27. Yume

36 5 0
                                    

Author: ShiotaSumi

Genre: Slice of Life

Sub-genre:

Mimpi: Punya keluarga bahagia, pengen bisa nyanyi biar bisa buat band :3

***

Nee~

Menurutmu mimpi itu apa?

Menurutku, mimpi itu segalanya.

Kalian pasti bertanya bukan, kenapa 'mimpi itu segalanya'.

Alasannya simpel kok. Mimpi adalah tujuan kita hidup di dunia ini. Mimpi membuat kita bertahan atas kejamnya dunia. Mimpi membuat semua orang tak gampang putus asa meraih cita-citanya.


Kring... Kring... Kringg...

Tuk!

Aku terbangun dari tidur nyenyak ku karena alarm sialan yang berbunyi keras disamping telingaku. Aku langsung mengambilnya dan mencoba melihat jam berapa sekarang. Jarum yang panjang di angka 9 jarum yang pendek di angka...

7

Tanpa pikir panjang aku langsung bangun dan melesat ke kamar mandi. Tak lupa mengambil handuk yang kusampirkan di tempat duduk meja belajar. Kurang dari 15 menit aku sudah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan seragam sekolah.

Dengan cekatan aku langsung menyisir rambutku dan mengikatnya kebelakang. Setelah menggunakan liptint dan bedak aku langsung mengambil tasku dan keluar kamar. Aku menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

Aku melihat di meja makan ada Ibu, Paman, Kaito, Ren, dan Akira. Mereka sedang sarapan dengan canda tawa karena Akira selalu melakukan hal-hal konyol. Tapi, karena mendengar suara berisik dari tangga mereka mengalihkan pandangannya terhadapku. Aku yang ditatap hanya cuek saja dan langsung menuju meja makan untuk mengambil bento dan roti. Setelah memasukkan bento kedalam tas aku langsung menuju ke pintu utama.

Sebelum sampai di pintu utama Ibu bertanya, "Kamu tidak sarapan dulu?"

"Aku sudah sarapan kok, buktinya aku mengambil roti tawar. Yasudah aku pergi dulu, ittekimashu!" Ujarku setengah berlari menuju pagar rumah.

Setelah menutup pagar, aku berlari menuju ke stasiun. Andai aku nggak bangun telat, pasti gak ada kejadian aku lari ke stasiun.

Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Ayaka. Aku orang blasteran Indo dan Jepang. Ayahku orang Jepang, sedangkan Ibuku orang Indonesia. Ayahku meninggal saat aku berumur 7 tahun. Sebenarnya setelah Ayah meninggal aku tinggal di Indonesia, sedangkan Ibuku tinggal di Jepang karena ada pekerjaan yang tak bisa di tunda. Aku menerimanya saja, jadi sejak Ayah meninggal aku tak merasakan hangatnya keluarga lagi. Aku di Indonesia tinggal sendiri disebuah apartemen murah. Kenapa aku tak tinggal dengan Nenek Kakekku-Ibu dan Ayah dari Ibu-? Karena mereka juga sudah meninggal.

Tapi, beberapa bulan lalu, saat aku masih kelas 9 SMP, Ibu tiba-tiba menelpon dari Jepang. Katanya dia akan menikah lagi. Aku yang mendengarnya tentu saja shok. Memang mimpiku adalah memiliki keluarga yang bahagia, saling menyayangi, dan saling memberi kehangatan, tapi itu dulu. Itu adalah mimpiku sebelum Ayah meninggal. Sekarang mimpi itu telah kandas. Aku sudah tak menginginkan mimpi itu.

Sebenarnya Ibu sudah menikah dengan duda beranak 3, yaitu Paman Yuuma-Paman yang tadi dimeja makan. Kenapa aku masih memanggilnya Paman? Karena, sebenarnya, aku belum menerima pernikahan ini. Hanya aku yang menentang pernikahan Ibu dan Paman Yuuma. Kerabat Ayah pun menerimanya, mau tak mau aku juga menerimanya.

[Generation of] DreamersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang