Kana masih menyeruput ice coffe-nya. Sangat nikmat sampai gadis manis itu lupa kalau ia sedang tidak sendirian, ada pemuda tampan di depannya yang ia lupakan.
"P'boom maaf" ucapnya terkekeh saat menyadari kakak nya itu tengah menatapnya.
"Berapa usiamu sekarang kana? kenapa masih terlihat seperti anak sekolah dasar?" ucap Boom menahan tawa mengabaikan tatapan aneh dari pelayan di sampingnya.
"Dia sangat tua makanya suka mengejekku" ucap Kana setengah berbisik pada pelayan namun masih bisa didengar oleh Boom.
"Ehhm maaf tuan menganggu, saya hanya mengantarkan pesanan anda"
Mata Kana membulat satu mangkuk penuh ice cream vanilla berada dihadapannya sekarang dan mata bulatnya tak lepas memandangi makanan yang terasa manis dan dingin itu.
"Ini punyaku. kalau kau mau kau bisa pesan..aku yang traktir" ucap Boom yang sudah mulai menyendok ice cream-nya.
Kana berseru dan meminta pelayan itu membawakan lagi ice cream yang sama namun berbeda rasa, kana menyukai rasa stroberi.
"Memang kau harus membayar semua makanan ku mulai hari ini P'Boom" ucap Kana sambil menunjuk wajah pemuda tampan itu.
Boom mengangguk dan terkekeh namun tetap menyendok ice cream itu dan memasukan ke dalam mulutnya.
"Ohya, mana Phi yang cerewet itu?" Kana mengucapkan itu tiba-tiba setelah ia mengingat beberapa hal.
"Bukannya aku memintanya untuk menjemputku, tapi dia sama sekali tidak membaca pesanku" Kana melampiaskan sedikit kekesalannya pada ice cream yang baru saja datang itu.
"Sejak kapan P'Blue cerewet?" tanya Boom.
"Sejak dia lahir, tentu saja. dia selalu baik pada P'Boom tapi tidak padaku!" Kana gemas dan menancapkan sendok dengan kasar di atas ice cream stroberinya.
"Hey jangan sakiti ice cream yang tidak berdosa itu" Boom menahan tangan Kana agar tidak semakin membuat makanan manis itu lebih berantakan lagi.
"Aku hanya ingin memakannya" sedetik kemudian Kana memasukkan sendok yang berisi ice cream itu kedalam mulutnya.
"Ehmm ini sangat enak Phi, ice cream stroberi memang yang terenak!" Kana kembali berseru namun seruan bahagia yang terpancar dari mata jernihnya.
Boom tersenyum menatap Kana yang sangat senang hanya dengan ia belikan ice cream saja, gadis manis yang ia anggap adik kandungnya sendiri itu memang memiliki selera yang unik, kesukaannya pun sederhana, kadang ia tersenyum hanya karena hal sepele dan menangis karena hal yang sepele pula.
Kana lebih beruntung dari Boom, karena ia adalah anak yang paling kecil dikeluarganya sehingga waktu remajanya tidak terganggu dengan urusan bisnis, masih ada kakaknya yang mampu menjalankan perusahaan dan tentu kedua orangtuanya tidak menuntut Kana untuk segera terjun ke dunia bisnis, setidaknya Kana dapat memiliki kehidupan yang normal.
"Bagaimana kabar sekolahmu Kana?" tanya Boom yang sudah selesai menyantap ice cream nya.
"Kau sudah selesai memakan ice cream mu Phi?" Kana justru menanyakan hal lain.
"Sudah" jawab Boom santai.
"Kabar sekolahku baik-baik saja tentunya dan aku memiliki hobi baru sekarang" cerita Kana ceria.
"Aku mengikuti ekskul drama dan juga paduan suara, hobi baruku sangat menyenangkan" Kana terus melanjutkan ceritanya.
"Apa tinggal di Tokyo menyenangkan?" Boom bertanya karena sepertinya Kana tidak mengeluh sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Business Love
FanfictionBoom Krittapak Udompanich adalah CEO termuda yang menjadi pemilik perusahaan elektronik terbesar di Thailand. Ketampanan dan Kekayaan yang dimilikinya membuat siapapun ingin selalu berada di dekatnya. Ia selalu membuat iri siapapun yang mengenalnya...