|||
Jadi? Ini kah yg kau sebut dengan cinta
Disaat aku harus terus melihat
Dari arah belakang mu dengan mati?
|||
Sesuatu yg ditutupi, perlahan akan tercium seperti busuknya daging yg tersimpan cukup lama dalam lemari. walaupun itu semua tertutupi dengan sangat rapi, tapi ingatkah dengan unsur lain yg bisa terlihat?
"jadi sejak kapan?" suara Sehun terdengar mengerikan dan menakutkan ditelinga Seulgi meskipun pelan. Seulgi merasa, ada perasaan lain yg ikut dalam nada kalimat itu
Seulgi menggeleng pelan. Seulgi masih bersikukuh dengan semua yg ditutupinya. Anggap saja Seulgi pintar dalam hal akademik, tapi dalam hal batin dan perasaan, Seulgi adalah seorang loser besar
"Sehun, aku tidak—"
"TIDAK APA?!! Mau mengatakan kau tidak sakit setelah apa yg aku lihat dengan semua tadi?" Seulgi kaget dan memejamkan matanya. Menahan air mata yg segera turun hanya sekali kedip. Sehun yg diatas puncak kemarahan, memukul stir mobil hingga terdengar suara klakson yg keras menyeruak di parkiran bawah tanah rumah sakit.
Suasana menjadi makin tegang, dengan kebungkaman Seulgi yg tak kunjung berakhir, dan kemarahan Sehun yg sudah diubun ubun
Sehun mengacak rambut frustasi. Oh, Sehun saat ini hancur untuk kedua kalinya. Setelah kehilangan Seulgi dulu, dan kemudian dia perlahan bisa membangunnya kembali, tapi status Seulgi yg sudah terlabel 'Kanker Darah' membuat Sehun mencela ketidakadilan di dunia nya. Siapa yg akan sanggup mendengar orang yg dicintai sakit?
Dengan nafas yg mulai dikontrol, Sehun memeluk tubuh mungil Seulgi yg masih terisak sambil menutup mata. Air mata yg sedari tadi ditahannya, perlahan mengalir tanpa ada halangan
"maafkan aku Seulgi, aku.... Aku hanya khawatir denganmu. Kenapa kau tidak pernah memberitahuku, kenapa kau menyimpan semuanya sendiri" lembut suara Sehun berdenging di telinga Seulgi, walaupun dirinya tidak membalas pelukan Sehun, Seulgi dapat merasakan sentuhan sayang yg diberikan Sehun padanya
Tangan kecilnya mulai ikut melingkar di badan Sehun. Isakannya menjadi semakin keras dan air matanya makin deras keluar. Seulgi gagal kembali menutupi masalahnya
"maaf...aku hanya...hanya hikss..." Seulgi tidak mampu melanjutkan kalimatnya. Semua kinerja tubuhnya seolah membeku dengan semua masalah yg dia hadapi
Sehun mencium kening Seulgi cukup lama. Mencoba mentransfer kekuatan bagi Seulgi. "bicaralah, maaf aku membentakmu" tutur Sehun lembut
Seulgi membuka matanya perlahan. Menatap bola mata indah milik Sehun dihadapannya yg sedang tersenyum dengan kekuatannya.
"aku... hanya tidak ingin kalian semua khawatir denganku, aku menderita kanker ini setahun yg lalu. Maaf maaf maaf. aku—"
Jangan salahkan Sehun yg tiba tiba mencium bibir ranum Seulgi, memberikan sedikit lumatan pada Seulgi. Jiwa dan hati Sehun ikut membeku dengan semua yg terjadi pada Seulgi. Sehun hanya ingin mengulang semuanya dari awal dengan rapih, apa itu salah?
()
"kau terlalu gegabah Chanyeol" suara yang biasanya membuatnya tertawa dan kesal itu seolah berubah menjadi kalimat termenyeramkan bagi Chanyeol. Ia tau dan sangat tau mengapa sahabatnya berkata demikian.
"iyaa aku tau, tapi apa aku salah, dan—" Chanyeol mengusap wajahnya kasar. Ia akan mengatakan kalimat selanjutnya, tapi seolah lidahnya terbelenggu dengan banyak rantai didalamnya.
"katakan saja" suara tegas itu kembali menyeruak di telinga Chanyeol.
Dan sekali lagi, Chanyeol merasakan getaran itu. "dan ternyata Seulgi sudah mengetahui kebenarannya bahkan sebelum aku mengucapkan perasaanku, Jongin" akhirnya kalimat itu keluar walau dengan beberapa bumbu jeda karena gugupnya
Jongin menghela nafasnya panjang, tidak tau jika masalahnya akan menjadi serumit ini. Yah, dulu memang pernah panas seperti api yg baru saja berkobar, namun semenjak Seulgi kembali rupanya api tersebut tidak kunjung padam malah makin besar dan merambat.
"ya ya ya, aku tidak bisa menyalahkanmu atas perasaanmu, tapi aku sangat ingin mengatakan bajingan saat kau tidak tau tempat dan situasi" katanya lantang namun tetap tegas. Jongin duduk dihadapan Chanyeol yg sedang menunduk. "kau tau seberapa besar cintanya Sehun pada Seulgi bukan?" pertanyaan itu menohok dan meruntuhkan pikiran Chanyeol. Ia sangat tau diri, tapi kenapa sangat susah baginya menahan itu semua?
"a..aku tau tapi, aku bosan dengan perasaan yg seperti barang tanpa pemilik Jongin. Hanya bisa menjadi mati dan diam, tanpa bisa melakukan apa apa saat ada orang yg menarik perhatian didepanmu. Mencoba menahan kata beli aku sukai aku. Seperti halnya aku yg mencoba menahan mengatakan aku menyukai Seulgi sejak SMP" jelas seorang Chanyeol
Jongin meremas kepalanya sendiri dengan keras. Ia terlalu pusing, menghadapi makhluk makhluk seperti sahabatnya, yang sedang dipermainkan oleh perasaan
()
Bagi seorang Wendy yang menyukai seseorang, dia sangat piawai menyembunyikan semuanya. Tidak ada seorang pun yg tau, siapa gerangan yg bisa membuat hati Wendy bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya.
Hari ini, dengan langkah yang begitu indahnya seolah pelangi selalu mengirinya, dia menuju tempat sahabatnya untuk sekedar berbagi kebahagiaan, yah meskipun sahabatnya sendiri tidak tau arti kebaikan Wendy membawakn beberapa makanan itu,
"a..aku tau tapi, aku bosan dengan perasaan yg seperti barang tanpa pemilik Jongin. Hanya bisa menjadi mati dan diam, tanpa bisa melakukan apa apa saat ada orang yg menarik perhatian didepanmu. Mencoba menahan kata beli aku sukai aku. Seperti halnya aku yg mencoba menahan mengatakan aku menyukai Seulgi sejak SMP"
Wendy berhenti memutar knop pintu rumah sahabatnya, Jongin. Setelah mendengarkan kalimat, atau lebih tepatnya perasaan seseorang yg ia hapal suaranya. Seseorang itu yang mampu membuat jantungnya berdetak lebih kencang karena kebahagiaan, kini berdetak kencang karena sebuah rasa ketakutan.
Takut kehilangan
Oh tuhan, Jongin benar. Api itu makin membesar, dan makin merambat ke sekitarnya.
....
Muehehe
gua yakin, kalian (gak) kangen sama nih FF
pokoknya stay votment yahhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You - Seulhun [END]
FanfictionInspired by Kang Seulgi and Oh Sehun SEULHUN IN YOUR AREA!!!! Couple kesayangan yg jarang kepublish. berawal dari habisnya cerita yg menyangkut Seulhun di perpustakaan aku, jadi lah cerita ini :)