Boom masih terus berenang dengan perasaan bebas seakan sebagian dari beban di pundak nya terangkat hanya dengan air dingin yang menyentuh seluruh tubuh tinggi nya. Ia memang menyukai berenang, selain menyegarkan juga karena berenang dapat membuat tubuh nya lebih tinggi walau beberapa centi, entah kenapa ia ingin tubuhnya terlihat proposional walau ibu nya bilang bentuk fisik anaknya membuat semua mata wanita menatapnya tanpa berkedip.
"Hey boom memangnya kenapa kau sangat menyukai berenang?" tanya Blue tiba-tiba yang sudah duduk di tepi kolam.
"Karena berenang itu menyegarkan" jawab Boom lalu mulai berenang menuju tepi menghampiri Blue.
"Memangnya kenapa?" tanya Boom lagi setelah duduk disamping kakak sepupunya. "P'Blue tidak suka air?"
"Heh bukannya aku tidak suka, hanya saja aku tidak suka berenang dengan suasana sepi seperti ini, apa bedanya dengan berenang di apartement mu?" ucap Blue sedikit kesal.
"Ckk. Phi masih marah soal yang tadi?" Boom menebak.
"Aku tidak bersungguh-sungguh mengatakan aku ingin melihat gadis yang berenang disana, aku hanya ingin mengajakmu bertemu dengan orangluar, bukan hanya bawahan atau klien mu"
Boom menatap lurus Blue dengan tatapan tak percaya, ia tahu kakak sepupu nya ini adalah yang terdekat dengannya tapi ia tak habis pikir kalau blue memikirkannya hingga sejauh ini.
"Phi tidak perlu repot-repot, lagipula aku sudah terbiasa sendiri" ucap Boom sambil memainkan air dengan jari-jari lentiknya.
"Menjadi anak satu-satu nya di keluarga yang berada tidak membuatmu kesepian?" tanya Blue.
"Aku memiliki mu sejak aku lahir, bahkan saat aku bayi bibi selalu membawamu berkunjung ke rumah ku" jawab Boom.
"Inilah saatnya Boom.. aku tahu kau anak yang mandiri, tapi aku juga paling tahu kau selalu bergantung padaku, walau aku tidak keberatan suatu saat kita pasti akan memiliki jalan masing-masing"
Dari sorot matanya Boom tahu kalau Blue sedang tidak ingin bercanda, hanya saja.. Boom tidak suka situasi yang serius seperti ini, mengingatkannya dengan perusahaan dan bisnis.
"Phi ingin pergi ke luar negeri? Atau kau akan pindah karena di usir dari rumah akibat membawa lari seorang anak gadis pengusaha kaya?" Boom terkekeh sebelum kepalanya di pukul pelan.
"Kau selalu saja bercanda bahkan hingga usiamu sekarang? Terbukti Boom, kau perlu jatuh cinta" ucap Blue sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Di dunia ini tidak semuanya di isi dengan cinta Phi" jawab Boom tak ambil pusing.
"Di dunia ini juga tidak setiap waktu dan sebagian dari usiamu dihabiskan hanya dengan berbisnis" ucap Blue tak mau kalah.
"Lalu apa yang harus aku lakukan? Menggabungkan antara cinta dan bisnis? Huh aku akan langsung dipecat ayahku kalau itu terjadi" jawab Boom asal.
"Aku hanya menyarankanmu untuk membuka hatimu saja,biarkan seseorang mengisinya"
Boom berpikir sejenak sambil menatap lurus ke depan, apa manusia sangat membutuhkan cinta?
"Ayo! Kau bilang kita akan berenang kan,lebih baik kita bertaruh siapa yang lebih dulu sampai di ujung sana adalah pemenangnya"
"Phi tunggu kau curang, kau sudah di kolam duluan dan aku masih disini.."
🌊🌊🌊
Dan disinilah Boom berada, duduk bersama Blue di restaurant yang ada di resort ayahnya. Boom menggunakan masker dan kacamata yang menghiasi wajahnya, menurunkan poni nya dan memakai baju santai, andai saja staf resort tahu ada anak dari pemilik resort tempat mereka bekerja di salah satu meja, boom sangat yakin ia tidak akan lepas dari pandangan semua orang yang juga sedang menikmati makanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Business Love
FanfictionBoom Krittapak Udompanich adalah CEO termuda yang menjadi pemilik perusahaan elektronik terbesar di Thailand. Ketampanan dan Kekayaan yang dimilikinya membuat siapapun ingin selalu berada di dekatnya. Ia selalu membuat iri siapapun yang mengenalnya...