" selamat pagi,bunda!" kata Alva mengecup pipi Aira pagi harinya
Aira yang masih canggung pun terlihat gugup
" pagi Alva " kata Aira tersenyum pada Alva
Seketika Alva cemberut, " aku kan panggilnya bunda, bukan Aira"
Aira tersenyum senang, " selamat pagi,ayah"
Alva tersenyum dan melihat darah di tangan Aira .
"tangan kamu kenapa?" kata Alva tibatiba dengan suara dinginnya. Aira hanya tersenyum menatap suaminya itu
" cuman keiris tadi waktu motong bawang" kata Aira dengan senyum manisnya berharap bisa membuat Alva tidak marah
" Terus kamu biarin aja gitu? Kamu tau gak itu bisa infeksi" kata Alva langsung membawa jari istrinya untuk.mencucinya lalu menghisap darahnya. Aira terpukau dengan perlakuan suaminya yang tiba tiba berubah 180° dari yang kemarin kemarin
Tring...Tringg
bunyi handphone Alva dari arah kantong Alva
"jawab aja dulu, Va. Siapatau penting"
Alva mengambil handphonenya dan Aira terkisap melihat yang menelpon Alva
Tamara
" angkat aja Va, aku mau lanjut masak dulu" kata Aira menuju ke arah dapur.
Alva menatap punggung Aira dalam diam"kenapa ,tam?"
"kamu lupa hari ini tanggal berapa?"
Alva langsung mengecek tanggalan
"sorry sayang, aku ke apartemen sekarang" kata Alva tanpa mengingat harus berpamitan pada istrinya
Sedangkan di lain tempat, Aira merasa kecewa dengan Alva yang langsung pergi membuat Aira mencampakkan piring berisi makanan itu ke lantai lalu pergi ke kamar ,mengurung diri.
**
Bakal upload 2 part kalo mood
KAMU SEDANG MEMBACA
alvaAira
RomantizmPRIVATE ACAK " ketika kau hanya bisa mengalah untuk orang yang kau sayangi " - Aira " aku dilema dan aku tau,ketika kau meninggalkanku, ada rindu yang membekas di dada" -Alva "aku gak akan membiarkan 'dia' merebut kekasihku" -Tamara