B

791 80 4
                                    

Broken Pieces

Jaehyun x Taeyong with Hyerin
Slight! JohnSol. YuTae. Yuwin. MarkChan.
NCT SMRookies EXO © SM Entertainment
Warning! Alternate Universe, OOC, Typo(s), YAOI, Older!Jaehyun, etc

〽 

Matahari bersinar lebih terik dari biasanya hari ini, menyinari wajah Taeyong saat dia berjalan kaki ke tempat parkir. Dia merogoh sakunya untuk meraih kunci mobil. Dia tidak sempat bertanya pada Hansol tentang apa yang dia minum semalam dan berapa banyak. Taeyong tidak ingat apapun. Aspirin yang diminumnya tadi pagi pun tidak banyak membantu.

Dia berhasil keluar dari tempat parkir, menurunkan kaca jendela untuk merasakan angin sepoi-sepoi menerpa wajah.

Lalu lintas di hari sabtu tidak padat, tapi masih membuatnya ingin meneriaki kendaraan di depannya setiap kali harus berhenti di lampu merah. Mungkin karena hangover, sebab sebenarnya tidak ada sesuatu yang membuatnya harus buru-buru sampai di rumah.

Taeyong hanya akan mendapati rumah kosong. Johnny bekerja dan Hansol berkata dia akan pergi, sudah menyiapkan makanan untuknya, hanya harus dihangatkannya sebelum makan. Lagipula dia tak mampu memakan apapun sekarang, tidak saat mulutnya terasa sangat pahit dan perut diisi mual seperti ini.

Taeyong meraih botol minum, dan minum sedikit, segera menyadari jika itu pilihan yang salah saat merasakan perutnya mulai bergejolak.

Satu menit kemudian, dia sudah memarkirkan mobil, turun, dan muntah di pinggir jalan, merasa mual dan pusing yang membuatnya ingin mati saja.

"Apa kau baik-baik saja?"

Suara laki-laki asing terdengar lembut dari belakangnya. Taeyong menoleh, menyeka mulutnya dengan punggung tangan. Rasa malu membakarnya saat dia melihat seorang pria tinggi berambut pirang berdiri di sana, melihatnya khawatir dan berkesan ingin membantu. Taeyong memalingkan muka, berjongkok ketika merasa akan muntah lagi. Pria itu berjongkok di sisinya, menepuk-nepuk punggungnya terus menerus dengan hati-hati.

"Tentu saja kau tidak baik-baik saja." Pria itu menjawab pertanyaannya sendiri.

Taeyong mendongak lagi setelah selesai mengosongkan perutnya. Sambil menyeka mulut dengan punggung tangannya lagi, dia berdiri, terlalu malu untuk sekedar berterima kasih pada sosok itu.

"Aku baik-baik saja," katanya, sama sekali tidak meyakinkan. "Aku... harus pergi."

Taeyong buru-buru berbalik, kembali ke mobilnya. Dia menyadari ada satu mobil lain terparkir di sana. Tanpa repot-repot melihat ke belakang lagi, Taeyong masuk dan menyalakan mesin mobil.

"Hati hati!" Pria itu memperingatkan cukup keras.

Taeyong tidak terlalu peduli untuk menanggapi. Dia masih merasakan mual di perutnya, dan itu bukan hanya karena alkohol yang diminumnya semalam.

Tidak peduli apa yang dilakukannya, hatinya yang patah tetap terasa sakit.

  〽

Suara jeritan Haechan dari dapur terdengar seperti jeritan seorang gadis. Jika tangan Taeyong tidak penuh, dia yakin sudah menutup telinganya. Johnny tidak akan kembali sebelum jam makan malam, sementara Hansol harus pergi lebih lama dan tidak mau membiarkannya sendiri.

Sepupunya itu menelpon Mark, adik Johnny, dan kekasihnya, Haechan, untuk datang menemaninya. Pasangan remaja itu langsung mengeluh lapar saat datang.

Mark sedang main game di ruang tengah sekarang. Sementara Haechan membantunya membuat makanan. Padahal hanya ditinggal sebentar, tapi Haechan sudah menjerit panik begitu dari arah dapur.

Broken PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang