F

736 96 21
                                    

Broken Pieces

Jaehyun x Taeyong with Hyerin
Slight! JohnSol. YuTae. Yuwin. MarkChan.
NCT SMRookies EXO © SM Entertainment
Warning! Alternate Universe, OOC, Typo(s), YAOI, Older!Jaehyun, etc

Hari-harinya saat tidak bekerja di Dreams terasa seperti siksaan.

Taeyong sudah pindah. Lebih banyak diam dirumah baru. Mengatur barang-barang, mendekorasi ulang ruangan berkali-kali hanya agar punya sesuatu yang bisa dilakukan selain menonton film. Keluar rumah hanya untuk belanja atau mengunjungi Hansol dan Johnny.

Beberapa hari lalu, dia dikejutkan dengan kedatangan kedua orangtuanya. Rupanya Johnny sudah memberitahu mereka tentang perpisahannya dengan Yuta. Dia dibombardir banyak pertanyaan oleh ibunya dan mendapat ekspresi datar seperti biasa dari ayahnya.

Itu tak berlangsung lama karena topik langsung berganti.

Ibunya membahas anak temannya yang baru menikah. Ayahnya menceritakan anak temannya yang sudah sukses menjadi pengusaha, dokter, dan lain-lain. Taeyong ingin sekali menghilang dari sana saat mendengar itu semua, tapi tidak mau terlalu memikirkannya.

Rumah barunya ini sangat sepi. Hansol memang sering berkunjung untuk menamaninya jika tidak bekerja, kadang membawa Mark dan Haechan juga, tapi tetap saja, Taeyong akan merasa kesepian lagi saat mereka pulang.

"Ini lucu sekali, Taeyong."

Taeyong mendekati Hansol. ikut memandangi dinding kamarnya. Ada beberapa gambar yang memang sengaja Taeyong tempelkan di sana. Satu yang dimaksud Hansol adalah gambar pesawat terbang yang diwarnai rapi, dengan gambaran siluet dua orang dewasa dan satu anak perempuan di tengah-tengah.

"Itu buatan Hyerin. Dia bilang ingin naik pesawat bersamaku kapan-kapan," jelasnya sambil tersenyum.

Hansol menyenggol sisi tubuh Taeyong dengan sikunya. "Sepertinya kau sudah sangat akrab dengan anaknya, pasti akrab juga dengan ayahnya. Apa ini yang membuatmu sering tersenyum-senyum sendiri, Taeyongie?"

Taeyong mengerutkan kening. "Apa maksudmu, hyung?"

"Kau tampak berbeda beberapa hari terakhir ini." Hansol tertawa. "Lebih bahagia, kurasa."

"Aku baru saja pindah ke rumah baru. Sudah seharusnya aku bahagia, kan?"

"Ya, memang." Dia mengikuti Taeyong, duduk di sampingnya di tempat tidur. "Tapi aku pikir ada hal yang lebih dari itu."

Taeyong memutar matanya. "Aku tidak tahu apa maksudmu, hyung..."

Hansol tertawa melihat sepupunya yang terlihat gugup. "Jaehyun, dia pria yang baik, kan?"

"Hansol-hyung, kau bicara apa? Tidak seperti itu―"

Taeyong meninggalkan tempat tidur, pergi ke arah jendela.

"Wajahmu memerah. Itu berarti memang ada sesuatu."

"Tidak!"

Hansol tersenyum lega. Setidaknya sepupunya itu bisa lebih ekspresif lagi sekarang, dalam hal yang positif. Tidak dirundung kesedihan seperti minggu-minggu sebelumnya.

"Mau ikut malam malam bersama? Johnny bilang sedang ingin makan malam diluar."

"Tidak," katanya. "Aku mau dirumah dan menonton film saja malam ini."

Hansol mengangguk, memeluknya, dan kemudian pergi.

Taeyong masih belum terbiasa ditinggal sendirian di rumah tanpa merasa kesepian. Sempat berpikir juga untuk menculik Cassie ke sini, tapi tentu tidak dilakukan. Lagipula ini pilihannya. Taeyong tidak bisa mengeluh dan membuat orang-orang terdekatnya kembali repot dan mengkhawatirkannya.

Broken PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang