Sukirman bekerja sebagai buruh pengambil batu yang akan dijadikan kerikil di sungai Gung.
Setiap jam tujuh pagi Ia mengayuh sepeda onthel jadulnya yang berwarna coklat, dengan nafas yang terengah-engah, Ia tetap semangat mencari nafkah demi anak dan istrinya, tubuhnya kurus kering karena sudah usia lanjut.
Sukirman saat itu berusia 68 tahun pada saat anak putrinya menikah, Ia sangat terharu sekali ketika melihat anaknya bisa menikah dengan seorang pria yang mapan, Ia hanya bisa berkata dalam hati,
"Ya Allah semoga anakku jangan kaya Bapaknya, melarat seumur hidup."
Ia langsung mengeluarkan alat-alatnya yaitu semacam jaring berbentuk bulat yang digunakan untuk menyaring batu-batuan yang berada di dasar sungai.
Dan Ia pun langsung terjun ke sungai yang berwarna keruh coklat karena tanahnya yang telah di mengorek-ngorek untuk diambili batunya. Batu yang diambil adalah sejenis batuan vulkanik.
Ketika sudah dapat ia mengumpulkannya ke karung yang sudah dibawanya. Apakah pekerjaan Sukirman hanya berakhir disini? Belum.
Sukirman harus mengayuh sepedanya lagi sekitar 100 meter ke tempat pemecahan batu. Ia seperti biasa menyapa teman-temannya ketika sudah datang.
Sukirman mengambil alat andalannya, yaitu sebuah palu dan penjepit batu yang terbuat dari kayu dan terdapat ban karet mobil yang sangat kuat dIbuat melingkar.
Batu-batu tadi yang sudah di dapatkan di tempelkan pada lingkaran karet ban tadi, dan palu siap di hantamkan satu persatu.
Jadilah kerikil-kerikil kecil, tangan tuanya terus saja mengayunkan palu besarnya, keringatnya menetes tanpa henti, Ia bekerja seperti ini supaya bisa membeli beras untuk makan setiap harinya.
Setelah semua batu terpecah, kemudian kerikil-kerikil itu di tampung dalam karung yang tadi, ditimbang dan pada saat itu Sukirman langsung terima pembayaran, satu kilo kerikilnya 3000 Rupiah, pada masa itu uang 3000 Rupiah cukup untuk membeli beras satu kilo.
Rasa lelah dan letih setelah bekerja telah terobati karena Istrinya Ratinah selalu menyambutnya dengan suka cita.
Ia tak pernah marah walaupun seringkali Suaminya pulang tak membawa apa-apa karena biasanya batu-batu yang dicari sudah habis, sehingga tak bisa di jadikan kerikil.
Namun Ratinah tetap sabar, ia tahu bahwa rejeki ada di tangan Allah, "Bu, aduhh.. batu batu yang di kali Gung, sudah agak menipis bu, jadi ya hari ini gak bisa dapet duit"
Sukirmandengan tubuh kurusnya mengatakan apa adanya kepada Istrinya. Untungnya mereka selalu menyisahkan cadangan beras untuk jaga-jaga kalau hari esoknya tidak bisadapat uang, jadinya mereka tetap bisa makan.
*****
Herman menyadari bahwa ia tidak mungkin hidup dirumahnya untuk memulai kehidupan barunya, karena di rumahnya terdapat tiga kepala keluarga.
Herman tak mau menyumpal disana, Ia berniat berpisah dari kehidupan buruknya.
Karena tiga kepala keluarga itu adalah Adiknya dan Kakaknya, mereka semua selalu ribut dalam masalah pembagian jatah, seperti; kamar mandi, tempat cuci, sampai ribut tentang masalah kendaraan.
Untuk itu, Herman sangat tidak ingin hidup di kehidupan lamanya.
Ia memiliki tekad kuat untuk hidup di perumahan yang damai dan berharap impiannya terwujud, karena bekerja sebagai montir membuatnya ia paling tajir dari saudaranya.
Namun untuk sekarang, perumahan yang telah dibelinya belum jadi, mereka pun terpaksa untuk menumpang di rumah orangtua istrinya di Slawi, dengan bantuan mobilnya mereka sampai di kediaman istrinya.
Sukirman dan Ratinah menyambutnya dengan sangat ceria selepas mereka berbulan madu ke Jakarta.
Siti membawakan oleh-oleh banyak sekali untuk orang tuanya, yaitu makanan spesial khas Jakarta ialah gado-gado yang tidak ada di daerah Slawi.
"Bu, nih.. Ibu juga harus bisa jualan ini... hehe," tanya Siti dengan mimik muka bahagia.
Ibunya tersenyum hampir menangis terharu karena tidak menyangka anaknya bisa seperti sekarang ini.
Ratinah hanya punya satu-satunya anak, dia tidak bisa hamil lagi setelah Siti, entah kenapa penyebabnya.
---------- ---------- ---------- ---------- ---------
PENASARAN KAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?
SILAHKAN BACA AJA BAB SELANJUTNYA ^_^
Jangan lupa vote, comment & follow Aku yah, pasti langsung follback kok ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING A WAY
AcciónSebuah novel yang menceritakan tentang seorang Pemuda yang diiterpa ombak konflik kehidupan yang sangat deras pada hidupnya. Dan pada suatu hari... Mau tau kelanjutan ceritanya? Silahkan baca saja, pasti menarik kok ceritanya, harus siap...