BAB 6

1.3K 30 8
                                    

Siang ini Aida tidak dijemput supir tercintanya Pak Mail karena sedang mengantarkan mama Aida ke Kota Solo mengikuti Konggres dokter Obsgin selama 3 hari, jadi Aida pulang menggunakan Taxi. Anak-anak sekolah sedari tadi sudah meninggalkan sekolah, satu demi satu keluar dari gerbang. Sekarang SMA Nusa Jaya sudah sepi taka ada taxi yang lewat depan sekolah. "Lo, pulang bareng gue aja, sekolah sudah sepi ga bakal ada taxi yang lewat" suara Bagas menawarkan tumpangan pada Aida. "Endak makasih, gue masih sabar nunggu taxi disini daripada ikut lo!" jawab Aida yang masih menggunakan gengsinya untuk menerima ajakan Bagas. "Udah deh elo ga usa gengsi, lo ga liat di pojok sana ada preman mangkal disitu?" Bagas menunjuk segerombolan preman, memang ada beberapa orang yang bertampang seram itu yang membuat Aida was-was juga. "okai, kali ini gue terima tawaran lo karena keadaan kepepet dan inget lo jangan ke GR-an kalo gue bakal suka sama lo!" tandas Aida pada Bagas. Tak menjawab Bagas langsung menyerahkan helm kepada Aida yang segera dipakainya, Aida tidak menunggu lama-lama untuk basa-basi dengan Bagas. Aida menaiki motor berwarna merah milik Bagas, di perjalanan tak ada suara dari mulut Aida, tetapi tiba-tiba Bagas membuka percakapan terlebih dahulu, "Kemana pangeran pujaan lo itu?ga nganterin lo balik?" "Maksud lo si Kak Aldo?tadi dia ada urusan OSIS mendadak, mau ngasih proposal ke kepala sekolah mengenai acara ulang tahun SMA Nusa Jaya" Jawab Aida singkat kepada Bagas. "Yakin, pangeranmu cumin ketemu kepala sekolah?ga ketemu cewek lain" goda Bagas pada Aida "Berisik banget si lo jadi cowok, udah nyetir yang bener biar gue sampe rumah, sebenernya gue males ikut lo tau!" jawaban Aida membuat sebuah senyum pada Bagas yang hari ini merasa bahagia di samping Aida walaupun dengan rasa sebal bagi Aida.

Setelah 20 menit melewati jalanan dari sekolah menuju rumah Aida sampailah di depan gerbang rumah Aida, ucapan terimakasih kepada Bagas yang terlontar dari bibir mungil Aida langsung bergegas masuk ke dlaam rumah yang disambut oleh bi Ijah. "Non, pulangnya tumben telat?bibi uda buatin masakan kesukaan non ini, udang mayones" dengan semangatnya Aida membuka tutup meja makan sambilmenjawab pertanyaan sang bibi "Iya bi, tadi Aida kan nunggu taxi lewat, eh hamper 45 menitan gitu taxi ga ada yang lewat terus kan tetangga baru yang nyebelin kan satu sekolah jadi nawarin bareng, sebenrnya Aida si ogah tapi di deket sekolah kayak ada preman duduk-duduk ga jelas daripad Aida diapa-apain akhirnya Aida nerima tawaran si Bagas" sambil melahap udang mayones yang dibuat bi Ijah untuknya. "Lo non, emang ada tetangga baru ya?bibi malah ga tau, yang sebelah mana si non?" "itu lo bi kacek 1 rumah sama kita yang dulu rumah nya Om Ardi, kan Om Ardi pindah kan ternyata rumahnya dijual" sambil menggangguk dengan kata lain bi Ijah mengerti maksud majikannya itu. "Bi, kapan-kapan bikinan Aida pancake lagi, pancake bikinan Bi Ijah paling TOP deh ga ada yang nandingin" harus diakui pembantunya dari Aida kecil ini jago memasak model apapun dari masak masakan jawa ataupun berlagak western. Setelah ngobrol sebentar dengan Bibi nya Aida bergegas menaiki tangga lantai 2, tak selang berapa lama Hp Aida berbunyi ternyata panggilan dari Aldo "Halo, kak Aldo ada apa?" pembuka suara yang dilontarkan oleh Aida "Da, proposal kita disetujuin sama kepsek, jadi bulan depan lo siap bantuin gue kan? Bakalan sibuk banget lo kita" "Alhamdulilah, kak kalau disetujuin kepsek, siap ka kayo kita sukseskan ultah SMA Nusa Jaya!" jawaban semangat oleh Aida "Tapi besok lo jadi kan nonton konser Vidi?gue jemput jam set 7 ya" "woke kak siappp". Setelah telepon tertutup entah kenapa perasaan Aida mulai tidak enak hati belum siap untuk menerima hati Aldo, masih terbayang-bayang masa lalu, masihh tetap menunggu kedatangan Bryan dan menjelaskan semua mengapa dia meninggalkan secara sepihak, semua tindakan pasti ada alasan, tetapi hal tersebut ditentang habis-habisan oleh Tina karena kalau menurut Tina kalau emang Bryan mencintai Aida pasti sebelum meninggalkan pasti ada kata yang diucapkan bukan hanya pergi meninggalkan begitu saja.

Malam mini Aida tidak ada kerjaan, tugas-tugas sekolah telah diselesaikan kemarin kemarin, akhirnya Aida menuju salah satu tempat favoritnya di kompleks yaitu taman pondok Esther tak lupa Aida membawa biolanya, tak disangka malam ini bulan purnama, bulan yang sangat indah bagi Aida. Telah sampai di taman Aida mengeluarkan biolanya dan memulai menggesek biolanya dengan nada yang indah, lagu pertama yang dimainkan adalah lagu usai sampai disini milik Raisa, mungkin itu yang tepat dibawakan kali ini karena Aida ingin menututp masa lalu dengan Bryan dan mencoba membuka lembaran baru dengan menerima kehadiran Aldo sepenuhnya. Setelah memainkan lagu usai sampai disini Aida memandang bulan purnama indah pada malam ini.

Let's Get Move OnWhere stories live. Discover now