SEGMEN 1 - PREDESTINASI

43 4 1
                                    

          Ari mengemudikan motor yang baru dibelikan Ibunya menuju sekolah dengan kecepatan sangat tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Ari mengemudikan motor yang baru dibelikan Ibunya menuju sekolah dengan kecepatan sangat tinggi.Kira-kira kalau saja ada kerbau di depannya bisa langsung mati tertabrak motor Ari. Dan ternyata keberuntungan sedang tidak berpihak pada Ari.

Ada pasangan suami istri dan seorang anak berusia lima tahun sedang menunggu jalan aman untuk menyebrang ke arah timur pertigaan. 

Ari dengan motor barunya itu masih saja belum menurunkan kecepatan motornya. Satu dua kendaraan Ia salip dengan lincahnya tanpa memperdulikan apapun. 

Namun sebelum pertigaan, ada bus yang berhenti mendadak. Dia menyalip bus itu dan tidak disangka ada motor yang akan menyebrang jalan. 

Hal buruk pun terjadi, Ia membanting kemudi ke kiri dengan sigapnya. Karena kelabilan dan kecerobohannya, Ia salah perhitungan lalu menabrak pengemudi motor tadi yang merupakan pasangan suami istri dan anaknya.

Pengendara motor yang ditabrak Ari lumayan parah kondisinya, semuanya terpental di jalan. Ari hampir tidak sadarkan diri dan tidak tau apa yang terjadi, pandangannya kunang-kunang.

Namun beberapa saat setelah sadar, Ari mendengar suara ricuh warga sekitar yang mengatakan adanya tabrakan.

Suasana pertigaan yang tadinya aman terkendali menjadi ramai, para pedangang dan tukang becak berbondong-bondong datang ke arah kejadian. 

Pasangan suami istri tadi mengalami lecet di bagian kaki dan tangan. Anaknya yang masih kecil terpelanting jauh sekitar tiga meter. Untung saja tidak mati, hanya luka-luka di bagian kepala.

Yang ada di pikiran Ari saat itu hanyalah hidup dan mati. Teman-teman yang menunggu di sekolah dan keluarganya yang menunggu di rumah, semuanya menanti kehadiran Ari. 

Namun takdir berkata lain. Motornya hancur dan tubuh Ari pun merasakan sakit yang luar biasa.

Dengan dibantu warga sekitar, Ari di bawa ke rumah sakit terdekat. Diangkatnya tubuh Ari oleh tukang becak yang siap jadi relawan, entah nanti ada yang membayarnya atau tidak. 

Pasangan suami istri tadi, terutama suaminya membentak-bentak dengan kata-kata kasar. Ari tidak peduli, karena pikirannya masih bingung dan tidak percaya apa yang terjadi.

Seorang montir yang memang bekerja di bengkel depan kejadian langsung memberi air minum kepada korban tadi. 

Istri pengendara tadi menangis tersedu-sedu karena sakit yang dirasa dan tak tega dengan anaknya yang kepalanya bocor.

Ia menggendong anak tersebut dan duduk di trotoar samping pertigaan. Semua orang yang ada di lokasi itu syok berat. Anak yang masih kecil merengek kesakitan dengan memegang kepalanya yang berdarah.

Suasana sungguh ricuh pagi itu. Suami istri dan seorang anaknya tidak ingin memperpanjang masalah, dan memilih untuk diantar pulang ke rumah mereka. 

Mereka diantar oleh warga sekitar dengan menggunakan mobil kap terbuka. Motor mereka dititipkan kepada pemilik bengkel yang ada didepan kejadian itu.

Setelah suasana sudah mulai tenang, polisi baru datang ke tempat kejadian karena mungkin baru ada warga yang melapor. Lalu tempat kejadian itu di selidiki oleh polisi dengan bantuan saksi mata. 

Akhirnya warga menyerahkan masalah itu kepada pihak kepolisian. Motor pengemudi tadi dan motor Ari pun dibawa ke kantor polisi untuk diselidiki lebih lanjut.

---------- ---------- ---------- ---------- ---------

PENASARAN KAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?

SILAHKAN BACA AJA BAB SELANJUTNYA ;)

Jangan lupa vote, comment & follow Aku yah, pasti langsung follback kok :D

NOTHING A WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang