~Ali~
"No, Pa!"
"Kau?"
"Kenapa bukan papa saja yang jadiin anak gadis orang itu Bu Rosehan tiga?"
"Jangan kurang ajar!"
"Papa kan yang bikin aku jadi kurang ajar?"
"Kapan sih kamu jadi anak yang mudah diatur, bisa diajak kerjasama, ini jaminan, dana yang kita kucurkan buat mereka tidak sedikit, kita sandera anaknya, dan kamu harus membantu!"
"Kayak nggak ada cara lain aja, ya nggak usahlah dikasih Dana!"
"Pokoknya pilihanmu dua, pertama kamu setuju menikah, kedua kalau tidak setuju semua FASILITAS di CABUT!!"
Aku melebarkan mata. Dicabut?? Semuanya? Jadi debit card-ku akan dibekukan? Mobil dan motor koleksiku akan dikunci dalam garasi bawah tanah atau bahkan dikembalikan ke show room mobil mewah. Semua aset yang papa miliki atas namaku akan diubah atas nama oranglain?
"Kamu bantu papa Li diperusahaan, jangan sampai keturunan sebelah lebih pintar dari kamu, bisa-bisa usaha papa dikuasai semuanya, dia sudah memproduksi tiga adik tiri kamu sekarang, tiga lawan satu Li, inget jangan cuma main saja!"
Seketika kalimat mama yang baru saja terucap sesaat sebelum aku memasuki ruangan papa terngiang. Tiga lawan satu? Apa ini rencana mama untuk mempertahankan sebagian besar aset perusahaan agar tak jatuh ketangan oranglain??
Takkan kubiarkan semua fasilitas yang aku miliki jatuh ketangan kubu sebelah! Ke tangan manusia-manusia yang lahir dari keserakahan induknya. Wanita lain yang tak pernah merasakan sakitnya berada di titik nol seperti mama. Mama yang mendampingi papa jatuh dan bangun. Tapi setelah sudah berada dimasa jaya, dengan seenak saja wanita lain itu melenggang masuk ke kehidupan oranglain dengan alasan jodoh dan cinta. Omong kosong semua itu!"ANDRA!!"
Teriakannya membuat aku melengos tak senang saat membalik badan meninggalkan lelaki itu. Lelaki yang tadinya aku banggakan tapi sekarang rasa bangga itu seakan musnah ditelan rasa kecewa.
Menarik handle pintu hingga terbuka membuat aku terkejut. Sepasang mata yang berbinar lelah menatapku tak berkedip.
"Ini permintaan mama!"
Dan aku merasa tak berdaya.
°°°°°
~Ily~
Ayah membutuhkan bantuanku sekarang dan aku harus berkorban perasaan. Si Andra atau Ali atau siapapun itu namanya nggak penting, kenapa dia mau-maunya dinikahkan? Protes dong. Kenapa terima-terima aja? Memangnya dia tidak laku? Aku masih saja menggerutu mengingat betapa malangnya nasib cintaku. Terpaksa harus dilupakan. Terpaksa harus menuruti kehendak orangtua yang membutuhkan bantuanku. Aku tulus membantu ayah dan bunda tapi tak tulus mengingat harus melupakan impianku menikah dengan seseorang yang kucintai dan mencintaiku.
"Ali ini Ily!"
"Ily ini Ali!"
Calon mama mertua mengenalkan anaknya, dan ibuku mengenalkan aku pada calon menantunya.
"Agatha Ilyn..."
"Sudah tau!!"
"Ali!" Calon mama mertua menyebut nama anaknya dengan nada mengingatkan dan aku lihat ibuku tersenyum maklum.
Pria didepanku ini sok cool banget. Lihat aja gayanya, songong banget ni anak. Belum selesai aku mengucapkan namaku dia sudah memotongnya. Dia pikir dia ganteng? Iya sih. Dia pikir dia kaya? Iya juga sih, tapi yang kaya kan bapaknya bukan dia. Belagu banget jadi orang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Couple
RomanceHidup tak menjanjikan semuanya jadi seperti yang diharapkan. Banyak berkhayal melalui masa remaja yang ceria, sederet pilihan cinta, bergaul dengan sesama lalu menikah dengan seseorang yang dicinta dan ditandai sebuah pesta yang meriah karna akan m...