8. Sudden-date

131 15 0
                                    

Ya, memang benar.

Semenjak Kyungsoo meninggalkan kami tanpa kabar, Chen selalu menemaniku kemanapun. Menemaniku ketika aku menyendiri menangisi si pinguin sialan karena meninggalkanku.

Bodoh ya. Kyungsoo yang hanya sahabatku, sampai kutangisi berhari-hari.

Alhasil, Chen selalu mentraktirku eskrim setiap aku menyendiri.

Kyungsoo terdiam setelah Chen berkata seperti itu.

Kyungsoo

Iya aku tahu, aku salah. Aku tak menyangka sepeninggalanku Rami bisa nangis setiap hari dan ada yang menggantikanku.

Sekali lagi, aku mempunyai alasan untuk itu. Bukannya aku ingin meninggalkannya, namun kalau aku tidak meninggalkannya sekarang, aku takut tidak akan mempunyai waktu lagi untuk seterusnya.

Aku masih terdiam di tempat dan memilih meninggalkan mereka berdua dikantin dan kembali ke ruang latihan dan melihat Junmyeon hyung sedang berlatih bernyanyi sendirian.

"Hyung, Rami pacaran dengan Chen? Sejak kapan?"

Dia menoleh heran padaku. "Hah? Kau mendengar itu dari siapa?"

"Chen berkata begitu padaku tadi," dia tertawa sangat keras sampai Chanyeol, Baekhyun, Kai dan Sehun berkumpul di tempat kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chen berkata begitu padaku tadi," dia tertawa sangat keras sampai Chanyeol, Baekhyun, Kai dan Sehun berkumpul di tempat kami.

"Ada apa?" tanya Baekhyun.

"Kyungsoo bertanya apakah Chen berpacaran dengan Rami," ucap Junmyeon sambil mengencangkan tawanya.

Sialan. Apakah ada yang salah dari pertanyaanku?

"Kenapa aku tidak mengetahuinya? Apakah kau yakin?" tanya Chanyeol.

"Aku mendengarnya sendiri dari Chen. Dan Rami tidak membantah ataupun mengiyakannya," jelasku.

Pintu ruang latihan terbuka, Chen dan Rami masuk dan melanjutkan kegiatan mereka sebelumnya.

Aku segera menghampiri Rami, disusul Chanyeol. Kenapa anak ini mengikutiku ketempat Rami?

"Rami, apakah itu benar?" Chanyeol sudah mendahuluiku bertanya tentang itu. Rami masih mengguntingi konfeti yang sudah menjadi tugasnya untuk perpisahan sekolah kami.

"Iya itu benar, kenapa?" ujar Rami.

(flashback)

Setelah Kyungsoo pergi meninggalkan kami berdua, aku segera bertanya maksud dari Chen berkata seperti itu.

"Aku memang menyukaimu, Rami-aah. Aku tidak tahu sejak kapan," jelasnya sambi menyeruput minuman.

Dia masih bisa santai berkata seperti itu, sementara jantungku sudah berdetak tidak karuan.

Aku bingung akan menjawabnya. Bagaimana aku menerima orang baru sementara hatiku masih di isi orang lain?

Namun, aku tidak berbohong kalau aku juga menyukai Chen. Sifatnya yang sangat lembut, selalu tersenyum, lebih sering bertindak daripada hanya berbicara.

[EXO DO Fanfiction] Lo(ve)stTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang