi. sedangkan Seulgi sendiri tertawa mendengar Sehun. sebuah tawa yg banyak kemarahan disana “aku harap kau gila Ohseh” oh lihat lah ekspresi Sehun yg bersemu merah. Dia merasakan gejolak yg sama seperti dulu saat Seulgi memanggilnya dengan nama Ohseh. Panggilan yg tidak pernah didengarnya sekarang muncul kembali

Sehun terkekeh pelan. “kau masih ingat panggilan itu ternyata” katanya lembut. matanya menatap kearah Seulgi yg juga mengikuti aksinya menatap keluar jalan. “bagaimana aku bisa lupa”

Same bed
Ranjang yg sama
But it feels just a little bit bigger now
Tapi kini terasa lebih lega
Our song on the radio
Lagu kita diputar di radio
But it don’t sound the same
Tapi tak terdengar sama

“seseorang yg membuat ku tersiksa sampai sekarang”
Dumb! Benturan keras melaju di dada Sehun saat itu juga. Seulgi memang benar. Dia benar. Terlalu benar.

When our friends talk about you
Saat teman teman membicarakan tentangmu
All it does is just tear me down
Semua itu hanya menyakitiku
Cause my hurt breaks a little
Karena hatiku hancur
When I hear your name
Saat kudengar namamu
It all just sound like uh, uh, uh
Rasanya seperti uh, uh, uh

Salahkan pada operator café yg dengan seenaknya memutar lagu itu saat situasinya seperti ini. Bruno Mars – When I Was Your Man berhasil mendaratkan pesawat milik Sehun ke lintasan milik Seulgi itu lagi. Terulang lagi kalimat Seulgi. bagaimana-aku-bisa-lupa. Seseorang-yang-membuatku-tersiksa-sampai-sekarang.

“eum, jangan pernah lupakan aku Seul” spontan Sehun kaget dengan kalimat releksnya yg keluar begitu saja. Kemudian Sehun beralih menatap jalan lagi. Mulutnya memang tidak bisa dikontrol.

Seulgi menatap nanar Sehun. “siapa yg akan melupakanmu” Sehun tersentak karena dia kira Seulgi akan berbalik tidak nyaman saat Sehun berkata demikian. Dia lega tentu saja. Seulgi menunjukkan sisi tidak terduganya saat itu juga. Tapi tidak pernah bisa mengurangi rasa bersalahnya

Stay With You - Seulhun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang