xx

3.3K 536 52
                                    

Sehun membiarkan Yoona terlebih dahulu keluar dari mobil dan masuk ke gedung apartemennya. Tidak jarang beberapa paparazzi atau sasaeng yang mengambil gambar dirinya secara diam-diam. Beruntungnya, paparazzi tidak bisa mengambil gambar dirinya dan Yoona. Sebaliknya, sasaeng mendapatkan banyak bukti bahwa dirinya dan Yoona berkencan. Tetapi dengan akal Sehun, ia bisa menutup mulut para sasaeng dan para sasaeng setuju untuk menjadikan hal dating Yoona dan Sehun adalah rahasia mereka.

Setelah beberapa lama dan Sehun memastikan Yoona sudah di dalam apartemennya, ia bergegas keluar dari mobil. Tetapi sebuah mobil berhenti tepat disamping mobilnya. Mobil itu bukan lain adalah milik orangtua Sehun.

"Yak! Anak nakal! Kau meninggalkan orangtuamu begitu saja?" omel ibunya setelah keluar dari mobil.

Sehun hanya bisa kau tersenyum masam, "Maafkan aku, eomma,"

Ayahnya menyusul anak dan ibu yang melakukan perdebatan di area parkir, "Sudahlah, yeobo. Dia sudah besar. Lagipula dia harus mengantarkan Yoona pulang,"

Sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Ia menyembunyikan fakta bahwa ia tidak mengantarkan Yoona pulang, tetapi saat ini wanita itu berada dalam apartemennya. Ah, shit! Atau mungkin Yoona sudah mengganti pakaiannya.

"Eomma membeli beberapa bahan makanan. Kau pasti lelah dan kau pasti ingin sup buatan eomma, bukan? Eomma akan memasak untukmu,"

"Tapi eomma-"

"Jangan menolak!" omelan ibu Sehun itu sukses membuat Sehun bungkam.

Mereka bertiga berjalan menuju unit milik Sehun. Saat ingin memasukkan sandi, ia sempat berhenti beberapa saat, dan lamunannya dibuyarkan oleh ibunya. Ayah Sehun mengetahui sesuatu yang tidak beres dari wajah tampan puteranya. Puteranya seperti tidak ingin orangtuanya berkunjung.

Setelah pintu apartemen berbunyi tanda bahwa pintu tidak terkunci, ibu Sehun menorobos masuk dan ia dibuat terkejut karena Yoona sudah menyambutnya. Tidak hanya ibu Sehun yang terkejut, tetapi ayah dan Yoona pun terkejut.

"A-ah, eommanim. A-aku hanya-"

Ibu Sehun mengangkat sebelah tangannya memberikan kode bahwa Yoona tidak perlu berbicara, "Apa maksud ini semua, nak?"

Sehun merangkul ibunya untuk masuk terlebih dahulu. Ayah Sehun pun merangkul pundak Yoona agar ia ikut masuk ke dalam dan membicarakannya secara baik-baik.

Yoona dan Sehun duduk berdampingan. Diseberangnya ayah dan ibu Sehun memperhatikan sepasang kekasih yang raut wajahnya seperti seseorang yang berbuat salah.

"Jelaskan pada eomma."

Sehun menarik nafas dan membuangnya dengan pelan untuk menenangkan dirinya, "Maaf sebelumnya, eomma. Aku dan Yoona memang sudah tinggal bersama mulai dari beberapa bulan yang lalu. Eomma dan appa sudah tahu bahwa aku menjalin hubungan dengan Yoona. Kalian merestuinya, bukan? Tetapi aku tidak yakin jika kalian akan memberikan izin jika aku meminta Yoona untuk tinggal bersamaku,"

Yoona masih tertunduk lesu dan memainkan jarinya. Ia bingung ingin berkata apa pada calon mertuanya. Memang ia dekat dengan ibu Sehun, hanya saja ia pun menyembunyikan fakta bahwa ia tinggal bersama putera kesayangannya.

"Lalu, Yoona? Kau ingin bicara?"

Yoona mengangkat wajah dan menatap ibu Sehun. Ia merasakan sulit menelan salivanya. Sehun yang melihat kegugupan kekasihnya, mengambil tangan Yoona dan menggenggamnya. Walau berefek sedikit, tetapi hal itu cukup untuk menenangkan Yoona.

"Maaf, eommanim. Saya tidak meminta izin terlebih dahulu untuk tinggal bersama Sehun. Saya sudah mendapatkan izin dari appa, tetapi kami berdua masih ragu untuk meminta izin dari eommanim dan aboenim," Yoona berdiri dan membungkukkan badannya dihadapan ayah dan ibu Sehun, "Saya benar-benar minta maaf jika hal ini tidak menyenangkan untuk eommanim dan aboenim,"

Ayah dan ibu Sehun bertatapan, "Sudahlah, nak! Duduklah kembali," ucap ayah Sehun dan dipatuhi oleh Yoona.

"Lalu? Apa saja yang kalian lakukan saat tinggal dalam satu atap?" tanya ibh Sehun menyelidik dan memicingkan mata menatap puteranya.

Sehun menggaruk kembali tengkuknya, sedangkan Yoona mencoba melihat ke arah lain. Mereka berdua salah tingkah dengan pertanyaan ibu Sehun.

Sedetik kemudian, ibu Sehun tersenyum lembut menatap mereka berdua, "Eomma mengerti. Tidak perlu kalian jelaskan, sudah terbaca dari wajah kalian," Yoona dan Sehun menatap ibu Sehun dengan mata membulat, "Eomma memang menginginkan cucu. Tetapi tidak untuk saat ini. Karir Yoona masih cerah, dan Sehun sedang berada diatas. Jadi, eomma harap kalian berhati-hati dalam melakukannya,"

Perkataan ibu Sehun membuat wajah Yoona dan Sehun bersemu merah. Ayah Sehun yang melihatnya hanya terkekeh. Oh, ayolah! Ayah dan ibu Sehun pun pernah merasakan memadu kasih seperti yang Yoona dan Sehun lakukan.

Ibu Sehun meninggalkan sofa yang nyaman menuju dapurnya. Sebelum ia beranjak ke dapur, ia mengajak Yoona untuk memasak bersamanya. Ibu Sehun pernah beberapa kali memasak bersama Yoona, dan itu menyenangkan. Dimana calon menantunya itu sangat bisa diandalkan dalam hal kekuatan. Seperti melepas tutup kecap, saus, bahkan menghancurkan daging.

Ibu Sehun tidak marah sama sekali dengan fakta bahwa Sehun dan Yoona tinggal bersama. Beliau kelihatan lega, karena Yoona mengurus Sehun dengan baik. Ia tidak pernah melihat puteranya dalam keadaan kurus kering seperti awal debutnya. Itu membuktikan bahwa Yoona melimpahkan kasih sayangnya pada Sehun.

Sehun pun bercerita pada ibunya tentang ia yang tidak bisa menyuguhkan ABS pada fansnya. Itu karena perbuatan Yoona yang memaksanya menemani makan tengah malam. Awalnya, beliau bingung dan curiga. Untuk apa Sehun dan Yoona keluar makan saat larut malam. Beliau mencoba untuk berpikir positif, mungkin saja Yoona dan Sehun berada di gedung SM dan mereka tidak sengaja bertemu.

Namun saat ini, semua yang menganggu pikiran ibu Sehun terjawab sudah. Puteranya dan calon menantunya tinggal dalam satu atap. Terkadang ibu Sehun merasa gemas. Ia ingin melihat bagaimana cucunya hasil penyatuan Sehun dan Yoona. Jika laki-laki, tentu ia akan tampan seperti Sehun. Tetapi jika perempuan, ia membayangkan memiliki cucu perempuan dengan perpaduan wajah Sehun dan Yoona. Pasti sangat menggemaskan.

Ibu Sehun menggelengkan kepalanya, mencoba menghancurkan mimpinya. Tidak untuk sekarang. Mereka berdua sedang berada di puncak kesuksesan. Ditambah Yoona yang sudah 10 tahun berkarir dan karirnya belum meredup. Dan beliau bisa merasakan seperti puteranya. Menanggap Yoona menjadi seseorang yang berharga.

Dimana Sehun menjadi lebih protective kepada Yoona, karena Yoona merupakan wanita yang diincar pria baik kalangan biasa, pengusaha, maupun public figure.

Sedangkan ibu Sehun, beliau pun menjadi lebih over kepada Sehun agar terus mempertahankan Yoona. Karena pada wanita-wanita tua menginginkan Yoona menjadi menantunya.

Sifat Yoona yang lembut, penyayang, dermawan, menjadikan Yoona incaran banyak pria muda dan wanita-wanita tua yang menginginkan Yoona menjadi menantunya. Tentu hal ini membuat Sehun dan sang ibu menjadi lebih berwaspada.

Sedangkan sang ayah, ia hanya memperhatikan anak dan ibu itu menjaga calon menantunya. Beliau tidak tahu harus berbuat seperti apa. Beliau tentu ingin Yoona menjadi menantunya, tetapi beliau tidak ingin berlebihan seperti ibu dan anak itu.

 Beliau tentu ingin Yoona menjadi menantunya, tetapi beliau tidak ingin berlebihan seperti ibu dan anak itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
sailing ✔Where stories live. Discover now