"Tinaaa, tau ga sih kemaren gue BT banget ama tetangga baru gue, dia sewot sendiri coba, padahal dia kan bentukannya cowok tapi mulutnya kayak cewek !" Omel Aida pada teman sebangkunya Tina. "Oi, sabar bu sabar. Ini masih pagi elo udah membara gitu, emang kenapa tetangga lo? Bikin masalah apa ama elo?sampe gitu sebelnya,ati-ati jatuh cinta" timpal Tina pada sahabatnya. "Hellowww, kemarin kan gue nabrak dia pas dia ngajak jalan-jalan sama anjingnya terus gue udah minta maaf terus gue udah ngobatin dia gitu eh malah dia sewot katanya aku ngobatinnya ga ikhlas gara-gara katanya dia terlalu kasar, gue BT udah niatnya ngebantu bener-bener malah begitu dan setelah itu udah bener-bener gue duduk di depan rumah ya anjingnya tiba-tiba nubruk gue, gue yakin pasti disuruh yang punya!" cerita berapi-api oleh Aida yang tidak dapat diinterupsi oleh siapapun. "Da, mending elo tarik nafas dulu deh, kayaknya elo dendam kesumat banget ama tetangga baru lo, btw tetangga lo ganteng ga?kalau misal iya kenalin dong ke gue, siapa tau jodoh gue" rayu Tina pada Aida. "ya kalau dinilai secara obejktif si ganteng Tin, tp sikapnya gue paling ga suka!kasar sama cewek kyk ga ngehargain cewek sama sekali"." Ya wes sabar Da, cobaan hidup lo harus nglewatin cowok yang kayak gitu, mungkin dia naksir lo kayak di teenlit itu" canda Tina pada temannya yang sedari tadi sudah memonyongkan bibirnya akibat candaan Tina. "Ga lucu Tin!" langsung Aida duduk diam di tempatnya,karena bel sudah berdering yang artinya sebentar lagi guru akan masuk, guru yang pertama kali mengajar di kelas Aida adalah Pak Ari, anak-anak sekelas sedang menganalisis quiz apa yang akan diberikan hari ini, kemarin sudah memberikan quiz mengenai pelajaran kelas X semester 1, yang rata-rata sudah pada hilang ditelan angin-angin yang kencang, nilai tertinggi didapatkan oleh Aida dengan angka 80, tak heran untuk teman sekelas Aida karena sudah langganan untuk mendapat nilai sempurna untuk mata pelajaran biologi.
"Selamat pagi anak-anak" suara berat khas pak Edi mulai menggema di Kelas XI IPA 2. "Hari ini kita kedatangan siswa baru dari Jakarta." Pak Ari mempersilahkan masuk murid baru untuk memperkenalkan diri. Suara ribut terdengar dari kelas XI IPA 2 khususnya kaum hawa karena murid baru cowok yang berparas tampan, ya kalau dimiripkan Artis seperti Nicholas Saputra, berwajah diatas rata-rata, bertubuh tinggi tegap, dengan muka cool. "Hih, kenapa dia si yang jadi anak baru" desis Aida pada Tina. "Kenapa lo Da, itu kan murid barunya ganteng" balas Tina kepada Aida yang mencela anak baru. "Heh, itu anak yang gue ceritain tadi pagi Tina, yang nyebelin banget!" jawab Aida masih dengan setengah emosi. Suara Tina dan Aida terdiam ketika anak baru memperkenalkan diri "Nama Saya Bagas Aditya Pratama bisa dipanggil Bagas, pindahan dari Jakarta rumah saya di pondok Esther" Setelah menyebutkan alamat seluruh kelas melihat ke arah Aida dan Aida hanya pasrah dilihat oleh teman sekelas terutama kaum hawa. "okai perkenalan cukup Bagas, silakan duduk di samping Toni" kebetulan samping bangku Toni memang kosong dan bertepatan seberang meja yang diduduki Toni dan Bagas sekarang adalah Aida dan Tina.
"Buka buku biologi halaman 30" suara pak Ari menyuruh muridnya membuka buku mengenai pencernaan, lalu menjelaskan mengenai mekanisme pencernaan pada manusia yang pertama kali pada mulut lalu dikunyah oleh gigi langsung masuk lambung melewati esofagus setelah lambung terdapat duodenum, jejenum,ileum hingga rectum dan pembuangan manusia yaitu anus. Aida mencatat apapun yang dikatakan oleh pak Ari, catatan Aida sangat rapi dan berwarna warni, berawal dari situ catatan Aida selalu menjadi rebutan untuk difoto atau difoto copy teman-temannya untuk belajar, jadi mereka tak perlu repot-repot untuk mencatat karena sudah memiliki sekretaris pribadi yaitu Aida. 2 jam mata pelajaran biologi berakhir saatnya anak-anak istirahat.
Saat Aida akan menuju keluar dari kelasnya dia tak sadar bahwa ada kaki yang menghadang Aida untuk lewat, dan Aida terjatuh "Aduhhhh,,, kaki gue" erang Aida, dan Aida sadar siapa pemilik kaki yang menjegalnya "Eh, cewek kalau punya mata dipakai dong masak kaki segede gini elo kagak liat!" seru Bagas pada Aida. "Berisik lo murid baru, setiap ketemu elo bawaannya sial terus hidup gue" Aida mencoba berdiri dengan bantuan Aida. Aida dan Tina segera menuju kantin karena perut mereka berdua sudah keroncongan. "Tin, elo liat kan betapa ngeselinnya si murid baru itu, siapa tu namanya" omel Aida di perjalanan menuju kantin "Bagas maksud lo Da?kalo gue jadi elo si seneng bisa interaksi terus sama Bagas, kenapa elo ga bersikap manja di depan Bagas?" "WHAT??? Elo bilang bersikap manis?ngomomng aja ogah sebenernya Tin, tadi terpaksa aja karena sikapnya menyebalkan" Tina terkekeh dengan setiap jawaban Aida yang menyangkut Bagas.
![](https://img.wattpad.com/cover/121141407-288-k243669.jpg)
YOU ARE READING
Let's Get Move On
عاطفية"Aduh sakit, elo bisa ga si pelan-pelan ngusapnya, ga ikhlas ya nolongin gue!" Kalimat yang membuat Aida kesal pada Bagas. Pertama kali bertemu sudah membuat Aida kesal, ternyata orang yang ditabraknya adalah tetangga baru Aida yang notabene Teman...