10. Stories

44 12 5
                                    

By: Machida_Ai
genre : teenfic
sub-genre : friendship
mimpi : penulis
judul? : stories
*

**

Udara dingin berhembus di luar sana, ku ambil secangkir teh yang berada di sampingku. Sejenak memikirkan masa lalu.

***

London, 15 Desember 2013.


"Ibu! Ibu! Lihat! Salju turun di luar sana" kataku bersemangat melihat butiran-butiran salju turun dengan perlahan.

Wanita yang duduk di kursi roda dengan selang infus di tangannya melihat kearah jendela, lalu tersenyum simpul, membuat kerutan di mata timbul "Chloe... sangat menyukai salju yah" ibu melambatkan kalimatnya "tapi sepertinya ini musim dingin terakhir kau bersama Ibu" ibu berkata dengan suara parau,seketika hawa terasa suram

Aku menatap ibu dengan penuh tanda tanya, apa maksud ibu? Mungkin sebaiknya aku tidak mempertanyakan hal ini dulu. "Ibu mau teh?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Tentu sayang" katanya.

***

Paris, 24 Desember 2025.

Ingatanku terhenti, apa yang terjadi setelah itu? Hng... Ah, memoriku semakin lama, semakin memudar. Padahal Aku berfikir untuk tidak pernah melupakan kejadian yang merubah hidupku saat itu.

Tok...tok...tok...

Kudengar seseorang mengetuk pintu, "Masuk" kataku mempersilahkan.

"Chloe, ada paket untukmu" Kata Evy, teman terdekatku disini. "wah, dari siapa Evy?" tanyaku penasaran.

"hmm..." Evy mencari alamat asal paket dan nama pengirimnya, "dari London, dan nama pengirimnya, Forest Griffiths"

Kak Forest! Sudah lama Aku tidak mendengar namanya, kira-kira apa isi paket itu? "Ah... kakak tiriku" kataku menyembunyikan kebahagiaanku yang berlebihan.

Evy menaruh paket tersebut diatas meja, "Aku kebawah dulu", sebagai balasan Aku mengangguk. Setelah yakin Evy benar-benar pergi, Aku segera membuka paket tersebut, karena penasaran aku membukanya dengan cepat.

Ada foto ayah, foto adik tiriku, Chelsie yang baru berumur 12 tahun, foto Ibu-tiri-ku, dan sebuah surat. Isi suratnya tentang kak Forest yang menanyai kehidupanku, seperti berapa kali sehari Aku makan, dan sebagainya.

Tapi yang parah di bagian surat tersebut kak Forest menanyai adakah orang yang kusukai-astaga.

Eh... ternyata masih ada satu foto yang belum ku lihat, makam ibu kandungku.

Ingatanku seketika kembali memenuhi otakku.
***

London, 15 Desember 2017.

Suasana terasa mencekam. Ibu pergi meninggalkan diriku dan ayah. Ibu benar-benar... pergi. Air mataku jatuh begitu saja ke atas makam ibu, di dalam tanah ini ibu... ibu... tubuhku bergetar menahan tangis. Sekarang Aku hanya memiliki ayah, hanya ayah.

[Generation of] DreamersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang