C

585 86 8
                                    

Broken Pieces

Jaehyun x Taeyong with Hyerin
Slight! JohnSol. YuTae. Yuwin. MarkChan.
NCT SMRookies EXO © SM Entertainment
Warning! Alternate Universe, OOC, Typo(s), YAOI, Older!Jaehyun, etc

Saat dia masuk untuk bertemu Luhan, dia disambut dengan senyum dan tatapan penuh harapan.

"Bagaimana Hyerin?" Luhan bertanya dengan penuh semangat.

"Dia sangat pemalu." Taeyong mendesah. "Terlihat tidak nyaman di sekitar anak lain."

"Ada kemajuan walau sedikit?"

"Belum. Hyerin menolak semuanya. Dia tidak mau mengganggap keberadaan anak-anak lain, bahkan aku."

Luhan mengangkat alisnya. "Kenapa kau terdengar seperti mau menyerah?"

"Aku tidak bilang akan menyerah, hyung." Taeyong menghela napas. "Aku hanya ingin semuanya lebih baik nanti, tapi tidak ada tanda-tanda kesana. Aku tahu kondisi Hyerin tidak memungkinkannya terlalu aktif atau energik, tapi dia tidak mengatakan apapun seharian tadi. Aku merasa seperti sedang berbicara dengan tembok."

Taeyong sadar Luhan sedang menatapnya, matanya menyipit.

"Taeyong?" Dia memiringkan kepalanya. "Apa ini dirimu? Kau tidak pernah frustrasi karena anak-anak sebelumnya. Lagipula, ini baru hari pertama."

"Aku tidak frustrasi, hyung." Taeyong mencoba menjelaskan. "Justru karena ini hari pertamanya. Aku hanya mengatakan apa yang bisa aku amati."

"Apa semuanya baik-baik saja?" Tanya Luhan lembut. "Kau terlihat... berbeda akhir-akhir ini. Jika ada masalah atau hal yang mengganggumu, kau bisa cerita padaku. Aku bukan hanya atasanmu di sini, tapi temanmu juga."

"Aku tahu, terima kasih." Taeyong mencoba terlihat normal, memaksakan senyum untuk membuktikannya. "Aku baik-baik saja," bohongnya. Tidak mungkin dia memberitahu Luhan mengenai apa yang mengganggunya.

"Sudah sempat bicara dengan ayah Hyerin?"

"Sudah barusan. Katanya Hyerin suka pesawat terbang."

"Benarkah?" Luhan tersenyum. "Itu bagus, mungkin kau bisa melakukan sesuatu dengan itu. Kau bisa mengajarinya membuat pesawat terbang dari kertas, atau hal lain."

"Hm, hm."

"Aku menyarankan waktu privat untuknya, hanya denganmu, tidak dalam kelompok seperti tadi." Luhan bersandar di kursi. "Kita bisa menugaskan pengajar lain menggantikanmu, agar kau bisa bekerja sendiri dengan Hyerin."

"Tapi hyung, bukannya kita sedang berusaha membuatnya nyaman dengan anak-anak lain?" Taeyong menggelengkan kepalanya.

"Dia harus lebih dulu merasa nyaman denganmu." Luhan menjelaskan. "Ini diperbolehkan saat dibutuhkan. Baru setelah itu kita coba mengenalkannya pada anak-anak lain."

Taeyong kembali duduk di kursinya. Dia sudah berkali-kali bekerja dengan anak-anak tertentu secara individu, membantu mereka agar lebih baik. Dia juga bisa melakukannya dengan Hyerin, meskipun tidak yakin seberapa besar dia bisa membantu kali ini. Semua harapannya bergantung pada pesawat sekarang, sesuatu yang katanya sangat disukai anak kecil nan manis itu.

"Baiklah. Aku akan mulai minggu depan." Taeyong mendorong kursi itu ke belakang, mengalah. Berdiri dari sana. "Tapi aku tidak bisa menjanjikan apapun, hyung."

Luhan tersenyum, "Aku tahu. Kau selalu melakukan yang terbaik, Taeyong."

Taeyong mengangguk dan pergi dari sana.

Broken PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang