17. Without Word

751 119 5
                                    


|||

Tak perlu aku membuat pengumuman pada dunia

Kalau aku tulus mencintaimu

|||

Kekuatan cinta dari persahabatan memang tidak mudah dikalahkan dengan segala bentuk ancaman dari sekitar. Hubungan yg dibangun atas dasar rasa sayang, kenyamanan, dan saling melengkapi tidak akan mudah dijatuhkan begitu saja.

Sudah seminggu penuh, Seulgi tidak sadarkan diri dari koma. Namun deteksi jantungnya masih dapat dilihat di monitor peralatan rumah sakit itu. Selama seminggu itu pula, orang orang yg menyayangi Seulgi menemani dan menghibur Seulgi walaupun Seulgi sendiri tidak bisa menanggapinya.

Kanker yg dia derita, mengharuskan Seulgi melakukan cuci darah setiap hari. Perubahan dari fisik Seulgi pun jelas terlihat karena efek cuci darah itu. Tubuh ringkuh Seulgi semakin kurus, kulitnya semakin pucat rambutnya rontok dan peralatan yg dipasang ditubuhnya bertambah.

"Hai sayang, aku datang lagi" Sehun dengan buket bunga di tangannya menyapa Seulgi yg menutup matanya. Tanpa ada balasan pun, Sehun tetap masuk dan duduk di kursi sebelah ranjang Seulgi. bunga yg dibawanya di taruh di sebuah vas, menggantikan bunga yg sebelumnya. Menyebarkan wangi yg segar setiap harinya dengan bunga yg berbeda.

"kau tau sayang, pengumuman kelulusan sudah diumumkan. Dan kau lulus sayang, kita berdua lulus, tidak. Kita semua lulus sayang" Sehun memeluk tubuh Seulgi, dengan air mata yg mengalir pelan dari dalam matanya.

"andaikan kau bangun sekarang, kita harus merayakannya kan Seulgi. bersama para sahabat, kita merayakan kesuksesan kita lulus untuk berjalan ke masa depan yg lebih indah Seulgi" tangan kecil Seulgi, digenggam erat oleh Sehun.

"aku tau kau mendengarnya Seulgi. jadi.... Tolonglah~ bangun...akuuu...sangat merindukanmu" Sehun menangis di sebelah Seulgi. hatinya teriris setiap kali melihat Seulgi terbaring lemah dan tak berdaya di ranjang rumah sakit. Pikirannya kacau dan selalu berorientasi pada sesuatu yg negative. Tapi Sehun juga berusaha keras untuk menghilangkan pikirannya itu.

()

"maafkan aku Chanyeol, jika perasaanku menganggumu" Wendy tersenyum getir di hadapan Chanyeol. Setelah kenekatan yg dilakukannya, mengatakan bahwa ada perasaan lebih dari seorang sahabat dalam dirinya untuk Chanyeol, sahabatnya. Tidak, dirinya tidak mengharapkan Chanyeol membalasnya. Wendy hanya ingin melepaskan segala beban yg menyiksanya itu. Dirinya hanya ingin focus untuk mendukung Seulgi tanpa ada beban lain yg mengiringinya.

"tidak Wendy, aku yg meminta maaf. karena aku tidak membalas perasaanmu itu. Kau terlalu berharga untuk akau jadikan seseorang yg bisa saja kita putus. Kau sudah kuanggap adik dan sahabat ku sejak lama Wendy. Aku tidak ingin kehilangan sahabat sepertimu" sesal Chanyeol. Yah, sungguh dirinya kaget. Namun itu tidak merubah perasaanya agar menerima Wendy.

"tak apa, aku tidak menuntutmu harus membalasnya. Aku hanya ingin melepaskan beban itu saja Chanyeol" ucap Wendy dengan memegang tangan Chanyeol.

Chanyeol menghela nafasnya. "Wendy, aku tidak siap jika harus kehilangan sahabat sepertimu" sedih perasaan Chanyeol jika kehilangan sahabatnya lagi, seperti Seulgi dahulu.

"tidak tidak, kau tau aku kan. Aku tidak akan kekanakan dengan menjauhimu dan menganggap mu tidak ada. aku akan tetap bersama kalian sampai nanti, dan jangan lupakan juga, aku akan tetap disini untuk mendukung Seulgi. kita harus tetap berada disampingnya bukan?" Wendy menepuk pelan bahu Chanyeol yg lebih tinggi darinya.

"yah, kau benar. Jadi, kita tetap sahabat bukan?" jari kelingking Chanyeol dia sodorkan di depan Wendy, membuat Wendy tertawa kecil lalu membalas kelingking Chanyeol dengan miliknya.

"aku janji" katanya dengan senyum

()

"Oh kak Sehun sudah disini?" Wonwoo baru saja datang dari kantin rumah sakit. Melihat Sehun yg duduk di sebelah ranjang kakakanya Seulgi.

"hm iya, sejak kau keluar dari kamar tadi" Sehun tersenyum. "darimana?" Tanya Sehun

Wonwoo lalu duduk di sofa panjang di ruangan itu, diikuti oleh Sehun yg duduk diseberangnya. "dari kantin kak, aku belum makan dari tadi pagi, jadi aku mengisi perut dulu hehe" ucap Wonwoo

Sehun tersenyum. Bangga melihat adik Seulgi yg begitu menyayangi Seulgi itu.

"oh ya kak, selamat atas kelulusannya yah" Wonwoo menjabat tangan Sehun.

Sehun dibuat gemas oleh sikap Wonwoo itu. "yah, terimakasih woo, kau juga sudah mengucapkan nya ke kakakmu? Dia juga lulus loh" kata Sehun

Wonwoo tersenyum. "tanpa aku mengucapkannya, kak Seulgi pasti sudah tau aku mengucapkannya dalam hati. Meskipun dia masih tidur sekarang, kak Seulgi punya kekuatan untuk membaca batinku kak" canda Wonwoo pada Sehun

Sehun tau betul, dengan nada guyonan yg dilontarkan Wonwoo, pasti perasaan Wonwoo juga sama hancurnya dengan dirinya yg menantikan kesadaran Seulgi. anak kecil yg mencoba kuat layaknya orang dewasa, dia adalah Kang Wonwoo.

"tentu, kau tau kakakmu itu sakti sekali" Sehun membalas candaan Wonwoo

()

Dar!

Sebuah balon meledak oleh keisengan Baekhyun.

"Baekhyun! Kau mengagetkan orang disini, kau tau ini rumah sakit, jangan berisik" kata Yeri memarahi Baekhyun.

"maaf aku tidak sengaja hehe" senyum Baekhyun.

Semua sudah berkumpul dan mengitari Seulgi. "selamat hari kelulusan untuk kita semuaaa" senangnya seorang Jongin membuat semuanya ikut tersenyum.

"jangan lupakan persahabatan kita jika sudah sukses nanti yah" kata Chanyeol

Semuanya tertawa. "tentu" jawab mereka semuanya dengan tertawa dan tulus.

"hai Seulgi, sukses untukmu juga yah. Kau tau disini menunggu kau bergabung dan memperlihatkan eyesmile mu yg khas itu" kata Wendy tersenyum pada tubuh Seulgi.

"cepat sadar yah Seulgi, kau harus melihatku menikahi Yeri nanti" kata Baekhyun

"benar Seulgi, kau harus membawakanku kado yg mahal" kata Yeri

Walaupun kesenangan yg mereka rayakan, namun justru suasana kesedihan yg tercipta jika menyangkut Seulgi.

"selamat untukmu sayang. Dan, kumohon cepat bangunlah. Aku... tidak, kita semua merindukanmu" lirih Sehun pada Seulgi

Entah Seulgi mendengar atau tidak, tapi nyatanya Seulgi tersenyum didalam batinnya. Melihat betapa sahabatnya sungguh menyayanginya dengan tulus.

...

Mendekati ENDING

Stay With You - Seulhun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang