"Heh, langsung molor aja lo!"
"Gue capek pakkk!"
"Gue juga!"
"Ya lo juga molor aja siapa yang peduli!"
"Ck!"
Ali melempar kemeja yang baru saja dilepasnya kearah Ily yang mendadak kaget karna kemeja Ali menutup setengah wajahnya.
"Laki nggak sopannnn, baju bau dilempar-lempar, uhgggg!" Ily balas melemparkan kemeja itu pada pemiliknya sambil beranjak duduk ditepi tempat tidur.
"Capek tauu berakting baik sama lo tiga jamm, inget tiga jammm!!" Ily berdiri menunjuk wajah Ali dengan emosi.
"Lo kira gue nggak capek harus senyum manis depan keluarga lo berjam-jam??" Ali balas menunjuk wajah Ily geram.
"Kerutan tauu kerutannnn wajah gueee!!" Lanjut Ali lagi sambil menggenggam kedua tangannya gemas.
Hampir saja ia menangkup dan menggoyang keras kepala didepannya apalagi melihat wajah Ily yang mengeras dengan mata yang melotot sambil menggerutu, "melawan melulu lo jadi bini nggak ada tunduk-tunduknya sama sekali!"
"Najisss tunduk sama lo!!"
"Uhggggg....."
Tangan Ali sudah mencengkram kepala Ily dengan kedua tangannya. Maksudnya ingin mengguncang dan melemparnya tapi....
Krietttttttt
Bayangan pintu terbuka dan bayangan seseorang dibaliknya membuat cengkraman Ali melemah."Kamu capek? Kasiannn, siniii....!" Ali justru menarik kepala dan memeluk Ily yang seketika mendadak kejang jantung.
Deg. Deg. Deg.
"Loo..loo kenappp....mppphh..." Ily hampir kehabisan napas karna pelukan Ali makin kencang seakan tidak memberi kesempatan padanya bicara.
'Bunnnn, kenapa nii laki, meluk guee, jantungnya bunn, berdebarrr.....!' Batin Ily menjerit-jerit tapi ia justru memejamkan matanya. Tangannya masih menggantung tak percaya saat ini ia dipeluk patung mulut berbisa. Aroma tubuhnya yang hanya dilapisi singlet menusuk kehidung dan menyesak dirongga dadanya.
"Kalau capek cepetan bersih-bersih, ganti bajunyaa..." Ali melepas pelukan lalu membenahi rambut Ily yang jatuh dibahunya.
Mata Ily berkedip-kedip dengan mulut terbuka sedikit. Cengo, iya. Bingung, iya. Tak paham, juga iya. Kenapa sikapnya bisa berubah mendadak begini?
"Kenapa sih kamu kokkk...?"
"Aku sayang kamu....!"
"Mmhhh!"
Ily tak bisa melanjutkan pertanyaannya karna sudah dipotong dengan ucapan sayang dan dibungkam dengan ciuman. Kali ini ciumannya terasa manis. Sempat terhempas dalam kemanisan itu tiba-tiba Ily merasakan tubuhnya melayang dan jatuh ke ranjang.
"Auwhhhh!"
Ily terpekik begitu punggungnya menyentuh permukaan empuk.
Dan Ily memejamkan mata sambil merutuki ketololannya setelah beberapa detik kemudian menyadari kenapa Ali melakukannya. Kenapa ia tak sadar diri? Mana mungkin dalam sepersekian detik patung mulut berbisa itu berubah pikiran tiba-tiba mengatakan sayang dan mencium manis bibirnya. Semua itu hanyalah sandiwara karna ada yang menengok mereka kedalam kamar. Karna Ali kini terlihat melangkah tergesa menuju pintu, menengok keluar dan akhirnya menutupnya."Akhirnya bisa bebas jugaaa, uhhhgggg.......!" Ali berseru sambil menggenggam tangannya. Melempar lagi kemeja yang tadi menyangkut dibahunya keatas ranjang kali ini tak mengenai Ily.
Ily mengangkat punggung dan bergerak tergesa menuju pintu.
"Mau kemana lo??"
"Mencari gergaji!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Couple
RomanceHidup tak menjanjikan semuanya jadi seperti yang diharapkan. Banyak berkhayal melalui masa remaja yang ceria, sederet pilihan cinta, bergaul dengan sesama lalu menikah dengan seseorang yang dicinta dan ditandai sebuah pesta yang meriah karna akan m...