sepuluh

1.9K 102 9
                                    

Aira membuka matanya ketika ada cahaya masuk dari kusen jendela kamar 'mereka'
Memandangin ciptaan Tuhan yang telah membuat dirinya bisa menjadi pendamping hidup ciptaan tersebut

Alva

" Sudah selesai memandangi aku hm?" kata Alva sambil membuka matanya

Aira langsung terkejut dan menutup wajahnya
Alva terkekeh melihat tingkah istrinya itu lalu mengecup pipi Aira turun ke perutnya

" Pagi anak ayah " kata Alva sambil memeluk perut Aira yang membuat Aira terharu

" Kamu gamau sarapan dulu,Va?" kata Aira mengidahkan rasa salah tingkahny

" Aku pengen jalan jalan sama kamu" kata Alva menatap Aira dengan penuh harap

"kamu mau kemana?" kata Aira menatap heran suaminya

"kamu gamau ninggalin aku di hutan atau neggelemin aku di pantai gitu kan?" lanjut Aira sambil memasang muka tegang

" Iya mau di tinggalin, biar enggak cengeng lagi" kata Alva sambil terkekeh kecil

" Alva!"

"Bercanda ,sayang" kata Alva yang membuat Aira tersenyum malu

" Jadi mau kemana?"

" Bali"

" kita berdua?"

"iya kita berdua. Cuman berdua" kata Alva sambil tersenyum dan menekankan kata di "cuman berdua"
Ia tau Aira takut kalau Tamara ikut

" berapa hari ,Va? kerjaan kamu gimana?" kata Aira cemas

" Aku yang punya perusahaan ,sayang" kata Alva menggigit gemas pipi istrinya yang mulai menebal karna banyaknya asupan istrinya

" Tapi kan--"

"intinya mau atau engga?"

" mau,hehehe" kata Aira terkekeh malu

Alva tersenyum lalu mengacak rambut istrinya

***

" Alvaaa,aku masih ngantukk" rengek Aira pada Alva yang membuat Alva terkekeh geli

" Ayoo,biar cepat sampenya ke Bali" kata Alva yang ternyata sedang menarik Aira untuk berangkat sekarang

Ting..Tong

" Va, bukain dulu"

"ayok sekalian kemobil " kata Alva menggendong istrinya itu

ceklek

" Hai Alva! Aku boleh ikut ga ke Bali?"

***

Hai kawan kawan

Siders nya deras yaaa, boleh minta vote gak? Kalo ga nyampe vote yang pertama aku gabakal lanjut deh :(

alvaAiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang