v

4.3K 586 69
                                    

Derap langkah terdengar ulah dari kaki panjang seseorang di lobby apartemen ternama di Seoul. Ya. Pemilik kaki panjang itu adalah Oh Sehun. Ia sudah kembali dari Tokyo. Ia meninggalkan hyung-nya di bandara dan memilih segera pulang bersama supir yang sudah ia beritahukan sebelumnya untuk menjemputnya di bandara.

Dengan cepat ia memasukkan sandi apartemennya, menanggalkan sepatunya dan beringsut masuk kedalam apartemennya. Disana terlihat Yoona yang sedang memakan camilan dan menonton film.

Yoona mengalihkan pandangannya untuk menatap Sehun dan tersenyum sangat manis. "Selamat datang."

Sehun langsung mendudukkan dirinya tepat disamping kekasihnya. "Jelaskan padaku tentang rencanamu mengikuti Tiffany-noona ke Amerika!"

Yoona tahu siapa dalang yang memberitahukan rencananya. Teman shikshinnya, Sooyoung. Si mulut pedas dan tidak pernah bisa dikontrol. Sebenarnya Yoona sudah mengetahui raut muka Sehun berbeda saat di bandara, tetapi ia tidak menyangka bahwa dirinya lah yang membuatnya seperti itu.

"Aku hanya ingin menemani Tiffany-eonnie ke Amerika. Kau sudah mengetahui, bahwa Tiffany-eonnie tidak ingin belajar akting di Amerika. Ia pasti akan sangat sedih meninggalkan member. Kau, ayah dan Yoonji-eonnie tidak akan kesepian. Ayah bersama Yoonji-eonnie, dan kau bersama hyungmu. Yang akan merasa kesepian adalah Tiffany-eonnie." jelas Yoona.

"JANGAN BERCANDA !!" bentak Sehun yang membuat Yoona sedikit tersentak. Sehun memegang bahu Yoona dengan erat dan membawanya agar berhadapan dengannya. "Tiffany-noona mempunyai sanak saudara di Amerika, Yoona!! Ia tidak mungkin kesepian!! Kau harusnya memikirkanku, noona-deul dan keluargamu!! Jangan egois, Yoong!" lanjut Sehun.

Yoona mengulurkan tangannya dan mengusap lembut rahang prianya yang mengeras. Ia tahu pasti, bahwa Sehun sedang sangat marah dengannya. "Ini hanya rencana."

"Jika Young Min menyetujui kau ikut serta ke Amerika, apa kau benar-benar akan meninggalkan orang-orang yang kau sayang disini?"

Yoona tersenyum manis. "Setidaknya, saat kau dan grupmu konser di Amerika nanti, aku bisa menontonnya."

Sehun mengeraskan genggamannya pada bahu Yoona, yang membuat Yoona meringis nyeri. "Jangan bercanda, Yoona." suara Sehun yang terdengar dingin dan tegas membuat Yoona sedikit takut. Bagaimanapun Sehun masih terbilang muda dan tidak mau mengerti jalan yang Yoona pilih. Itu membuat Sehun tetap bertahan dengan egonya.

Yoona mencoba melepaskan genggaman Sehun pada bahunya. Semakin lama, ia merasa semakin kesakitan. "S-Sehun.. Lepaskan!! Sakit!!"

"Persetan!!" Sehun membawa Yoona semakin mendekat pada tubuhnya dan diciumnya leher jenjang Yoona. Ia ingin tubuh Yoona malam ini. Walau Yoona melawan, Sehun adalah seorang pria yang mempunyai kekuatan lebih besar dibanding wanita. Pemberontakan Yoona dianggap tidak ada apa-apanya.

***

Malam itu Sehun melakukannya dengan sangat kasar. Yoona merasakan nyeri dan ngilu pada bagian selangkangan dan kewanitaannya. Yoona masih berada dalam pelukan Sehun. Ia menatap Sehun yang tertidur dengan wajah damai dan terlihat bekas air mata. Yoona tahu bahwa prianya menyutubuhinya dengan menangis. Sehun terlihat sangat lemah jika menyangkut Yoona.

Yoona sedikit tidak tega pada Sehunnya. Ia menghapus sisa jejak air mata yang berada di pipi Sehun. Ia merasa Sehun terganggu dengan apa yang ia lakukan. Alisnya mengerut dan Sehunnya bergumam dalam tidurnya. "Noona, jangan tinggalkan aku.." membuat setitik airmata terlihat lagi dari sudut matanya yang masih terpejam.

Sehunnya tidak pernah memanggilnya dengan sebutan 'noona'. Ia akan memanggilnya seperti itu jika sedang sedih, memohon maaf dari Yoona atau beraegyo meminta sesuatu. Yo

sailing ✔Where stories live. Discover now