1. Long Time No See

532 25 3
                                    

Sinar matahari pagi menyempil diantara gorden jendela kamarku, membuatku terbangun. Aku meraba meja dan mendapati jam yang sudah menunjukkan pukul 6 lewat.

"Rami-aah, ppali irrona. Ayo sarapan dulu," suara appa mengagetkanku.

"Aku baru saja terbangun, appa. Aku akan mandi dulu dan bersiap ke sekolah,"

Saat kembali ke kamar, aku berjalan dengan mata tertutup karena sangat mengantuk menabrak sesuatu.

"Berhati-hatilah kalau berjalan, Rami-aah," ujar pria berkulit seputih salju itu.

"Berhati-hatilah kalau berjalan, Rami-aah," ujar pria berkulit seputih salju itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aah, Junmyeon oppa. Hehe mianhe aku sangat mengantuk," aku kembali menguap dan Jumyeon oppa menutup mulutku.

"Kau seperti bukan seorang gadis. Sekarang bersiaplah, kita akan berangkat bersama," katanya sambil mengacak rambutku.

"Ne~"

Aku masuk ke kamar dan bersiap-siap mandi dan mengenakan seragam sekolahku. Tidak sengaja aku melihat sebuah figura yang selalu terpajang di meja belajarku. Sebuah foto 2 orang yang berpose sangat konyol. Salah satunya adalah aku.

Seorang lagi adalah Si pinguinku. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya karena bisnis ayahku yang mengharuskanku untuk pindah ke Korea Selatan.

Namun beberapa hari yang lalu, ada sekitar tiga atau empat pesan yang masuk ke ponselku dari nomor yang tidak di kenal.

urimaniyeo, Rami-aah.
🐧

Dan pesan yang terakhir masuk ke ponselku berbunyi kalau dia sedang ada di Korea Selatan sekarang dan memintaku bertemu dengannya di Jembatan Sungai Han.

"Rami-aah, apa yang kau lakukan? Segera turun. Nanti kalian terlambat. Jumyeon sudah kesal padamu karena terlalu lambat," seru appa dari meja makan dan membuat aku langsung memasukkan buku-buku yang akan aku pelajari hari ini.

Aku segera turun dan mengambil sebuah sandwich yang sudah disiapkan oleh bibi Park.

"Terima kasih bibi. Ini enak sekali," kataku yang membuat dia tersenyum.

"Junmyeon-aah," kata appa yang membuat oppaku menoleh padanya.

"Setelah pulang sekolah, segera datang menemui appa dikantor. Arraseo?"

Aku baru mengingat hari ini ada janji dengan Junmyeon oppa. Dia akan menemaniku memilihkan sepatu hari ini.

Setelah sarapan, kami berdua pamit dengan appa dan bersiap kesekolah.

"Jadi bagaimana janjimu padaku, oppa? Kau tahu kalau sepatu itu berakhir masa promosinya hari ini," ujarku kesal dan melipat tanganku.

Seperti biasa, Junmyeon oppa membukakan pintu mobil untukku.

"Yaah mau bagaimana lagi. Tidak mungkin aku mengabaikan perintah Tuan Kim Min Seok yang terhormat," aku tertawa dibuatnya. Bagaimana bisa dia memanggil appa seperti itu.

[EXO DO Fanfiction] Lo(ve)stTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang