F.Couple13

20K 2.5K 162
                                    

Bernapas lega, Ali keluar dari ruang meeting dikantornya. Dua hari ini seharian bersama tamunya membuat kepala Ali pening.

"Pak Ali sudah beristri?" Mr. Dauglash tiba-tiba bertanya saat meeting berakhir tadi membuat Ali terkejut.

"Sudah, Mr. Douglash!"

"Istrinya tidak protes Pak Ali telat pulang semalam?"

Ali teringat semalam ia telat pulang. Tak ada protes dari Ily. Ily tentu mengerti setelah sebelumnya ia sudah mengatakan kalau akan pulang telat karna ada tamu dari luar.

Meski Ali pulang lewat jam sepuluh malam Ily terlihat sangat segar dan wangi. Seperti habis membersihkan dirinya. Apa ia sengaja membersihkan diri dan lebih wangi karna ingin membayar janjinya dan menuntaskan perjanjian tujuh hari mereka dihari ketiga? Ali tak tahu. Yang pasti saat Ily membantu membuka kancing kemejanya seperti pada saat ia membantu mengancingkan dipagi hari, lelah yang ia rasakan sehabis berkutat dengan bisnis dikalahkan wangi Ily yang menggoda iman.

Belum selesai kancing baju terlepas, bibirnya sudah mendarat dileher istrinya itu. Ily menggelinjang geli sambil menyelesaikan membuka kancing terakhir kemeja Ali. Lalu kemeja yang tadi ia bukakan kancingnya, terlepas bersamaan dengan sutranya yang licin melewati bahu lalu meluncur kebawah karna ditarik Ali. Ali semakin merasa panas saat melihat tubuh polos istrinya dibalik sutranya yang terlepas. Ali tak harus bergerak membuka pengait dibelakang punggungnya. Ily benar-benar telah mempersiapkan dirinya untuk dijamah karna sengaja tidak menggunakan penutup dada.

Ali tidak mendorong istrinya lalu jatuh ke ranjang kali itu, tetapi menggendong sejajar dengan tubuhnya hingga wajah Ily lebih tinggi darinya. Meski begitu, Ily menunduk menyatukan hidung dan dahi mereka hingga Ali mudah menjangkau bibirnya. Dan Ali  menjatuhkan tubuhnya perlahan sebelum memberi banyak tanda kepemilikan dengan penuh kelembutan ditubuh wangi istrinya yang halus itu.

"Pak Ali?"

Ali terjengit kaget saat suara pak Dauglash menghentikan bayangan pergumulan panas dengan istrinya.

"Eh, iya Mister, Istri saya paham kok! Kenapa bertanya seperti itu?"

"Ah tidak, istri saya protes pada saya karna meninggalkannya sampai larut, dia bosan menunggu saya dihotel!"

Tanpa diminta Mr. Dauglash bercerita tentang istrinya yang ikut ke Indonesia tetapi saat ia bekerja harus ditinggal dihotel sendirian dan jalan-jalan bersama guidenya. Harusnya istri beliau mengerti, kenapa juga ikut suaminya ke negeri orang padahal sudah tahu suaminya sedang bekerja bukan untuk jalan-jalan? Tapi pendapat Ali hanya sampai ditenggorokan saja. Ia tak berniat menyinggung perasaan tamunya. Mungkin istrinya ingin jalan-jalan sambil menemani suaminya. Suatu saat Ily juga pasti akan seperti itu. Pertanyaannya, mungkinkah suatu saat itu terjadi?

"Ohya?" Ali menanggapi cerita Mr. Dauglash tentang istrinya.

"Bisakah Pak Ali mengajak istri bapak Dinner malam ini bersama kita? Istri saya mau mengenal istri anda, Pak!"

Mr. Dauglash neminta pada Ali agar mau membawa dan memperkenalkan istrinya pada saat makan malam bersama mereka sebelum besok kembali ke negara asalnya.

"Baiklah, nanti saya ajak dia Mr. Dauglash!"

Ali menekan pelipisnya. Untung saja Mr. Dauglash memilih beristirahat dan kembali kehotel tempat ia menginap setelah meeting selesai daripada melanjutkan obrolan bisnis diruangannya.

Sedari tadi ia gelisah karna saat makan siang ia sempat membuka ponselnya dan menemukan pesan dari ibunya yang mengatakan Ily minta ijin pulang kerumah orangtuanya.

Kenapa dia? Ali merasa cemas. Mendadak ia merasa takut kalau Ily akan kembali kerumahnya selamanya.

"Ah, bukannya memang sudah perjanjiannya seperti itu, Li?"

Forced Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang